Jadi Komoditi Baru, Petani Porang di Tabanan Butuh Pabrik Pengolahan

Tabanan sudah mulai menanam porang sejak tahun 2020

Tabanan, IDN Times - Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo, baru-baru ini menyatakan potensi porang di Indonesia. Ia berharap porang semakin dikembangkan oleh petani Indonesia, dan ke depannya tidak hanya mengekspor bahan mentah dan setengah jadi saja. Tetapi juga porang dalam bentuk beras.

Kabupaten Tabanan, sebagai lumbung berasnya Bali, ternyata sudah mengembangkan porang sejak tahun 2020 lalu. Tercatat 939 hektare lahan yang ditanam porang. Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, Jumat (20/8/2021) lalu bahkan berkesempatan mengikuti panen perdana porang di Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat (Selbar).

1. Sanjaya berharap pengembangan porang di Tabanan tidak sekadar menanam

Jadi Komoditi Baru, Petani Porang di Tabanan Butuh Pabrik PengolahanPanen porang perdana di Desa Mundeg, Selemadeg Barat, Tabanan (Dok.IDNTimes/HumasTabanan)

Bupati Sanjaya mengatakan, tanaman porang yang baru-baru ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat dan Menteri Pertanian, memiliki manfaat utama sebagai bahan baku pembuatan tepung konjak yang terkenal sebagai bahan utama olahan shirataki. Selain itu, kadar karbohidrat dalam porang yang lebih sedikit dan pembudidayaannya mudah, membuat tanaman ini sebagai komoditas baru yang menjanjikan.

“Porang ini suatu tumbuhan yang menjanjikan. Mudah-mudahan tanaman ini bisa maju dan berkembang bagus di Tabanan, sehingga bisa menjadi komoditi baru untuk masyarakat kita,” ujarnya.

Ia meminta untuk tanaman porang ini tidak hanya sekadar ditanam saja. Tetapi juga fokus melakukan penelitian, termasuk keunggulan, proses produksi, target pasar, dan menentukan harga jual yang pasti.

2. Tabanan memiliki 939 hektare tanaman porang

Jadi Komoditi Baru, Petani Porang di Tabanan Butuh Pabrik PengolahanBudidaya porang di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana, mengatakan ada sekitar 939 hektare lahan yang ditanami porang. Tersebar di wilayah KKecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Kerambitan,  Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Pupuan.

Untuk Desa Mundeh di Selemadeg Barat, ada 24 hektare yang ditanami porang. Diperkirakan satu hektare dapat menghasilkan hingga 50 ton. Untuk harga jual umbi basah sekitar Rp6000 sampai Rp7000 per kilogram. Ia berharap di Bali akan semakin banyak pengembangan pabrik pengolahan porang.

"Adanya pabrik ini menjadi merupakan harapan besar masyarakat, sehingga kepastian produksi bisa terjamin," katanya.

Tanaman porang di Tabanan terserap ke Pulau Jawa dan Kabupaten Buleleng.

"Untuk di Buleleng sudah ada pabriknya," tambahnya.

3. Petani porang berharap Pemkab Tabanan memberikan fasilitas berupa pabrik pengolahan

Jadi Komoditi Baru, Petani Porang di Tabanan Butuh Pabrik PengolahanBudidaya porang di Tabanan. (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Ketua Kelompok Porang Sari Desa Mundeh di Selbar, Wayan Gede Budiana, awal mula pihaknya menanam porang di atas lahan seluas 24 hektare. Karena melihat dari nilai ekonomis masa penanamannya yang tidak terpengaruh kepada keterbatasan wilayah.

"Jarak tanam hanya sekitar 30 sampai 40 centimeter, namun hasil yang maksimal bisa kita rasakan,” jelasnya.

Ia mengakui, kendala utama dalam pembudidayaan ini ada pada proses pengolahan tanah, karena sama sekali tidak melibatkan penggunaan teknologi. Pihaknya kini sudah menanam satu juta lebih bibit porang di lahan seluas 24 hektare tersebut.

"Kami berharap Pemkab Tabanan ke depannya bisa memfasilitasi daerah dengan teknologi pabrik pengolahan porang. Sehingga hasil produksi porang nantinya bisa mencapai kestabilan harga, tidak hanya sampai di tengkulak tapi juga bisa mendunia," harapnya.

Baca Juga: Pendederan Ikan Nila Jadi Bisnis Menjanjikan, 3 Kali Panen Balik Modal

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya