2. Pelajari harga terendah maskapai

Unsplash.com/Bench Accounting

Di sini kamu perlu kerja ekstra untuk riset dan membandingkan harga dari maskapai tertentu, baik saat promo maupun tidak. Pastikan lagi apakah harga yang ditawarkan memang harga terendah atau justru masih bisa murah lagi.

Dengan rajin-rajin lihat harga tiket di website atau Online Travel Agent (OTA), lama-lama kamu bakal terbiasa dan bisa langsung paham dengan perubahan harganya.

3. Jadi member dan aktif update info terbaru

Unsplash.com/Tim Bennett

Zaman serba modern dan digital saat ini, media sosial jadi salah satu platform tercepat untuk menyebarkan informasi, termasuk kalau ada promo harga tiket pesawat. Jadi jangan lupa follow akun media sosial maskapai penerbangan dan travel agent.

Kamu juga bisa berlangganan newsletter mereka via email untuk update informasi terbaru. Meskipun bukan pemburu diskonan, tapi kalau kebetulan ada tiket murah, kenapa enggak, ya kan?

4. Gunakan OTA yang punya fitur khusus

Unsplash.com/campaignlive.co.uk

Online Travel Agent (OTA) sekarang menjamur banget. Kita sebagai konsumen akhirnya diuntungkan karena persaingan ketat antar OTA membuat mereka berlomba-lomba untuk jadi yang terbaik. Salah satunya dalam mengembangkan fitur pada aplikasinya.

OTA tertentu kini juga punya fitur "Price Alerts" yang memungkinkan kita mengontrol dan menyesuaikan harga tiket. Waktu kamu sudah input dalam aplikasi berapa budget yang kamu puya, akan ada notifikasi yang otomatis muncul waktu ada tiket pesawat yang cocok sama budgetmu. Traveloka dan Sky Scanner adalah dua di antaranya.

5. Perhatikan tujuan wisatamu

Unsplash.com/JESHOOTS.COM

Kalau tujuan kamu ke tempat-tempat yang cukup populer seperti Bali, Surabaya, Yogyakarta, Kuala Lumpur, atau Singapura, dibutuhkan jari-jari yang gesit biar bisa dapat harga terbaik. Jangan heran kalau harganya sangat fluktuatif dan bisa berubah jadi makin mahal cuma dalam hitungan jam, bahkan menit.

Untuk itu, kamu perlu punya barometer harga terendah maskapai pesawat, sesuaikan dengan periode kunjunganmu. Jika semuanya telah sinkron, lebih baik langsung pesan tiket pada saat itu juga.

Tapi kalau kota tujuanmu bukan termasuk rute kawasan wisata yang punya traffic penerbangan tinggi, maka harganya cenderung statis. Alasannya karena maskapai dengan rute tersebut menerapkan sistem year-round fare.

6. Memilih maskapai penerbangan yang sesuai

Unsplash.com/chuttersnap

Maskapai Low Cost Carrier (LCC) punya harga yang cenderung lebih murah, terutama kalau jarak pemesanan dengan waktu keberangkatan cukup jauh, misalnya dalam hitungan bulan. Tapi kalau pesannya beberapa hari atau sepekan sebelum keberangkatan, beda harganya bisa bikin pusing.

Maskapai LCC yang paling cepat pergantian harganya adalah Lion Air, yang bisa berganti nominal tiap 2-3 jam sekali. Namun sebaliknya, maskapai full-service biasanya menganut sistem year-round fare, jadi harga tiketnya gak akan banyak berubah.

7. Pilih tempat duduk

Unsplash.com/Gerrie van der Walt

Kursi pesawat alias letak duduk kita juga ikut andil menentukan harga. Bangku dengan tiket murah cenderung dekat di mesin yang kondisi relatif lebih bising.

Tapi kalau kamu perginya rombongan, ada tipsnya nih. Yakni membeli tiket secara terpisah. Alasannya karena kursi yang dekat ruang mesin jumlahnya terbatas.

Sebagai contoh, hanya ada tiga kursi dengan harga Rp500 ribu, sisanya adalah kursi seharga Rp700 ribu. Kalau kamu pesan lima kursi sekaligus, OTA akan otomatis mengarahkan kamu ke kursi Rp700 ribu yang jumlah available seat-nya sesuai pesanan.

Beda cerita kalau kamu pesan terpisah, yakni tiga kursi seharga Rp500 ribu dan sisanya di Rp700 ribu. Bisa hemat sampai Rp600 ribu, kan?

Semoga tips-tips di atas berguna buat kamu ya. Apalagi sekarang ini beberapa maskapai sudah menetapkan tarif untuk bagasi tambahan. Sudah tidak ada lagi free bagasi 15 kg hingga 20 kg. Happy traveling!

Baca Juga: Perlu Dicatat! Daftar Tarif Bagasi 4 Maskapai Penerbangan Domestik