2. Ada permasalahan di sistem kelistrikan

Mobil yang sedang terbakar di pinggir jalan. (Pixabay.com/uslikajme)

Sistem kelistrikan menjadi komponen penting dalam sebuah mobil. Jika sistem ini mengalami masalah, maka menyebabkan mobil tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Selain itu, dapat juga menyebabkan konsleting pada sistem kelistrikan. Konsleting sendiri bisa menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran mobil.

Kabel yang longgar dan terkelupas menjadi sumber terjadinya konsleting. Jadi pastikan kamu mengecek secara rutin kondisi kabel-kabel ini. Selain itu, pastikan juga sekring-sekring pengamannya masih berfungsi. Jangan sekali-sekali melakukan bypass atau modifikasi pada sekring pengaman tersebut.

3. Melakukan modifikasi yang berlebihan

Mobil yang sedang terbakar di pinggir jalan. (Pixabay.com/WikimediaImages)

Agar tampilan mobil menjadi lebih keren, acapkali pemilik melakukan modifikasi dengan menambahkan berbagai macam aksesori. Aksesori berlebihan, terutama berkaitan dengan daya listrik, dapat membuat mobil memiliki beban listrik yang berlebihan.

Misalnya saja mengganti watt pada lampu mobil dengan maksud lampunya lebih terang. Hal ini justru menimbulkan kebakaran, karena alat dan kabel pada lampu mendapatkan beban yang lebih besar dari beban standarnya. Modifikasi pada bagian mesin juga dapat memicu kebakaran. Biasanya modifikasi ini dilakukan agar mobil memiliki batas kecepatan, dan daya akselerasi yang jauh lebih bagus dari standarnya.

Jika memang memiliki keinginan untuk melakukan modifikasi, sebaiknya melakukan di bengkel-bengkel tepercaya. Pastikan bengkel tersebut memiliki teknisi-teknisi yang andal, untuk memastikan modifikasi dilakukan secara benar. Sesuaikan modifikasi dengan kemampuan listrik maupun mesin.

4. Kebocoran bahan bakar dan oli

Mobil yang sedang terbakar di pinggir jalan. (Pixabay.com/Rammstainar)

Terkadang mobil mengalami kebocoran bahan bakar maupun oli di bagian mesin. Hal ini disebabkan oleh usia selang atau komponen yang berhubungan dengan oli dan bahan bakar. Selain usia, gigitan tikus juga kerap menjadi penyebabnya.

Bahan bakar memiliki sifat yang sangat sensitif terkena api. Saat tetesan bahan bakar atau oli ini mengenai mesin yang sedang panas maupun terkena percikan api dari kabel-kabel yang longgar, maka akan menyebabkan terjadinya kebakaran. Selain selang, tangki bahan bakar dan oli perlu mendapat perhatian serius, agar jangan sampai terjadi kebocoran.

Ciri-ciri bahan bakar mengalami kebocoran, biasanya akan mengeluarkan bau khas di area kebocoran. Lakukan pengecekan saat terindikasi terjadinya kebocoran. Pastikan mekanik bisa mengatasi kebocoran dengan baik.

5. Hal yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran

Ilustrasi memadamkan api. (Pixabay.com/Mohamed_hassan)

Setiap mobil wajib memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Jika tercium bau gosong atau bau benda terbakar, segera pinggirkan mobilmu ke tempat yang aman. Segera matikan mobil dan cabut stop kontaknya.

Evakuasi seluruh penumpang yang ada di dalam mobil. Jika sudah terlihat ada api, segera semprotkan APAR terlebih dahulu. Pastikan kamu tidak menyemprot atau menyiramnya dengan air. Air bisa membuat api semakin besar. Cairan yang tidak menyatu dengan air akan menyebar, sehingga api juga turut menyebar ke bagian lain.

Segera hubungi pemadam kebakaran terdekat untuk meminta pertolongan lebih lanjut. Informasikan juga kepada orang atau pengendara lain di sekitarnya. Hal ini agar mereka tidak turut menjadi korban.

Bencana atau musibah bisa menimpa siapa dan kapan saja. Kamu wajib memelihara dan merawat mobil secara berkala untuk meminimalisir terjadinya kebakaran mobil.