Terancam Gagal Panen, Petani di Tabanan Diimbau Tanam Jagung
Terutama ketika musim kemarau tiba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDNTimes - Musim kemarau yang diprediksi akan terjadi sepanjang bulan April hingga September disinyalir memberikan dampak pada debit air saluran irigasi dalam mengairi sawah. Kabupaten Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali, memiliki daerah yang sawahnya masuk ke jenis tadah hujan atau menggantungkan ketersediaan air untuk menanam padi dari air hujan.
Ada tiga kecamatan yang memiliki sawah tadah hujan cukup luas yaitu Kecamatan Selemadeg Timur, Selemadeg, dan Selemadeg Barat. Petani di tiga kecamatan yang juga biasa disebut Selemadeg Raya ini diharapkan saat musim kemarau menaman kedelai dan jagung untuk mencegah terjadinya gagal tanam.
Baca Juga: Serunya Megandu, Permainan Tradisi Asal Tabanan Setelah Panen di Sawah
1. Seluas 1.084 hektare masuk sawah tadah hujan
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tabanan, adapun lahan sawah di Selemadeg Raya seluas 4.822 hektare dengan rincian sebagai berikut:
- Selemadeg Timur: 2286 hektare
- Selemadeg: 1.788 hektare
- Selemadeg Barat: 748 hektare
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi, mengatakan dari 4.822 hektare luas lahan di Selemadeg Raya, sebanyak 22,5 persennya masuk sawah tadah hujan atau seluas 1.084 hektare.
"Yang masuk sawah tadah hujan adalah sawah yang bisa ditanam padi hanya sekali saja dalam setahun," ujarnya pada Senin (14/6/2021).