Cara Adu Gangsing, Olahraga Tradisional Populer di Buleleng
Sering disebut dengan megangsingan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali memiliki beragam olahraga tradisional yang menjadi warisan leluhur zaman dahulu. Olahraga ini biasanya digunakan sebagai sarana hiburan dan komunikasi antar warga. Satu olahraga tradisional yang cukup populer adalah bermain gangsing atau dalam Bahasa Bali disebut dengan megangsingan.
Walaupun di beberapa wilayah Bali terdapat mengangsingan, namun olahraga ini lebih terkenal di Kabupaten Buleleng. Saat ini, megangsingan menjadi olahraga tradisional yang sering dimainkan, bahkan mulai bermunculan kelompok atau sekaha (sebutan kelompok pemuda pemudi di banjar adat) megangsingan. Seperti apa permainan adu ketangkasan ini?
1. Berasal dari Catur Desa Adat Tamblingan di Kabupaten Buleleng
Dikutip dari jurnal berjudul Budaya Komunikasi dalam Permainan Megangsingan di Catur Desa Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, yang ditulis oleh I Putu Mardika dan Ketut Yuniati, megangsingan awalnya hanya dimainkan oleh warga di Catur Desa Adat Tamblingan, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Catur Desa Adat Tamblingan ini terdiri dari Desa Munduk, Desa Gobleg, Desa Umerejo, dan Desa Gesing. Megangsingan dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Awalnya, wargs Catur Desa yang sebagian besar bertani dan berkebun melakukan permainan megangsingan ketika jeda musim bertani. Megangsingan ini dilakukan di atas tanah lapang. Selain untuk melepas lelah, permainan ini juga bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan sesama warga.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.