Petani di Kediri Bali Kehilangan Pendapatan, Ini Alasannya
Padahal pendapatan dari panen kedelai capai Rp5 juta/hektare
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Selain padi, Kabupaten Tabanan juga memiliki potensi dalam pengembangan kedelai. Satu wilayah yang mengembangkan kedelai adalah Kecamatan Kediri.
Meski berpotensial, namun pada tahun 2023 ini, petani di Subak Gadon III, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan memilih absen untuk menanam kedelai. Alasannya karena musim tanam mundur yang menyebabkan waktu penanaman kedelai tidak terkejar. Padahal pendapatan bersih petani dari menjual hasil panen kedelainya cukup besar. Yaitu mencapai Rp5 juta per hektare.
1. Musim tanam mundur karena petani terlambat mendapatkan bahan bakar solar
Pekaseh Subak Gadon III, I Made Sudarta, mengatakan penanaman kedelai idealnya pada musim tanam 1 setiap tahun, yaitu bulan Februari-Maret. Namun tahun 2022, tanam padi di musim tanam 3 mundur, dari yang seharusnya bulan November menjadi pertengahan Desember.
"Petani susah kala itu dapat bahan bakar solar untuk pengolahan tanah. Sehingga saat bahan bakar didapatkan, akhirnya petani bisa turun mengolah dan menanam padi pada pertengahan Desember 2022," ujarnya, Selasa (30/5/2023).
Akibat mundurnya musim tanam tersebut, panen padi yang seharusnya dilakukan di awal Februari 2023 menjadi mundur di akhir Maret 2023.
"Jadi kalau menanam kedelai di bulan April itu sudah tidak baik nanti hasilnya. Sehingga petani di Subak Gadon III memutuskan tidak tanam kedelai tahun ini," katanya.