Impor Beras, Petani Tabanan Khawatir Pengaruhi Harga Gabah

Mending subsidi gabah atau pupuk nih menurutmu?

Tabanan, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sampai akhir Desember 2023. Penugasan itu tercantum dalam Surat Kepala Badan Pangan Nasional nomor B2/TU.03.03/K/3/2023 tanggal 24 Maret 2023, yang ditandatangani oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Hadi.

Impor beras ini dilaksanakan untuk menambah cadangan beras pemerintah (CBP) operasi pasar, dan bantuan sosial (bansos) kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Sebagai tahap pertama, Bulog mengimpor 210 ribu ton beras untuk KPM sesuai data dari Kementerian Sosial. Bulog mendistribusikan beras tersebut secara bertahap, dimulai pada 31 Maret 2023 dan ditargetkan selesai Mei 2023.

Namun di satu sisi, impor beras ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani Kabupaten Tabanan. Mereka khawatir impor tersebut memengaruhi harga jual gabah di tingkat petani. Sebab dengan adanya stok beras melimpah, tentunya sesuai hukum pasar, harga jual gabah juga akan terancam turun atau murah. Padahal harga jual gabah kering di tingkat petani Tabanan sedang bagus yaitu Rp5.300 per kilogram.

Baca Juga: Fix! Bulog Bakal Impor 2 Juta Ton Beras sepanjang 2023

1. Petani khawatir impor beras akan memengaruhi harga jual gabah

Impor Beras, Petani Tabanan Khawatir Pengaruhi Harga GabahBeras medium Bulog untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Petani di Subak Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, I Made Merta Suteja, mengungkapkan harga gabah di tingkat petani sangat bergantung pada hukum pasar. Artinya jika stok beras berlimpah, maka harganya pun murah. Begitu juga sebaliknya. Sementara harga gabah di tingkat petani saat ini sedang bagus, yaitu Rp5.300 per kilogram.

"Jika jadi impor, tentu stok beras menjadi berlimpah dan ini menganggu kestabilan harga jual gabah di petani," ujarnya, Kamis (30/3/2023) lalu.

Subak Bengkel memiliki luas lahan 330 hektare yang bisa dua kali panen dalam setahun. Dalam setahun dapat menghasilkan 2.310 ton gabah kering panen dengan rata-rata produksi 7 ton per hektare.

2. Perlunya subsidi hasil panen untuk petani

Impor Beras, Petani Tabanan Khawatir Pengaruhi Harga GabahSawah di Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Hal yang sama dipaparkan Pekaseh Subak Pengembungan, Kecamatan Marga, Made Muliana. Dengan adanya impor beras, otomatis harga gabah kemungkinan besar akan turun. Selama ini pemerintah mengatur harga pokok penjualan (HPP) gabah. Sehingga jika harga gabahnya di atas HPP, maka akan berpengaruh kepada kenaikan harga jual beras di masyarakat. Kenaikan harga beras ini bisa berpengaruh secara luas, satu di antaranya inflasi. Namun jika di bawah HPP, justru petani yang merugi.

"Kestabilan harga gabah ini yang penting. Jika harga gabah stabil, maka harga beras di masyarakat ikut stabil," kata Muliana.

Supaya harga gabah tetap stabil, Muliana berpendapat sebaiknya subsidi untuk petani dialihkan ke subsidi hasil. Dalam kata lain, petani mendapatkan subsidi untuk gabah yang dihasilkannya, sehingga bisa dijual dengan harga yang stabil ke pasaran.

"Tak usahlah ada pupuk bersubsidi, cukup berikan petani subsidi hasil. Misalnya diberikan subsidi Rp200-Rp300 ribu per ton, maka tentu petani bisa menjual gabahnya dengan harga yang tetap," jelas Muliana.

Subsidi hasil ini menurut pendapat Muliana akan lebih memacu petani untuk berproduksi maksimal, dan menerapkan metode penanaman ramah lingkungan atau organik.

"Sebab petani akan menekan pengeluaran membeli pupuk kimia dan lebih menerapkan pertanian organik yang saat ini sedang digalakkan pemerintah. Jika ada subsidi hasil, tentu petani akan lebih berlomba-lomba menerapkan pertanian organik untuk meningkatkan kualitas hasil panennya," terangnya.

3. Kebutuhan beras di Tabanan terpenuhi

Impor Beras, Petani Tabanan Khawatir Pengaruhi Harga Gabahilustrasi air cucian beras (pexels.com/Vie Studio)

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia, memeparkan produksi panen di Kabupaten Tabanan mencapai 210.103 ton gabah kering panen tahun 2022. Sedangkan kebutuhan beras masyatakat Tabanan tercatat 51.000 ton.

"Dilihat dari hasil panen dan kebutuhan beras masyarakat, maka di tahun 2022 Tabanan ada surplus beras," katanya, Kamis (30/3/2023)

Meski ada impor beras dua juta ton dari pemerintah, saat ini harga jual gabah di Tabanan masih di atas HPP, yaitu Rp5.300 per kilogram.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya