5 Fakta Jeruk Kintamani, Bisa Buat Oleh-Oleh dari Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pesona Pulau Bali tak hanya keindahan alamnya saja. Pulau ini juga kaya akan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan oleh kita. Satu di antaranya jeruk Kintamani, yang dikembangkan oleh sebagian besar penduduk di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Bahkan, produk ini sudah dikenal oleh wisatawan dan menjadi oleh-oleh dari Bali. Kenalan dengan jeruk Kintamani lebih dekat yuk!
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Nyobain Kopi Kintamani di Bali
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di ITDC Bali, Kawasan Elite Tapi Terjangkau
1. Sebagian besar warga Kintamani menanam dan merawat jeruk ini dengan baik
Tanaman jeruk di Kintamani didukung oleh tanah, iklim, suhu, serta ketinggian lokasi. Selain itu, jeruk di Kintamani berbuah sepanjang musim dan tidak perlu irigasi seperti jeruk di dataran rendah.
Kebun-kebun di sini mengandalkan curah hujan. Kintamani sendiri rata-rata memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Makanha warga Kintamani menjadikan pertanian jeruk sebagai sumber penghasilan.
2. Berbagai jenis jeruk berkembang dan tumbuh dengan baik
Banyak jenis jeruk yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Kintamani. Seperti jeruk jenis siam, slayer, lemon, limau, jeruk nipis, dan jeruk purut. Hanya saja yang banyak ditemukan di kebun-kebun petani Kintamani adalah jenis jeruk siam, yang rasanya cenderung manis karena banyak disukai oleh warga maupun wisatawan. Selain itu, jenis jeruk ini mudah beradaptasi baik di dataran rendah maupun tinggi.
3. Bisa tumbuh berdampingan dengan tanaman kopi
Tanaman jeruk di Kintamani ditanam dengan jarak sekitar 3 meter antara pohon yang satu dengan lainnya, agar mendapatkan cukup sinar matahari. Sebagian besar pohon jeruk ditanam bersama pohon kopi.
Hal ini karena pohon jeruk cenderung tumbuh lebih tinggi dibandingkan pohon kopi, dengan daun tidak terlalu lebat. Sehingga pohon jeruk seperti sebuah penaung bagi pohon kopi yang tidak boleh kepanasan terkena sinar matahari.
4. Banyak diburu oleh warga
Produksi jeruk Kitamani setiap tahunnya selalu meningkat. Sebab banyak disukai oleh warga Kintamani, dan luar Kabupaten Bangli, bahkan dikirim juga ke Pulau Jawa. Apalagi kebutuhan buah di Bali cukup tinggi, terutama menjelang hari raya. Jeruk termasuk buah yang kerap dihaturkan sebagai persembahan hari raya umat Hindu di Bali.
5. Bisa menjadi destinasi wisata juga lho
Banyaknya kebun jeruk di wilayah Kintamani menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Seringkali wisatawan berkunjung ke kebun jeruk untuk melihat dan menjadi objek foto. Bahkan, banyak petani yang menawarkan wisata petik jeruk di Kintamani.
Setelah dipetik, wisatawan bisa langsung membeli dan menikmati sensasi makan jeruk di kebunnya langsung. Selain itu, kebun jeruk juga bisa menjadi objek wisata edukasi untuk anak-anak, lho.
Tertarik untuk main ke kebun jeruk di Kintamani dan menikmatinya langsung?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.