Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga Stroke

Millennial yang di Denpasar ikut ini yuk

Denpasar, IDN Times - Warga yang mengalami penyakit psikosomatik atau stres yang disebabkan oleh pekerjaan atau hal lain, bisa mencoba yoga unik ini. Namanya Yoga Ketawa.

Ketika IDN Times mengunjungi Taman Jepun, Hayam Wuruk Denpasar, Kamis (23/5) sore lalu, ratusan orang terlihat mengikuti yoga ini. "Huahaha, huahaa, hahaha." Hanya itulah suara yang terdengar riuh di antara para peserta Yoga Ketawa.

Sepintas orang mengira kalau yoga ini hanya sekadar tertawa saja. Simak yuk seperti apa sih Yoga Ketawa di Bali itu!

1. Yoga Ketawa baik untuk kesehatan, terutama bagi yang mengalami penyakit psikosomatik

Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga StrokeIDN Times/Hisyamudin Keleten Kelin

AA Gede Sukarena (62), seorang instruktur, mengatakan Yoga Ketawa ini sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi mereka yang mengalami psikosomatik atau masalah pikiran yang mengakibatkan sakit fisik.

"Kalau untuk kesehatan sudah tentu, orang ketawa itu pasti sehat. Orang sehat sudah pasti bisa tertawa, sebab disaat kita tertawa itu otak kita melepas zat kimia yang kuat. Sementara kalau di sisi spiritualnya, orang tertawa, senyum itu pasti orang bahagia," katanya, Kamis (23/5) lalu.

Kebanyakan peserta yang tergabung dalam Yoga Ketawa ini, kata Sukarena, karena memiliki masalah psikosomatik atau masalah pikiran yang menyebabkan susah tidur, kemudian asam lambung, bahkan ada peserta yang mengalami sakit stroke.

2. Sudah banyak orang sembuh setelah ikut Yoga Ketawa

Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga StrokeIDN Times/Hisyamudin Keleten Kelin

Pria kelahiran 1957 ini mengatakan, selama beroperasi dan berkembang di Bali, Yoga Ketawa sudah berhasil membantu serta menyembuhkan banyak penyakit, terutama masalah pikiran.

"Perut kembung seperti asam mag, kadang-kadang pasien yang merasa dada gemetar, stres, mual termasuk strok dapat sembuh. Banyak teman teman yang ikut dan merasa kondisinya sudah pulih, maka dia kembali kerja, ada juga yang karena merasa memiliki teman di sini akhirnya ikut terus," imbuhnya.

Yoga Ketawa ini dibuka untuk umum.Tua, muda semua sama. Tidak ada batasan usia maupun suku, ras dan agama. Peserta pun dari berbagai latar belakang, baik politisi, dokter, guru, pensiunan, hakim dan mereka yang memiliki pekerjaan atau rutinitas lainnya yang mengakibatkan perasaan mereka jenuh.

Dari beragam latar belakang dan profesi ini, para peserta tertawa bersama, bercanda bahkan, kata Sukarena, sampai melakukan sikap yang konyol.

"Di sini mereka menerima hidupnya seperti air mengalir. Yoga tertawa ini sangat bagus menyembuhkan masalah pikiran. Orang yang susah tidur itu setelah ikut ini pasti tidurnya lebih enak. Susah tidur itu karena pikirannya kemana-mana, jadi pikiran yang ngatur. kalau kita sudah Yoga dan tertawa lepas itu lebih tenang karena ada relaksasi di dalam Yoga," jelasnya.

3. Yoga Ketawa bisa menyembuhkan stroke

Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga StrokeIDN Times/Hisyamudin Keleten Kelin

Pria asal Kuta, Kerobokan, ini menceritakan dirinya ikut membantu menyembuhkan banyak orang di Bali. Awalnya, Sukarena juga mengalami kondisi pikiran yang carut marut. Bahkan jauh sebelum itu, ia menderita stroke. Namun step by step, penyakit yang dideritanya sembuh setelah mengikuti Yoga Ketawa ini.

"Stroke juga dapat sembuh, termasuk saya. Saya sembuh karena Yoga Ketawa ini. Lengan tangan saya sampai gak bisa ngangkat. Dan waktu itu saya janji kalau kesehatan saya sembuh, saya akan membantu masyarakat, karena tertawa ini menyehatkan. Itu komitmen saya dan seperti yang saya jalankan saat ini," ujarnya menceritakan.

4. Yoga Ketawa bisa membuat orang jarang ketawa jadi ketawa

Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga Strokeunsplash.com/@david_calderon

Orang yang mengikuti Yoga ketawa ini tak hanya sekadar ketawa saja. Selama satu setengah jam berlangsung, Yoga ketawa juga diisi dengan Yoga Namaskara atau stretching (Peregangan otot). Ini dilakukan untuk menyeimbangkan pikiran, tubuh dan jiwa.

Namun demikian, setiap gerakan dalam Yoga Ketawa ini dilakukan dengan ketawa dan bermain sekonyol mungkin agar semua bisa ketawa bersama.

Yoga Ketawa ini harus dilakukan oleh banyak orang. Peserta memulainya dengan tepuk tangan, pernapasan, gerakan-gerakan khusus yang disertai tawa dan relaksasi.

Para peserta Yoga saling mendukung atau saling memanfaatkan satu sama lain, agar bisa ketawa bersama. Sebab tertawa bisa menular ke peserta lain. Artinya, orang yang tadinya jarang ketawa bisa tertular atau terpancing setelah melihat peserta lainnya tertawa. Jadi peserta saling menularkan gelak tawa mereka.

"Komunitas kita di sini sangat saling mendukung karena banyak orang yang ikut. Sekitar kurang lebih 300 orang. Mereka saling memanfaatkan satu sama lain, jadi seperti menularkan tertawa. Orang yang biasanya jarang ketawa kemudian melihat teman lainnya tertawa itu jadi akhirnya ikut ketawa juga," ucapnya sambil tertawa.

5. Yoga ketawa pertama kali ditemukan di India Selatan

Melihat Yoga Ketawa di Bali, Sembuhkan Stres Hingga Strokeunsplash.com/@jtylernix

Lebih jauh dijelaskan, Yoga ketawa ini pertama kali ditemukan di Mumbai, India Selatan oleh seorang dokter bernama Dokter Madan Kataria. Sukarena menceritakan, awalnya Dokter Madan Kataria memiliki seorang pasien, yang didiagnosa mengalami penyakit psikosomatik atau penyakit pikiran yang mengakibatkan sakit fisik.

Obat dan penanganan medis lain yang diberikan pun tak membuat kondisi pasiennya mengalami perubahan. Dokter Madan Kataria kemudian mengajak pasiennya ke luar ruangan dan menyuruhnya ketawa lepas dan bermain seperti anak kecil di alam terbuka.

Ajaib, secara perlahan kondisi pasiennya mengalami perubahan. Tekanan darah pasien saat itu kembali normal. Dokter Madan kemudian menyimpulkan obat sakit pikiran yang paling ampuh adalah ketawa. Berawal dari sanalah, ia kemudian membuka Yoga ketawa dengan anggota awal sekitar sepuluh orang.

"Dulu star awal beberapa puluhan orang saja, sekarang sudah ada ribuan tempat yang tersebar di seluruh negara," katanya.

Sementara di Bali sendiri, Yoga Ketawa ini sudah lama berkembang dan tersebar di sejumlah tempat. Pada tahun 2008 silam, seorang spiritual bernama Kadek Suambara membuka Yoga ketawa ini di daerah Ubud. Kini Yoga ketawa ini sudah tersebar di puluhan lokasi di Bali, satu di antaranya di Taman Jepun, Denpasar.

"Jadi beliau (Kadek Suambara) yang memulai di Bali, dulu dia belajar dari India dan kemudian saya belajar dari beliau. Jadi pertama kali kita di Nyuh Kuning, Ubud kemudian kita tersebar. Sekarang kurang lebih tersebar di 40 lokasi. Yang mau ikut silakan, di sini (Taman Jepun) setiap hari Senin dan Kamis pukul 17.30 Wita," katanya.

Baca Juga: Kisah Chasyha, Perempuan yang Belum Pernah Hamil Tapi Bisa Menyusui

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya