7 Studio Game Indonesia yang Karyanya Mendunia

Ada gim dengan setting Bali lho

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia dikenal menjadi sasaran para pelaku industri game internasional. Respon dan minat tinggi dari komunitas gamer di Indonesia terhadap game luar negeri sudah ada sejak rental PS menjamur di Tanah Air. Dengan begitu, pasar game di Indonesia terbilang cukup besar dengan warga Indonesia hanya sebagai konsumen.

Industri game di Indonesia disebut-sebut sangat berpotensial untuk pemasukan terbesar dari sub-industri kreatif lainnya. Namun untuk mewujudkannya, warga Indonesia harus turut menjadi pelaku industri dan menjajakan produk gimnya ke pasar lokal dan internasional.

Beberapa tahun terakhir, mulai bermunculan studio developer game asli Indonesia yang karyanya sudah diakui pasar game global, nih, guys! Baca terus untuk mengenal mereka!

Baca Juga: 7 Game PS2 yang Ngingetin Masa-masa di Rental!

Baca Juga: 5 Game yang Dimainkan Windah Basudara Live Streaming

1. Agate

https://www.youtube.com/embed/FBkKDK5ph0E

Mungkin kamu udah gak asing dengan nama ini. Wajar saja, Agate yang dibentuk sebagai studio game kecil-kecilan pada 2009 silam sudah berkembang menjadi perusahaan besar dengan karya-karyanya. Satu karyanya yang mendunia adalah permainan bergenre RPG berjudul Valthirian Arc: Hero School Story yang dirilis 2018 lalu.

Gim tersebut sempat menempati urutan nomor dua untuk game terbaik versi Steam di wilayah Inggris. Agate juga merilis berita baik tersebut bersamaan dengan pencapaian keuntungan lebih dari Rp11 miliar kurang dari 4 bulan sejak tanggal perilisan. Keren banget, guys!

Oh iya, game ini juga punya sekuelnya dengan judul Valthirian Arc: Hero School Story 2 yang rilis awal tahun 2022. Kalian sudah pernah coba mainkan, belum?

2. Toge Productions

https://www.youtube.com/embed/rGOmowfI1FM

Perusahaan game yang berbasis di Tangerang ini memulai sepak terjang sebagai pelaku industri game sejak tahun 2009. Terkenal dengan karya-karyanya yang menggunakan grafik pixel art ala gim retro, Toge Productions sukses menarik hati gamers internasional melalui karyanya yang berjudul Coffee Talk.

Tidak heran, Coffee Talk memiliki mekanisme yang seru dan unik. Kamu bisa menjadi barista yang meracik minuman-minuman ala kedai kopi kekinian, bahkan bisa membuat latte art juga! Saking menariknya, Toge Productions melaporkan keuntungan sebesar Rp7.6 miliar dalam kurun waktu kurang dari satu bulan perilisan pada 2020 lalu. Bangga!

3. Mojiken Studio

https://www.youtube.com/embed/8yGznOkpIGM

Studio satu ini juga dikenal dengan pixel art-nya yang menawan serta bernuansa ala lukisan tangan. Beberapa game besutannya juga berkolaborasi dengan Toge Productions. Studio yang berdiri sejak 2013 di Surabaya ini berhasil menembus pasar global melalui judul-judul gimnya seperti She and The Light Bearer, When The Past Was Around, dan A Space For The Unbound – Prologue. Karya-karya studio ini mendapatkan banyak review positif dari ratusan gamer di Steam.

Menariknya lagi, beberapa karya Mojiken Studio menyelipkan sentuhan budaya lokal Indonesia yang akrab ditemui sehari-hari. Kamu bisa menikmatinya melalui karyanya yang berjudul Banyu Lintar Angin – Little Storm dan A Space For The Unbound yang baru rilis 2023 mendatang. Ditunggu ya, guys!

4. Digital Happiness

https://www.youtube.com/embed/Z2IjGGhH7NI

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan sebelumnya, karya developer satu ini justru bertema horor dengan nuansa mencekam. Sempat heboh dan hype pada masanya, game ciptaan Digital Happiness yang berjudul DreadOut berhasil menghebohkan komunitas gamer Tanah Air dan dunia lho, guys!

Pasalnya, game horor yang rilis 2014 ini menghadirkan pesona hantu-hantu Indonesia seperti kuntilanak, pocong, hingga kuyang! Game ini juga sempat dimainkan oleh YouTuber ternama, PewDiePie, sehingga jadi lebih terkenal lagi. Studio yang berbasis di Bandung dan dibentuk pada tahun 2013 ini sudah merilis banyak game dalam serial DreadOut.

5. MassHive Media

https://www.youtube.com/embed/yuJkZdNOSak

Developer game satu ini berdiri pada 2014 di Bandung. Terkenal akan visual pixel art-nya yang apik, MassHive Media berhasil mendapatkan pujian dan respon positif dari pemain di seluruh dunia melalui game teranyarnya, Potion Permit.

Permainan yang baru rilis September 2022 ini mendapatkan lebih dari seribu respon positif dari pengguna Steam lho, guys! Selain Potion Permit, MassHive juga dikenal melalui game berjudul Azure Saga: Pathfinder.

6. StoryTale Studios

https://www.youtube.com/embed/Q1EnV0BMg7E

Dari Kota Bandung lagi, developer satu ini merilis game horor yang tak kalah seram dari DreadOut berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horror. Karyanya ini dirilis pada tahun 2018 dengan tambahan konten yang bisa dinikmati oleh para pemain.

Tambahan konten tersebut menelusuri kisah horor makhluk halus di Indonesia dimulai dari The White Lady (kuntilanak), The Tied Corpse (pocong), The Little Devil (tuyul), dan The Hungry Witch (leak). Karya StoryTale Studios ini disambut antusias oleh pencinta game horor di seluruh penjuru dunia dengan banyaknya YouTuber luar negeri yang turut meramaikan dan mengulas game tersebut.

7. Stairway Games

https://www.youtube.com/embed/JAMq-0or9pE

Ketenaran studio game satu ini cukup unik. Pasalnya, game pertamanya yang berjudul Coral Island belum dirilis secara penuh, namun para gamer di seluruh dunia sudah sangat antusias menantikannya. Studio yang dibentuk pada tahun 2019 di Yogyakarta ini membuka penggalangan dana melalui Kickstarter dan berhasil menarik lebih dari 30 ribu donatur di seluruh dunia.

Hingga saat ini, laman Kickstarter untuk Coral Island menunjukkan angka 1,6 juta dolar Amerika atau setara Rp24,8 juta. Karya perdana Stairway Games ini bisa kamu nikmati dalam versi Early Access sejak Oktober lalu dan dipastikan rilis secara penuh tahun depan nih, guys!

Tujuh studio game asli Indonesia ini sudah berhasil menembus pasar internasional dan beberapa di antaranya sedang mengerjakan proyek baru yang lebih oke lagi lho, guys! Kamu sudah pernah coba memainkan game dari studio yang mana, nih?

Dimas Ponco Photo Community Writer Dimas Ponco

Another ornament to society

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya