Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Bali

Udah pernah lihat patung bayi raksasa di Gianyar belum?

Baru-baru Pulai Bali tengah berbangga. Pasalnya patung yang tingginya melebihi Patung Liberty, yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK), telah rampung dibangun setelah 28 tahun. Patung gagasan I Nyoman Nuarta ini memiliki tinggi 121 meter yang menjadikannya sebagai satu di antara patung tertinggi dunia.

Bali memang terkenal sebagai daerah pariwisata. Tidak hanya karena eksotis pantai dan tempat wisata lainnya. Melainkan juga terkenal akan patung-patung berukuran besar ikonik yang beragam.

Kamu pasti terbiasa melihat patung-patung berdiri di tiap persimpangan jalan maupun tempat wisata untuk memikat mata masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Bali. Umumnya patung-patung di Bali menceritakan kisah Ramayana, Mahabharata, sebagai tokoh dan Dewa kepercayaan umat Hindu.

Berikut adalah patung-patung di Bali yang sangat ikonik.

1. Patung Titi Banda

Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Balilongtripmania.org

Jika kamu melewati batas antara Jalan By Pass Ngurah Rai dan Ida Bagus Mantra, maka akan menjumpai patung gagah eksotis ini. Patung setinggi 18 meter ini menjadi ikon Kota Denpasar. Patung ini menyerupai tokoh Ramayana, yaitu Sang Rama yang berdiri gagah dengan panah. Di sekelilingnya terdapat pasukan kera sedang bergotong royong membawa batu.

Cerita dari patung ini memang mengisahkan tentang perjalanan Sang Rama dalam menyelamatkan istrinya Dewi Sita, setelah diculik oleh Rahwana. Sang Rama, Laksamana beserta pasukan keranya harus melewati lautan yang sangat luas untuk mencapai Alengka, kerajaan Rahwana.

Untuk mencapai itulah Rama dan pasukannya membuat jembatan dari batu yang disebut Situbanda. Patung Titi Banda sangat indah apabila dilihat pada malam hari karena cahaya lampu yang sangat memanjakan mata.

2. Patung Satria Gatotkaca

Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Balieenendah.web.id

Di wilayah Tuban dekat Bandara Ngurah Rai, kamu akan disuguhkan oleh patung yang luar biasa, menggambarkan jiwa ksatria yaitu Patung Satria Gatotkaca. Patung ini diambil dari cerita Mahabharata tentang kegagahan tokoh yang sudah tidak asing lagi, yaitu Gatotkaca. Gatotkaca yang merupakan putra Bima adalah raksasa sekaligus ksatria gagah berani. Ia tak gentar bahkan membunuh hampir sebagian musuh pada perang Bharatayudha.

Keberaniannya memuncak saat bertarung melawan Karna yang tak lain saudara Pandawa, namun memihak Korawa karena persahabatannya dengan Duryodhana. Dengan rasa berani dan gagah, Gatotkaca membuat Karna terpojok. Sehingga terpaksa mengeluarkan senjata Konta pemberian Dewa Indra, yang sebenarnya ia gunakan untuk membunuh Arjuna.

Gatotkaca gugur dengan Konta itu. Namun kematiannya membuka jalan kemenangan bagi Pandawa karena Karna kehilangan kekuatan utamanya. Patung ini menyerupai kereta berkuda banyak, yang dikendarai oleh Karna, di mana kepala kuda tersebut diinjak oleh Gatotkaca dengan membawa gada.

Dari patung yang cukup besar dan megah ini mengingatkan kita bahwa keberanian dan sifat ksatria akan membawa kejayaan.

3. Patung Kumbakarna Laga

Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Balienjoybalitravel.com

Pernah mengunjungi Taman Satwa Sangeh dan Kebun Raya Bedugul? Jika pernah, kamu pasti akan menjumpai patung ini. Patung yang menggambarkan raksasa mengerikan yang dikeroyok pasukan kera ini dinamakan Kumbakarna Laga.

Patung ini mengambil kisah dari Ramayana, di mana diceritakan raksasa Kumbakarna dibangunkan dari tidur panjangnya oleh kakaknya Rahwana, dan disuruh untuk menghabisi Rama serta pasukannya yang berniat merebut Sita kembali. Kumbakarna yang sifatnya bertentangan dengan kakaknya menyarankan agar mengembalikan Sita untuk mencegah kehancuran terjadi.

Namun Rahwana murka dan memaksa Kumbakarna untuk menyerang Rama. Kumbakarna menuruti perintah kakaknya namun untuk membela negaranya. Dengan gagah berani Kumbakarna maju ke medan perang dan menghabisi banyak pasukan kera. Rama harus turun tangan dan melepaskan panah sakti yang membunuh Kumbakarna seketika. Dengan patung ini kita dapat melihat rasa nasionalisme bela negara Kumbakarna, walaupun harus berada di pihak yang salah.

Patung setinggi 10 sampai 15 meter ini sering menjadi daya tarik setiap berwisata ke Sangeh maupun Kebun Raya Bedugul.

4. Patung Dewa Ruci

Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Balirebanas.com

Patung Dewa Ruci merupakan patung yang cukup terkenal di Bali. Patung ini terletak di simpang siur perbatasan Kuta dan By Pass Ngurah Rai. Patung yang dibangun oleh I Wayan Winten tahun 1996 ini menceritakan kisah Bima dalam mencari tirta amertha. Ia harus menembus samudra dan dihalangi oleh Naga Baruna.

Melalui pertarungan sengit, Bima memenangi pertarungan dan bertemu dengan Dewa Ruci. Bima kemudian diberikan penjelasan, bahwa jika mendapat tempat yang baik di akhirat nanti, harus dapat menjalankan tugas di dunia dengan baik melawan kejahatan.

Untuk itu patung ini menyerupai sosok Bima yang dililit oleh Naga Baruna, dan di atasnya terdapat Dewa Ruci berwujud Sang Hyang Acintya. Di bawahnya terdapat samudra dengan air mancurnya. Patung setinggi hampir sama dengan Titi Banda ini menjadi ikon yang menarik.

5. Patung Bayi Sakah

Ada yang Disakralkan, Inilah Kisah Historis 5 Patung Ikonik di Balianythingbali.com

Patung Bayi Sakah adalah patung yang cukup sakral di simpang tiga Jalan Raya Sakah, Gianyar. Sesuai namanya, patung ini berwujud bayi raksasa yang duduk bersila. Patung ini adalah simbolis dari Sang Hyang Siwa Budha yang disebut Sang Hyang Brahma Lelare.

Patung yang digagas oleh mantan Bupati Gianyar, Cokorda Darana, tahun 1989 ini mengambil wujud Bayi sebagai simbol kelahiran manusia di bumi. Patung ini menjadi Ikon Gianyar dan Bali yang sangat dihormati serta disakralkan oleh masyarakat.

Ternyata tidak hanya Garuda Wisnu Kencana, masih banyak patung-patung lain yang menjadi ikon Bali dan Indonesia.

I Putu Yoga Sadhu Photo Community Writer I Putu Yoga Sadhu

Lulusan Pendidikan.Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya