TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak KTT G20, Transaksi Valas di Bali Naik 40 Persen

Bank Indonesia siapkan dana cadangan hingga Rp5 Triliun

IDN Times/Holy Kartika

Denpasar, IDN Times - Menjelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, transaksi penukaran valuta asing (valas) naik cukup tinggi.

Kenaikan tersebut sejalan dengan semakin banyaknya kedatangan delegasi dan wisatawan ke Pulau Dewata.

Baca Juga: Omzet Beach Club di Bali Selatan Capai Rp1 Miliar Per Hari

1. Kenaikan juga terjadi pada transaksi pembayaran nontunai

Sidak money changer di wilayah Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. (IDN Times/Ayu Afria)

Ketua BPD Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Bali, Ayu Astuti Dhama, pada Kamis (3/11/2022), mengungkapkan penukaran valas terbesar mencakup Dollar Amerika, EURO, Yen Jepang, Dollar Australia, Dollar Singapore, dan Ringgit Malaysia.

“Peningkatan transaksi penukaran valas sudah mencapai sekitar 40 persen di berbagai gerai money changer," jelasnya.

Kenaikan juga tercacat terjadi pada transaksi pembayaran nontunai dengan QRIS dan digital payment lainnya seperti kartu kredit.

2. QRIS secara lintas batas hanya bisa dilakukan di Thailand

Ilustrasi penggunaan QRIS (IDN Times/Dokumen Qris.id)

Sementara itu, peningkatan transaksi valas lewat gerai fisik memang masih banyak digunakan para wisatawan. Hal ini terjadi karena masih adanya sejumlah kendala. Hambatan itu di antaranya pembayaran dengan menggunakan QRIS atau QR code masih terbatas kepada penduduk Indonesia sebab membutuhkan data kependudukan.

"Penggunaan pembayaran dengan QRIS secara lintas batas baru bisa dilakukan dengan Thailand," jelas Ayu Astuti Dhama.

Berita Terkini Lainnya