TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Word of Mouth Marketing, Strategi Paling Efektif

Strategi pemasaran ini emang gak pernah tergerus zaman sih

ilustrasi word-of-mouth marketing (freepik.com/freepik)

Pernahkah kamu merekomendasikan tempat makan atau produk kecantikan pada teman? Ternyata, hal ini termasuk strategi marketing yang dikenal dengan istilah word of mouth marketing. Pendekatan ini juga bisa muncul dalam bentuk slogan, seperti 'jika kamu puas beritahu teman, jika kamu kecewa beritahu kami' yang dapat kamu temukan di restoran maupun rumah makan.

Uniknya, terlepas dari pesatnya era digital, masih ada sejumlah pihak yang menerapkan pendekatan sederhana ini. Lantas, seberapa besar peluang efektivitas word of mouth marketing di masa kini? Yuk cari tahu lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Risiko Buka Bisnis Bareng Teman, Bisa Berakhir Buruk

1. Word of mouth marketing bergantung pada konsumen sebagai pembawa berita positif bagi perusahaan

foto hanya ilustrasi (freepik.com/ aleksandarlittlewolf)

Slogan rumah makan di atas maupun ajakan untuk menyebarkan informasi suatu brand merupakan bagian dari word of mouth marketing alias pemasaran dari mulut ke mulut. Untuk lebih lengkapnya, pendekatan marketing ini secara aktif memengaruhi dan mendorong calon pelanggan melalui promosi dari mulut ke mulut tentang suatu produk atau brand yang dipasarkan.

Strategi pemasaran sederhana ini bergantung pada konsumen atau pelanggan sebagai pembawa berita positif bagi perusahaan. Faktor-faktor pendukung maupun kelebihan yang membuat konsumen puas diharapkan mampu menarik minat orang lain untuk menggunakan produk yang sama.

2. Efektivitas word of mouth marketing

Foto hanya ilustrasi. (Unsplash/Heidi Sandstrom)

Menengok ke belakang, pendekatan marketing sederhana mulai dilirik setelah krisis perekonomian dunia. Meski begitu, penelitian yang dilakukan oleh Nielsen menyatakan sebanyak 92 persen konsumen membeli produk berdasarkan rekomendasi dari teman atau keluarga. Dengan begitu, word of mouth marketing masih relevan dan efektif untuk diterapkan lantaran orang cenderung mempercayai informasi dari orang yang dikenalnya.

Strategi ini menjadikan produk terus dibicarakan oleh audiens sehingga menjadi populer. Pada akhirnya, muncul rantai rujukan eksponensial yang mampu meningkatkan prospek, penjualan, dan bahkan lalu lintas dalam jangka panjang bagi brand.

Satu contoh efektivitas word of mouth marketing bisa diukur dari jumlah ulasan positif suatu produk dari pengguna atau pemakai sebelumnya. Data dari Nielsen menyebutkan, 68 persen pengguna online percaya pada ulasan produk. Begitu pun penelitian dari BrightLocal yang menggambarkan 72 persen konsumen semakin percaya pada brand berkat ulasan positif. Sebaliknya, tingginya ulasan negatif hanya akan mengurangi kepercayaan konsumen sehingga berakhir pada produk yang sepi peminat.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya