TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Kacang Panjang di Tabanan Naik Signifikan

Ini jadi berkah bagi petani sayur di Tabanan

Foto hanya ilustrasi Pasar (IDN Times/Irma Yudistirani)

Tabanan, IDN Times - Harga beberapa jenis sayur di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan cukup signifikan. Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Kecamatan Kerambitan sekaligus petani sayur, I Gusti Nyoman Subagia, Senin (9/1/2023) lalu mengatakan kenaikan harga sayur ini bahkan ada yang mencapai 100 persen. Tentu saja ini menjadi berkah bagi petani sayur di Tabanan.

Baca Juga: Staf Dinkes Tabanan Pernah Makan Chiki Ngebul, Ini Reaksinya

1. Harga kacang panjang naik hingga 100 persen

Pedagang di Pasar Pesiapan, Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Harga jual sayur yang meningkat hingga 100 persen, kata Subagia adalah kacang panjang. Harga kacang panjang normalnya antara Rp3.000–Rp 3.500 per kilogram. Harga ini naik menjadi Rp7.000 per kilogram pada momen Natal dan Tahun Baru lalu. Kemudian meningkat menjadi Rp10.000 per kilogram.

“Harga naik sejak dua bulan terakhir. Ini tentunya sangat menguntungkan bagi petani," ujarnya, Senin (9/1/2023).

Subagia sendiri mengembangkan budidaya kacang panjang di lahan seluas 7 are dan mentimun 7 are. Ia rata-rata mengantongi 1,5 kuintal setiap panen dua hari sekali selama dua bulan.

2. Kenaikan harga sayur karena hasil panen terbatas akibat cuaca ekstrem

Foto ilustrasi. (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Subagia menilai, kenaikan harga sayur yang cukup signifikan diduga karena kondisi cuaca ekstrem beberapa hari belakangan di Bali. Selain itu juga karena adanya momen Natal, Tahun Baru, Hari Raya Galungan dan Kuningan yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan konsumen akan bahan pangan, satu di antaranya sayuran.

Ditambah lagi permintaan komoditas sayur dari kalangan hotel dan restoran juga mengalami peningkatan seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali.

"Permintaan saat ini banyak, tetapi hasil panen petani lokal dan luar Bali tidak maksimal mencukupi kebutuhan permintaan pasar. Cuaca ekstrem yang ditandai meningkatnya curah hujan dan angin kencang kemungkinan berpengaruh terhadap tidak maksimalnya hasil panen dan pasokan barang ke pasar lokal," kata Subagia.

Berita Terkini Lainnya