5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih Asing

Dikenal sebagai bela diri militer di Indonesia

Pekan Olahraga Provinsi Bali (Porprov Bali) telah resmi dibuka di Lapangan Bajra Sandhi, Kota Denpasar, pada Minggu (20/11/2022). Total 41 cabang olahraga (cabor) dipertandingkan dalam pelaksanaan Porprov Bali ke-15 kali ini.

Menariknya dari 41 cabor, ada satu cabor yang belum populer dan cukup asing, yaitu yongmoodo. Seperti apa ya cabor yongmoodo ini?

Baca Juga: 5 Fakta Porprov XV Bali, Diadakan Secara Gotong Royong

1. Berasal dari Korea

5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih AsingLatihan bela diri yongmoodo. (tniad.mil.id)

Dikutip dari laman korem-043-gatam.mil.id, yongmoodo atau yongmudo berawal ketika The Martial Research Institut dari Yong In University Korea menciptakan bela diri baru pada tanggal 15 Oktober 1995. Bela diri ini merupakan gabungan dari teknik bela diri taekwondo, judo, apkido, ssireum, dan hon sin sul.

Seni bela diri ini kemudian diberi nama yongmoodo. Akar atau dasar dari yongmoodo ini adalah bela diri hon sin sul. Pada tanggal 25 April 2002, dibentuklah organisasi yongmoodo bernama Organisasi Federasi Beladiri Yongmoodo, dan berkembang tidak hanya di Korea saja tetapi hingga ke seluruh dunia.

2. Arti kata yongmoodo

5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih AsingLatihan bela diri yongmoodo. (tniad.mil.id)

Yongmoodo tidak menggunakan sarung tangan (sarung tinju) selama pertarungan. Teknik yang digunakan adalah kombinasi bantingan, tendangan, kunci, dan piting. Ciri khas bela diri ini adalah menggunakan pakaian berwarna hijau.

Yongmoodo awalnya berasal dari Bahasa Korea, hankido, yang berubah menjadi kukmodo dan kembali berubah menjadi yongmoodo.

Yongmoodo berasal dari tiga kata. Yong yang berarti naga, moo atau mu yang berarti bela diri, dan do yang berarti cara berlatih dan cara hidup.

3. Sejarah di Indonesia

5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih AsingLatihan bela diri yongmoodo. (tniad.mil.id)

Yongmoodo masuk ke Indonesia sebagai bela diri yang wajib dikuasai oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dikutip dari jurnal olahraga STKIP Pasundan yang berjudul "Peranan Olahraga Bela Diri Militer Yongmoodo terhadap Kepercayaan Diri Anggota TNI AD" karya Sandi Dwi Triono pada tahun 2019, yongmoodo resmi menjadi olahraga bela diri wajib TNI Angkatan Darat (AD) pada tahun 2008.

Berdasarkan Peraturan Kasad nomor Perkasad/21-02/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011, yongmoodo masuk ke dalam kurikulum pendidikan Taruna Akademi Militer (Akmil). Satu syarat kelulusan menjadi seorang perwira adalah telah lulus ujian kenaikan tingkat sabuk hitam (DAN I).

Hal ini bertujuan agar pasukan TNI AD, selain mempunyai kemampuan bertempur senjata taktis, harus menguasai bela diri militer yongmoodo. Selain itu, juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anggota TNI.

4. Yongmoodo batal dipertandingkan di PON XX Papua

5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih AsingLatihan bela diri yongmoodo. (tniad.mil.id)

Setelah dipopulerkan sebagai bela diri militer di Indonesia, yongmoodo mulai dikenal oleh masyarakat luas. Setelah terbentuknya Federasi Yongmoodo Indonesia, cabor ini kemudian melaksanakan beberapa pertandingan, satu di antaranya KASAD Cup.

Setelah sebelumnya masuk sebagai cabor eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON), pada PON XX Papua yang dilaksanakan pada tahun 2021, cabor yongmoodo rencananya akan dipertandingkan secara resmi untuk pertama kalinya. Namun karena sesuatu dan lain hal, cabor ini tidak termasuk dalam daftar 37 cabor yang dipertandingkan di PON XX Papua. Lalu pada PON XXI di Aceh dan Sumatra Utara tahun 2024, yongmoodo dipastikan akan dipertandingkan dengan 12 kelas pertandingan.

5. Yongmoodo hadir dalam 12 nomor di Porprov Bali XV 2022

5 Fakta Yongmoodo, Cabor Porprov Bali yang Masih AsingPertandingan yongmoodo dalam suatu kejuaraan . (tniad.mil.id)

Cabor yongmoodo secara resmi dipertandingkan pertama kali pada Porprov XIV 2019 di Tabanan. Yongmoodo mempertandingkan 12 kelas dan kontingen Buleleng berhasil merebut juara umum.

Pada perhelatan kali ini, dikutip dari situs Porprovbalixv2022.com, yongmoodo mempertandingkan 12 kelas atau memperebutkan 12 medali emas. Nomor-nomor yang dipertandingkan adalah kelas +65 kilogram (kg) putri, kelas +90 kg putra, kelas 55 kg putri, kelas 60 kg putra, kelas 60 kg putri, kelas 65 kg putra, kelas 65 kg putri, kelas 70 kg putra, kelas 75 kg putra, kelas 80 kg putra, kelas 85 kg putra, dan kelas 90 kg putra.

Walaupun belum sepopuler bela diri lain seperti karate, pencak silat, taekwondo, dan kempo, namun yongmoodo sudah mulai berkembang di Bali. Sangat layak ditunggu yongmoodo menjadi cabor resmi di perhelatan Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar).

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya