Termasuk Slow Grow, Harga Kaktus di Bali Capai Ratusan Juta Rupiah
Semeton mengoleksi apa saja saat pandemik ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Ada yang menarik dalam acara Plant Bazar 2021 yang digelar di Courtyard Seminyak, Kabupaten Badung pada tanggal 2 April hingga 4 April 2021 lalu. Selain house plant, ternyata tanaman kaktus juga sedang naik daun.
Ketua pengurus Bali Cactus and Succulent Community (BCSC), Frisky Febiant, mengungkapkan saat ini demand (permintaan) akan tanaman hias kaktus memang semakin tinggi. Tanaman hias ini juga memiliki pasar tersendiri di Indonesia. Bahkan hampir setiap minggu ia mengirim kaktus ke luar Bali.
“Sebenarnya kaktus ini sudah mulai tren lagi itu di 2 sampai 3 tahun yang lalu. Tapi setelah pandemik, peminatnya lebih,” jelasnya pada Minggu (4/4/2021).
1. Bali sudah mulai bisa secara mandiri membudidayakan kaktus
Menurut Frisky, saat ini Bali sudah mulai bisa membudidayakan kaktus secara mandiri. Saat ini range harga tanaman kaktus di Bali mulai dari Rp10 ribu hingga ratusan juta. Ada jenis kaktus tertentu yang memang harganya ditentukan oleh jenis dan performanya.
“Kaktus itu termasuk yang slow grow kan. Jadi pertumbuhannya sendiri yang dari biji itu setahun paling naik 1 sampai 3 sentimeter. Sebenarnya harga yang mahal itu dibayarnya dari waktu yang tadi itu. Ada juga yang memang slow grow banget, 3 sentimeter itu sampai 15 tahun,” jelasnya.
Menurutnya, yang dari potelan memang lebih mudah. Hanya saja tetap memerlukan waktu untuk membesarkannya. Karenanya, diameter tanaman juga mempengaruhi harga.
Budidaya kaktus dan sukulen, kata Frisky, sesungguhnya relatif gampang. Mulai dari semai biji hasil polinasi sendiri dan memperbanyak dari tubuh, daun, maupun batang serta sistem sambung atau grafting.