Fakta Oleofood Sawit, Bahan Dasar Kuliner di Industri Perhotelan

Penggunaan produk sawit membantu petani

Denpasar, IDN Times - Aspek makanan atau kuliner dalam industri pariwisata memegang peranan penting untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Karena ada kecenderungan, wisatawan tertarik dengan nilai historis makanan pada setiap daerah yang mereka kunjungi.

Hal tersebut diakui oleh Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor, Seruni Dinitri. Dia menilai, bahwa sosialisasi yang dilakukan bertujuan memberikan gambaran dan informasi kebaikan-kebaikan yang ada di produk oleofood atau produk turunan yang berasal dari minyak nabati.

“Tujuannya untuk mendapatkan gambaran produk oleofood sawit yang potensial untuk dimanfaatkan di industri perhotelan,” ungkapnya.

1. Pentingnya oleofood sawit untuk mendukung pariwisata

Fakta Oleofood Sawit, Bahan Dasar Kuliner di Industri Perhotelanilustrasi seseorang membeli makanan (freepik.com/freepik)

Sementara itu, Kepala Divisi Teknologi Proses, Program Studi Teknik Industri Pertanian, IPB University, Erliza Hambali menjelaskan, oleofood sebagai salah satu produk hilirisasi crude palm oil (CPO) dapat mengambil peran untuk mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam industri pariwisata dan bisnis kuliner.

Untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, pecinta kuliner serta memajukan pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan kegiatan workshop Sosialisasi Pemanfaatan Produk Oleofood Sawit pada Industri Perhotelan dan Bisnis Kuliner yang ada di Bali pada Selasa (14/5/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di auditorium Institute Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional, Bali.

“Dengan adanya sosialisasi ini, sekaligus membuka ruang diskusi antara pemangku kepentingan,” ungkapnya.

2. Pemanfaatan produk oleofood sawit di kehidupan sehari-hari

Fakta Oleofood Sawit, Bahan Dasar Kuliner di Industri Perhotelanilustrasi puff pastry (unsplash.com/Mink Mingle)

Produk-produk oleofood sawit diantaranya minyak goreng, margarin, shortening, non- dairy creamer (NDC), frying fat, cocoa butter substitute (CBS), salad oil, vegetable ghee, dan lain sebagainya. 

“Produk CBS dapat dimanfaatkan pada pastry, bakery dan cake. Produk NDC dapat dimanfaatkan pada minuman kekinian dan minuman tradisional seperti bajigur, cendol, bandrek. Dan juga makanan khas daerah seperti aneka gulai dan aneka soto,” ungkapnya.

Sementara untuk produk frying fat, dan shortening digunakan pada pengolahan steak dan frozen food. Pemanfaatan produk-produk Oleofood dari sawit ini menjadi aneka produk olahan pangan dan minuman dapat meningkatkan pasar produk turunan sawit untuk pasar domestik dan ekspor.

3. Penggunaan produk sawit membantu petani

Fakta Oleofood Sawit, Bahan Dasar Kuliner di Industri Perhotelanpixabay.com/tristantan

Pemanfaatan produk-produk oleofood sawit saat ini menghadapi tantangan tersendiri. Padahal produk tersebut mendukung industri pariwisata, perhotelan, bisnis kuliner, kafe, resto, dan katering UMKM.

Ini  sekaligus meningkatkan pemanfaatan produk turunan sawit untuk pasar domestik dan ekspor.

Rektor IPB Internasional, I Made Sudjana mengatakan, kuliner dan produk berbahan dasar oleofood sawit dapat dipasarkan di hotel-hotel. Pemanfaatan ini mendukung petani-petani sawit yang khawatir produksinya tidak bisa diserap di pasaran.

“Bahan sawit ini akan bisa dikembangkan menjadi berbagai makanan, olahan-olahan yang lain,” ungkapnya.

Baca Juga: 3 Contoh Sambrama Wacana Bahasa Bali Berbagai Tema

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya