TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BUMN Tawarkan 79 Proyek di IMF Bali, Taiwan Tertarik Berinvestasi

Pemerintah dorong investor asing mengerjakan infrastruktur

Antara/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

Badung, IDN Times - Pemerintah terus mendorong investor asing untuk ikut membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Proyek-proyek seperti jalan tol, bandar udara, pelabuhan, hingga penambahan kapasitas pembangkit listrik, diharapkan selesai lebih cepat dengan bantuan dana swasta.

Hal ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno usai membuka Indonesia Pavilion, Selasa (9/10).

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan, Pesawat Delegasi IMF Parkir di 5 Bandara

Rini, mengatakan sebelumnya telah menghadiri investor forum di sela-sela rangkaian pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018). Dalam forum tersebut ia menawarkan 79 proyek dari 21 BUMN kepada investor.

"Proyek-proyek tersebut diharapkan mampu menarik para investor untuk berinvestasi dengan kita," jelasnya.

1. Menteri BUMN menawarkan 79 proyek

Antara/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

2. Nilai proyek hampir Rp200 triliun

ANTARA FOTO/ ICom/Am IMF-WBG/Zabur Karuru

Ia melanjutkan, proyek-proyek tersebut akan segera ditandatangani, tepatnya pada 11 Oktober nanti. Nilainya sendiri ia perkirakan mencapai Rp200 triliun.

"Sudah ada beberapa investor yang tertarik. Seperti dari Taiwan yang ingin berinvestasi pada proyek Petro Chemical," lanjutnya.

Baca Juga: SPBU di Wilayah Nusa Dua Buka 24 Jam, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Sebelumnya, sejumlah lembaga keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penandatanganan kontrak dan peluncuran proyek di Hotel Melia, kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Senin (8/10). Proyek-proyek tersebut dibiayai dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan usaha (KPBU).

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, skema KPBU sederhananya adalah melakukan pembiayaan proyek pemerintah tanpa tergantung dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, proyek-proyek tersebut diharapkan mampu selesai cepat dan tepat waktu karena menggunakan dana dari swasta.

"Ini adalah evolusi pembiayaan dari program-program pembangaunan. Dulu, kita terlalu bergantung pada APBN, padahal banyak sekali dana dari luar APBN yang ingin membiayai proyek-proyek di sini," kata Sri Mulyani, dalam sambutannya, Senin (8/10) sore.

Berita Terkini Lainnya