Belajar Siklus Kehidupan Orang Bali di Samsara Living Museum

Kamu akan tahu gimana rasanya jadi orang Hindu Bali

Kehidupan masyarakat Bali terdiri dari beberapa proses atau tahapan yang ditandai dengan berbagai upacara dan ritual adat. Tahapan-tahapan dalam kehidupan ini mengarah pada keyakinan akan tugas hidup sebagai manusia menuju kesempurnaan. Pengetahuan tentang berbagai ritual dalam siklus kehidupan masyarakat Bali bisa kamu pelajari di Samsara Living Museum.

Dibangun di lahan seluas sekitar 2 hektard, museum ini menawarkan pengalaman yang berbeda. Kamu bisa melihat dan merasakan langsung proses kehidupan masyarakat Bali, dengan suasana alam pedesaan yang menenangkan.

Sebelum berangkat ke Samsara Living Museum, ada baiknya kamu mengetahui informasi lengkapnya di bawah ini untuk panduan wisatamu ya.

1. Lokasi dan jam operasional Samsara Living Museum

Belajar Siklus Kehidupan Orang Bali di Samsara Living MuseumArea taman atau pekarangan museum yang ditanami beragam tumbuh-tumbuhan (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Samsara Living Museum berlokasi di Jalan Telaga Tista, Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Perjalanan menuju ke tempat ini bisa ditempuh sekitar 2 jam dari Kota Denpasar atau 2,5 jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Museum ini terbuka untuk umum setiap hari. Sedangkan jam operasionalnya dimulai pukul 09.00 Wita hingga 15.30 Wita.

2. Harga tiket masuk dan fasilitas di dalamnya

Belajar Siklus Kehidupan Orang Bali di Samsara Living MuseumTersedia tempat untuk bersantai sambil menikmati suasana pedesaan yang hangat (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Sebelum memasuki Samsara Living Museum, kamu harus membeli tiket masuk terlebih dahulu. Harga tiket masuk untuk wisatawan domestik dan asing sebesar Rp100.000 per orang. Tiket ini sudah termasuk welcome drink, snack dengan kopi atau teh, serta seorang guide yang akan memandu selama berkeliling di dalam museum. Disarankan untuk memesan tiket secara online melalui laman Samsara Living Museum maupun online travel agent.

Fasilitas yang disediakan di dalam museum pun lengkap. Mulai dari area parkir yang luas untuk kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, toilet dan kamar mandi yang bersih, ruang untuk bersantai atau beristirahat, hingga area taman yang teduh dan nyaman.

3. Daya tarik Samsara Living Museum

Belajar Siklus Kehidupan Orang Bali di Samsara Living MuseumGaleri utama museum yang berisi cerita proses dan ritual kehidupan orang Bali (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Memasuki ke lingkungan museum, kamu akan disambut hangat dengan bangunan-bangunan berarsitektur tradisional dan dikelilingi nuansa alam pedesaan yang sejuk. Dari pintu masuk, kamu bisa melihat tradisi ngoncang atau menumpuk padi, sambil menikmati welcome drink berupa jamu tradisional.

Kamu akan diajak untuk masuk ke dalam main display gallery yang menyajikan seluruh proses atau ritual masyarakat Bali dari dalam kandungan hingga meninggal. Kamu bisa melihat gambar dan alat di setiap proses kehidupan tersebut. Sambil berkeliling, guide akan menjelaskan satu per satu proses kehidupan yang dialami oleh masyarakat Bali.

Setelah melihat proses dan ritual orang Bali, kamu akan diajak berkeliling di area sekitar museum. Ada sekitar 150 jenis tanaman yang biasanya digunakan untuk upacara dan ditanam di area museum. Guide yang menemanimu akan menjelaskan tanaman-tanaman tersebut dan fungsinya dalam kehidupan orang Bali. Bahkan, gak hanya melakukan konservasi saja. Tanaman-tanaman tersebut juga diberikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

4. Aktivitas yang bisa dilakukan

Belajar Siklus Kehidupan Orang Bali di Samsara Living MuseumMelihat langsung proses pembuatan arak Bali atau jajanan khas Bali (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Mengunjungi Samsara Living Museum gak hanya berkeliling dan melihat proses kehidupan orang Bali saja. Ada beberapa aktivitas menarik yang bisa kamu ikuti. Buat kamu yang suka memasak bisa ikut cooking class dengan memasak menu masakan atau jajanan khas Bali. Selain itu, ada juga aktivitas membuat arak Bali.

Gak cuma itu saja. Buat kamu yang tertarik dengan kesenian Bali, tersedia aktivitas belajar genjek atau tari Bali yang diajarkan oleh anak-anak desa sekitar museum. Ada juga aktivitas membuat canang atau rangkaian sesaji khas Bali, serta kegiatan melukat. Semua aktivitas ini bisa kamu pesan bersamaan dengan pemesanan tiket masuk ke Samsara Living Museum. Setelah puas berkeliling museum, kamu juga bisa menikmati sajian khas dari Bali Timur dan membeli oleh-oleh. Produk buah tangan di sini dibuat oleh penduduk sekitar, lho.

Samsara Living Museum gak hanya melihat isi museum saja. Kamu akan diajak untuk lebih mengenal dan merasakan langsung tentang proses kehidupan masyarakat Bali. Sebuah tempat yang menawarkan kehangatan dan memberikan pengalaman yang unik dan berbeda. Yuk ke Samsara Living Museum!

Natalia Indah Kartikaningrum Photo Community Writer Natalia Indah Kartikaningrum

Mbak-mbak rambut pendek yang paling suka diajak ngopi atau sunsetan bareng.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya