Pupuan Tabanan Kembangkan Bisnis Durian Musang King dan Duri Hitam

Harganya bisa mencapai Rp1 juta per buah!

Tabanan, IDN Times - Pupuan termasuk Kecamatan di Kabupaten Tabanan yang menjadi sentra penghasil tanaman buah dan kopi. Tanaman buah yang banyak ditemukan di kecamatan ini adalah manggis, salak madu, dan durian.

Seorang petani asal Banjar Kebon Jero, Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan sekaligus konsultan dan informasi untuk buah kualitas impor dari My Bibit, Ketut Suardika, mengembangkan buah durian kualitas dunia. Yaitu Musang King dan durian Duri Hitam. Namun mengembangkan buah ini ternyata tidak sekadar asal membeli bibit saja. Tetapi juga memerlukan penanaman dan pemeliharaan sesuai standar operasional prosedur (SOP) agar hasilnya tidak mengecewakan. Gimana caranya? Berikut ini ulasannya:

Baca Juga: Budidaya Jagung di Tabanan Mencapai Keuntungan Rp20 Juta per Hektare

1. Pupuan memiliki potensi untuk mengembangkan durian Musang King dan Duri Hitam dengan sistem tumpang sari

Pupuan Tabanan Kembangkan Bisnis Durian Musang King dan Duri Hitamilustrasi durian (freepik.com/jcomp)

Menurut Suardika, petani di Pupuan kebanyakan menanam tanaman kopi. Nah, tanaman durian Musang King dan Duri Hitam ini cocok ditanam menggunakan sistem tumpang sari bersama tanaman kopi. Hanya saja kata Suardika, dalam membeli bibit, petani tidak boleh melihat harga yang murah saja.

"Tetapi harus dilihat dari asal bibit ini dibuat. Pilihlah bibit yang bersumber dari pohon durian yang sudah berbuah berkali-kali," ujarnya, ketika diwawancara tak lama ini.

My Bibit sendiri merupakan tempatnya agen dan konsultan untuk bisnis ini. Petani tidak hanya bisa mendapatkan bibit yang berkualitas saja, tetapi juga konsultasi penanaman dan pemeliharaan durian sesuai SOP. Sehingga hasilnya bisa memuaskan.

"Kondisi pH tanah saat menanam juga diperhatikan. Harus di antara 6,5 sampai 7. Ketinggian bibit juga diperhatikan yaitu sekitar 1,3 sampai 1,5 meter dengan jarak tanam 8 meter. Jika penanaman sesuai SOP, maka tanaman berbuah sekitar lima tahun," jelasnya.

2. Suardika menanam buah durian Musang King dan Duri Hitam di atas lahan 80 are

Pupuan Tabanan Kembangkan Bisnis Durian Musang King dan Duri HitamFoto hanya ilustrasi. (Instagram.com/bibit_tabulampot_online)

Untuk memberikan contoh kepada petani lainnya, Suardika telah menanam pohon durian Musang King dan Duri Hitam di atas lahan seluas 80 are dengan sistem tumpang sari.

"Kalau dengan sistem tumpang sari, pohon durian yang ditanam sebanyak 65 pohon di lahan seluas 80 are. Kalau monokultur, per hektare bisa menaman 150 pohon," ungkapnya.

Selain di Pupuan, ia juga mengembangkan durian Musang King dan Duri Hitam di desa Galungan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

3. Potensi ini besar untuk dikembangkan di Pupuan dan bisa menjadi agrowisata

Pupuan Tabanan Kembangkan Bisnis Durian Musang King dan Duri HitamFoto hanya ilustrasi. (YouTube.com/Abdul Razaq)

Menurut Suardika, pusat durian Musang King dan Duri Hitam saat ini ada di Malaysia. Banyak pencinta durian tidak akan melewatkan untuk menikmatinya ketika berada di Malaysia. Musang King memiliki ciri khas antara lain dagingnya yang berwarna kuning, tekstur lembut, creamy, dan tidak berserat. Sedangkan Duri Hitam memiliki daging buah yang lebih tebal, warna kuning keemasan, aromanya jauh lebih kuat, lebih menyengat dibandingkan jenis durian lainnya, dan ketika dimakan, dagingnya hitam terasa lebih creamy serta manis.

Harga buah ini juga tidak main-main. Yaitu Rp450 ribu per kilogram, atau bisa mencapai Rp1 juta per buahnya.

"Potensi ini besar untuk dikembangkan di Pupuan dan bisa menjadi agrowisata. Jadi para pencinta durian Musang King dan durian Duri Hitam nantinya tidak usah jauh-jauh datang ke Malaysia. Bisa datang ke Pupuan. Selain itu, juga sekaligus bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan untuk datang ke Bali," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya