Petani Subak Bedugul Butuh Edukasi Menanam Bawang Putih

5 subak di Tabanan dapat bantun bibit bawang putih, tapi...

Tabanan, IDN Times - Lima subak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, mendapat bantuan benih bawang putih untuk lahan seluas 50 hektare. Bantuan benih bernilai total Rp2,3 miliar itu merupakan bagian program Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian yang dialokasikan ke Kabupaten Tabanan pada tahun  2022.

Bantuan benih ini diharapkan mendorong petani untuk memperluas lahan tanaman bawang putih sehingga terwujud swasembada bawang putih.

Baca Juga: Desa di Tabanan Punya Aplikasi untuk Mencegah Sengketa Lahan

1. Masing-masing subak mendapatkan alokasi benih untuk luas tanam 10 hektare

Petani Subak Bedugul Butuh Edukasi Menanam Bawang PutihBantuan benih bawang putih ke petani di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi SP, seizin Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Made Subagia, mengatakan lima subak yang mendapatkan bantuan benih bawang putih di antaranya Subak Pacung, Subak Bedugul, Subak Tingkih Kerep, Subak Ganggangan, dan Subak Kloncing. Semua subak berada di wilayah Kecamatan Penebel.

"Daerah ini dianggap memiliki potensi dalam budaya bawang putih dan hendak didorong untuk menjadi kawasan kampung bawang putih," ujar Wicahyadi, Jumat (17/6/2022).

Benih bawang putih dipasok dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, sebanyak 700 kilogram per hektare untuk luas 50 hektare, atau masing-masing subak mendapatkan alokasi tanam 10 hektare. Bantuan benih bawang putih ini sudah dikucurkan sejak pertengahan Mei 2022 lalu.

"Tinggal menunggu perampungan realisasi untuk saprodi berupa pupuk dan dolomit, yang juga menjadi bagian dari bantuan benih bawang putih tahun ini," lanjutnya.

Baca Juga: Pemkab Tabanan Lelang 3 Jabatan Eselon II, Mau Daftar?

2. Petani belum sanggup menyisihkan hasil panen untuk bibit

Petani Subak Bedugul Butuh Edukasi Menanam Bawang PutihBantuan benih bawang putih ke petani di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tidak hanya tahun 2022 ini saja petani di Kabupaten Tabanan menerima bantuan bibit bawang putih. Tahun 2021 lalu, bantuan serupa juga dikucurkan.

"Seharusnya hasil panen dari bantuan tahun sebelumnya, 10 persennya dialokasikan untuk benih. Tetapi petani belum bisa menyanggupi syarat ini," kata Wicahyadi.

Tidak mampunya petani menyisihkan 10 persen hasil panen tersebut, lanjutnya, karena iklim yang tidak menentu pada musim tanam tahun lalu. Sebab untuk membuat benih, umbi bawang putih harus dijemur dan dikeringkan. Lalu melewati masa dorman selama enam bulan. Setelah itu, barulah bibit bisa ditanam.

Namun karena tahun lalu kondisi iklimnya hujan dan khawatir merusak tanaman, maka seluruh hasil panen dipakai sendiri atau dijual oleh petani. Ia berharap bantuan kali ini, syarat 10 persen panen dijadikan sebagai benih dapat dilaksanakan.

"Apalagi tujuan dari bantuan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan bawang putih domestik. Selama ini kita masih tergantung impor dari Tiongkok. Diharapkan bawang putih nanti bisa swasembada seperti bawang merah," ungkapnya.

3. Petani di Subak Bedugul baru pertama kali menanam bawang putih

Petani Subak Bedugul Butuh Edukasi Menanam Bawang PutihBantuan benih bawang putih ke petani di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Seorang petani di Subak Bedugul, I Made Sudiksa, mengakui tidak pernah menanam bawang putih sebelumnya. Tetapi ada beberapa petani yang menanam meskipun luas tanamnya sedikit. Ia menilai, untuk mendapatkan benih, petani di subaknya selama ini membeli ke pasar.

"Saya pertama kali juga menanam bawang putih dengan bantuan pemerintah ini. Biasanya setelah panen padi, saya selingi dengan tanam jagung atau bawang merah," kata warga Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel ini.

Ia berharap dengan bantuan ini, petani di Subak Bedugul bisa lebih produktif memanfaatkan lahan tadah hujan. Sehingga ada penghasilan lebih selain menanam padi.

"Sebagian sawah di Subak Bedugul adalah sawah tadah hujan. Dengan bantuan ini, kami berharap juga penyuluh pertanian lebih banyak datang ke lapangan. Sehingga petani semakin paham apa saja yang bagus ditanam saat musim kemarau, cara menanam, dan memelihara yang benar," harapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya