Empat Kerja Sama JSA Pertamina untuk Transisi Energi Bersih 

Penurun emisi 29 persen pada 2030

Badung, IDN Times - Dalam upaya mendukung program transisi energi bersih dan target penurun emisi 29 persen pada 2030, PT. Pertamina (Persero) menjajaki beberapa bentuk kerja sama. Penjajakan kerja sama dilakukan dengan beberapa perusahaan internasional dalam bidang transisi energi.

Apa saja bentuk kerja sama tersebut? Berikut empat kerja sama dalam bentuk Joint Study Agreement (JSA) yang dijalin Pertamina.

Baca Juga: Perempuan Hadapi Bias dan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja

1. Kerja sama Integrated Offshore Wind Energy and Hydrogen Production Facility

Empat Kerja Sama JSA Pertamina untuk Transisi Energi Bersih ilustrasi bendungan dan PLTA (unsplash.com/T L)

Kerja sama antara Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan Pondera, perusahaan asal Belanda, dalam kerja sama Integrated Offshore Wind Energy and Hydrogen Production Facility.

JSA ini merupakan tindak lanjut MoU dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

2. Kerja sama CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project

Empat Kerja Sama JSA Pertamina untuk Transisi Energi Bersih ilustrasi gas CO2 di PLTU (pexels.com/Loic Manegarium)

JSA lainnya, Pertamina EP dan Japan Oil Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project di Lapangan Jatibarang. Dalam kerja sama tersebut, Pertamina dan Jogmec berkolaborasi dalam kegiatan CO2 Injection di Lapangan Jatibarang melalui studi bersama.

Pelaksanaan proyek injeksi CO2 ini sebagai tahap awal untuk lebih mendukung Full Field Scale CO2-EOR. Metode ini untuk meningkatkan produksi minyak dan mengurangi emisi karbon dioksida di Lapangan Jatibarang, Provinsi Jawa Barat.

3. Kerja sama pemanfaatan PLTS Atap di gedung perkantoran Jababeka

Empat Kerja Sama JSA Pertamina untuk Transisi Energi Bersih Teknisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tengah melakukan quality control di pabrik PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) Cikampek, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). PLTS dengan kapasitas produksi 2,1 GWh ini mampu mengurangi emisi karbon sebesar 2.104,66 ton per tahun. (Dok. BNI)

Selanjutnya, dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama Pengembangan Green Industrial Cluster di Jababeka antara Pertamina Power New and Renewable Energy (NRE) terkait pemanfaatan PLTS Atap di gedung perkantoran Jababeka.

4. Kerja sama proyek-proyek rendah emisi limbah kelapa sawit

Empat Kerja Sama JSA Pertamina untuk Transisi Energi Bersih Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Pertamina juga membuka kerja sama dengan Astra Agro Lestari untuk proyek-proyek rendah emisi dengan utilisasi limbah kelapa sawit (Empty fruit bunch dan Palm oil mill effluent) untuk menjadi produk bioethanol dan biomethane yang dapat dimanfaatkan untuk subsitusi bahan bakar fosil dan mendukung kemandirian energi nasional.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya