Digitalisasi UMKM: Cara Bali Keluar dari Krisis Pandemik COVID-19

Sebagian besar pelaku UMKM di Denpasar adalah millennials

Denpasar, IDN Times – Pandemik COVID-19 tidak selamanya memberikan dampak negatif terhadap kreativitas anak muda di Bali saat ini. Mereka kini bahkan semakin akrab dengan teknologi yang kemudian dipadukan bisnis dalam upaya digitalisasi UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam kunjungannya ke Kampus IT dan Bisnis STMIK Primakara di Jalan Tukad Badung Nomor 135 Denpasar, pada Selasa (8/6/2021) membahas hal tersebut bersama seluruh stakeholder ekonomi kreatif di Pulau Dewata. Menurutnya, potensi digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bali perlu dimaksimalkan. Lalu langkah apa saja yang harus dilakukan?

1. Banyak produk dan jasa yang unggul dari Bali bisa dijual ke pasar internasional

Digitalisasi UMKM: Cara Bali Keluar dari Krisis Pandemik COVID-19cccKunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke Kampus IT dan Bisnis STMIK Primakara (IDN Times/Ayu Afria)

Teten Masduki menyampaikan digitalisasi UMKM ini merupakan salah satu cara Bali untuk keluar dari krisis saat pandemik. Upaya ini ia sebut membalikkan kondisi yang ada. Apabila sebelumnya Bali yang banyak dikunjungi dunia, maka konsepnya kini menjadi Bali yang mengunjungi dunia.

Apa maksudnya Bali yang mengunjungi dunia? Salah satu cara Bali mengunjungi dunia adalah dengan menggunakan aplikasi digital. Banyak produk dan jasa yang unggul dari Bali bisa dijual ke pasar internasional. Selain keterkaitan dengan pariwisata Bali, ia mengungkapkan banyak orang yang merindukan kuliner hingga belajar kebudayaan.

“Ini yang saya lihat yang belum dilakukan adalah konsolidasi dengan market. Jadi aplikasi digitalnya sudah ada, programnya sudah ada. Ini yang belum terkonsolidasi.

“Digital ekonomi kita itu tersebar di Asia Tenggara. Di 2021 itu nilainya sekitar 1.800 triliun. Hanya jangan sampai digital ekonomi kita saat ini dipenuhi produk-produk dari luar ya,“ ungkapnya.

Dari catatannya, UMKM yang bisa bertahan dan tumbuh selama pandemik rupanya yang sudah go digital. Tahun lalu sektor makanan minuman dan pemeliharaan kesehatan naik 26 persen. Karena itu pengembangan aplikasi digital penting bagi UMKM sekarang, termasuk untuk meningkatkan ide bagaimana Bali mengunjungi dunia. Dalam kesempatan ini Menkop UKM Teten Masduki juga meninjau pembinaan Startup Inbis Primakara lalu meninjau Mini Expo Startup dan UMKM.

2. Mencetak mahasiswa menjadi pengusaha berbasis teknologi atau startup

Digitalisasi UMKM: Cara Bali Keluar dari Krisis Pandemik COVID-19Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke Kampus IT dan Bisnis STMIK Primakara (IDN Times/Ayu Afria)

Ketua STMIK Primakara, I Made Artana, didampingi Direktur Pemasaran Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Ida Bagus Agung Gunarthawa, menyampaikan kampus yang dipimpinnya ini memang memiliki konsep mencetak mahasiswa menjadi pengusaha berbasis teknologi atau startup

Penguatan ekosistem ekonomi kreatif dan digitalisasi di Bali selama ini telah dilakukan oleh STMIK Primakara. Dukungan STMIK Primakara untuk penguatan ekonomi kreatif ini dalam dua hal yakni penumbuhan wirausaha/startup/UMKM baru di bidang ekonomi kreatif dan penguatan pendampingan digitalisasi UMKM.

STMIK Primakara bergandengan tangan dengan pemerintah daerah dan instansi di Bali untuk menjalankan program di bidang UMKM. Contohnya menjadi mitra penyelenggara Pandemic Incubation Program (PIP) pertama di tahun 2020 dan yang kedua di tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. PIP ini merupakan program workshop, stimulus modal usaha, dan pendampingan untuk mencetak pelaku UMKM baru di masa pandemik COVID-19. 

3. Kerja sama digitalisasi UMKM di Kota Denpasar

Digitalisasi UMKM: Cara Bali Keluar dari Krisis Pandemik COVID-19Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, mengungkapkan digitalisasi UMKM di Kota Denpasar merupakan kerja sama dengan STMIK Primakara. “Jadi Primakara banyak sekali bibit dan juaranya didominasi orang dari sini,” ungkapnya.

Lalu bagaimana peran kampus ini dalam membantu digitalisasi UMKM di Kota Denpasar? Menurut Erwin, STMIK Primakara memiliki program bagi mahasiswanya untuk turun ke lapangan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam menerapkan digitalisasi.

“Kalau bisa seluruh Bali membantu para UMKM kita untuk membuat digitalisasi. Membantu dalam programnya, aplikasinya, sehingga nanti tumbuh dan berkembang,” ungkapnya. 

Di Kota Denpasar, dari 32.226 UMKM, jumlah yang sudah terdigitalisasi mencapai 60 persen. Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM di Kota Denpasar ini sebagian besar adalah millennials.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya