Cuaca Tak Bersahabat, Petani Kopi di Tabanan Gagal Panen
Padahal kopi dari Tabanan berkualitas ekspor lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Komoditas ekspor yang dihasilkan oleh Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan adalah kopi jenis robusta, selain buah manggis. Namun cuaca yang tidak bersahabat membuat produksi kopi tahun 2022 ini tidak sebanyak yang diharapkan. Banyak petani kopi yang gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung.
Baca Juga: Tabanan Bagi-bagi Bibit Cabai Untuk Mencegah Inflasi
Baca Juga: 5 Alasan TikTok Shop Semakin Berkembang, Gampang Cari Cuan
1. Hujan terus turun ketika tanaman kopinya berbunga
Seorang petani kopi sekaligus pelaku ekspor asal Tabanan, I Wayan Dira, bercerita produktivitas tanaman kopi sangat tergantung dengan kondisi cuaca. Tahun 2022 ini ketika tanaman kopi berbunga, hujan justru turun terus menerus. Ini membuat bunga kopi rontok dan tidak berbuah. Hal inilah yang membuat tanaman kopi gagal panen atau tidak banyak menghasilkan buah.
"Akibat cuaca, tidak banyak tanaman kopi yang berbuah dan gagal panen. Sehingga produksi tahun ini terbatas," ujar Dira, Selasa (20/12/2022).
Padahal kopi robusta termasuk komoditas ekspor yang menjanjikan. Namun semenjak pandemik COVID-19, tahun ini belum ada permintaan dari negara tujuan ekspor yaitu Korea Selatan.
"Selain modal, juga tidak ada permintaan ekspor karena pandemik ini. Meskipun ada permintaan, namun produksi kopi tahun ini terbatas karena banyak yang gagal panen. Jadi hanya cukup memenuhi permintaan lokal saja," kata Dira.