Dua Penyakit yang Renggut Nyawa Alfin Lestaluhu

Sebelumnya, Alfin dirawat intensif usai gempa Ambon

Jakarta, IDN Times - Duka masih mengiringi selepas kepergian penggawa muda Timnas U-16 Indonesia, Alfin Lestaluhu. Di usia yang masih sangat belia, bek kanan bertalenta ini harus berpulang lebih dahulu karena sakit yang dideritanya.

Per Kamis (31/10) malam, Alfin meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Harapan Kita, sekitar pukul 22.22 WIB. Pertama kali, kabar ini merebak di grup WhatsApp PSSI Pers yang kemudian beberapa menit kemudian dikonfirmasi resmi oleh PSSI melalui laman resminya.

"Keluarga besar PSSI mendoakan yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Kita sangat kehilangan. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destira.

Alfin sendiri merupakan pemain yang ikut berjuang dan mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-16 tahun 2020 mendatang.

Menurut diagnosis dokter, bek asal Ternate ini meninggal dunia karena dua penyakit yakni encephalitis dan hypoalbuminemia. Encephalitis sendiri, dikutip dari imperial.ac.uk, merupakan penyakit radang otak yang disebabkan oleh lemahnya sistem imun atau infeksi dari bakteri.

Sementara hypoalbuminemia sendiri adalah penyakit yang terjadi karena adanya peradangan di dalam tubuh. Di kasus Alfin, encephalitis yang terjadi di otaknya membuat kadar albumin di dalam darahnya menurun di bawah normal.

Jenazah Alfin rencananya akan dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya yakni Ternate, Maluku Utara. Selamat jalan, Alfin Farhan Lestaluhu.

Baca Juga: Sakit Usai Gempa Ambon, Alfin Lestaluhu Embuskan Napas Terakhir

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya