70 Persen Perempuan UMKM Jadi Penopang Terbesar Perekonomian Indonesia

Terima kasih buat para perempuan Indonesia

Badung, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengungkap data, bahwa perekonomian Indonesia sebagian besar didukung oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56 persen, didominasi oleh penyerapan tenaga kerja untuk sektor UMKM sebesar 67 persen, di mana 70 persen pelakunya adalah perempuan.

Data ini diungkap selama Colombo Plan bertema “Sharing Best Practices on Women’s Economic Empowerment in Indonesia” berlangsung di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (16/9).

1. Meski peran perempuan kuat dalam perekonomian Indonesia, namun mereka kurang mendapatkan pengakuan dan akses modal maupun pelatihan

70 Persen Perempuan UMKM Jadi Penopang Terbesar Perekonomian IndonesiaIDN Times/Muhammad Khadafi

Agustina Erni, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menegaskan peran perempuan dalam sektor ekonomi saat ini cukup kuat. Meski begitu mereka masih kurang mendapat pengakuan dan akses bagi perempuan. Ini merupakan tantangan utama bagi mereka terutama dalam mengakses modal dan pelatihan keterampilan.

“Berbagai upaya terus dilakukan Kemen PPPA salah satunya dengan mengembangkan model atau proyek percontohan untuk mempercepat pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan Industri Rumahan (IR) sejak 2016," kata Erni saat membuka Colombo Plan.

2. KPPPA mengklaim berhasil memfasilitasi lebih dari tiga ribu Industri Rumahan

70 Persen Perempuan UMKM Jadi Penopang Terbesar Perekonomian IndonesiaFoto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Melalui pengembangan IR ini, KPPPA mengklaim berhasil memfasilitasi lebih dari tuga ribu IR yang tersebar di 21 Kabupaten dan Kota se-Indonesia.

"Fokus utama dari pendekatan ini adalah untuk membangun kerja yang kuat dan sinergi pada pengembangan IR antara lembaga pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya,” terangnya.

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan pun bukan hanya sebagai satu dari 17 poin tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Developtment Goals (SDGs) saja. Tetapi juga bagian integral dari semua dimensi pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

"Kebijakan pengembangan IR sejalan dengan program prioritas Kemen PPPA yang disebut dengan 3 akhiri atau Three End. Yakni pertama, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, kedua akhiri perdagangan manusia, dan ketiga akhiri kesenjangan akses ekonomi untuk perempuan," ujarnya.

3. Satu di antara lokasi praktik terbaik untuk pengembangan IR berada di Kabupaten Gianyar

70 Persen Perempuan UMKM Jadi Penopang Terbesar Perekonomian IndonesiaIDN Times/Muhammad Khadafi

Sementara Luh Ayu Ariyani, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, mengatakan KPPPA telah mengembangkan 21 Kabupaten dan Kota sebagai daerah percontohan pengembangan Industri Rumahan (IR) sejak 2016 lalu.

Kabupaten Gianyar termasuk satu 21 Kabupaten dan Kota yang menjadi lokasi praktik terbaik untuk pengembangan IR. Sebab kesenian bagi masyarakat Gianyar telah mendarah daging. Sejak lahir mereka telah memiliki bakat seni yang lebih bervariasi dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Bali.

“Saat ini tingkat partisipasi perempuan Bali dalam hal pemberdayaan ekonomi sudah sangat baik. Terlihat dari angka pendapatan perempuan Bali yang mencapai 37 persen di mana angka tersebut di atas rata-rata nasional," ujarnya.

"Program IR perempuan Bali juga sudah cukup baik, beberapa di antaranya fokus pada kerajinan tangan, kesehatan dan kecantikan, tenun ikat dan makanan khas Bali,” imbuhnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya