Bisakah Virus Menyebar Cepat di Dalam Kabin Pesawat? Ini Hasilnya

Meski begitu tetap pakai masker ya kalau lagi sakit

Artikel ini ditulis oleh: Karl Gading, Community IDN Times

Virus selalu menjadi masalah bagi kesehatan setiap manusia maupun mahkluk hidup. Tapi pernahkah kamu berasumsi, apabila kita berada di pesawat maka penyebaran virus dapat meningkat lebih cepat?

Nah, sekarang ilmuwan sudah menemukan bukti bahwa dalam setiap penerbangan pesawat udara, terutama pesawat komersial, peluang terjadinya penyebaran virus hanya berkisar 3% saja, seperti yang dilansir dari The Guardian.

1. Melalui simulasi komputer, penyebaran virus ke seluruh penumpang peluangnya sangat kecil

Bisakah Virus Menyebar Cepat di Dalam Kabin Pesawat? Ini HasilnyaWhyFiles

Ilmuwan berhasil menyimpulkan hal ini, dikarenakan sudah melakukan uji coba menggunakan simulasi komputer yang cukup canggih. Dalam uji cobanya, ilmuwan menyimulasikan keadaan pesawat dalam ketingian 35 ribu kaki dan terbang selama kurun waktu 3 sampai 5 jam.

Karena berupa simulasi, ilmuwan menggunakan sampel yang telah disurvei dari 1540 penumpang dan 41 awak kabin untuk dijadikan subjek percobaan.

Sampel-sampel ini mereka ambil dengan bekerjasama bersama perusahaan Boeing, sehingga para ilmuwan yang menyurvei dapat langsung terbang selama 10 kali penerbangan domestik di Amerika Serikat.

Menurut hasil survei dan penginputan data ke simulasi komputer, tersebarnya virus yang di uji cobakan ke seluruh penumpang di dalam pesawat hanya sekitar 3% , dan hasil ini cukup mengejutkan para ilmuwan.

2. Tidak berlaku bagi penumpang yang duduk berdampingan dengan pembawa virus

Bisakah Virus Menyebar Cepat di Dalam Kabin Pesawat? Ini HasilnyaGizmodo

Memang menurut hasil penelitian, bahwa penyebaran virus ke seluruh penumpang hanya berpeluang 3%, tetapi bukan berarti tidak ada penumpang yang terinfeksi. Selama uji coba simulasi, ilmuwan melihat apabila ada penumpang yang duduk berdampingan dengan pembawa virus, baik dirinya berada di depan, di samping, ataupun di belakangnya, maka peluang untuk terinfeksi langsung naik menjadi 80%.

Interaksi secara langsung, membuat penumpang yang berada di dekatnya sangat mudah sekali terpapar virus yang dibawa.

Tidak hanya itu, penyebaran virus penyakit akan semakin meningkat apabila pembawa virusnya adalah awak kabin. Berdasarkan simulasi, awak kabin dinyatakan menjadi salah satu penyebar virus terefektif di sebuah penerbangan.

Interaksi bersama seluruh penumpang, membuat satu dari seluruh awak kabin dapat menginfeksi 4.6 penumpang dalam sekali penerbangan saja.

3. Virus yang disimulasikan hanya berupa flu dan batuk biasa

Bisakah Virus Menyebar Cepat di Dalam Kabin Pesawat? Ini Hasilnyard.com

Dilakukannya uji coba simulasi penyebaran virus di pesawat ini, dikarenakan ilmuwan ingin mengetahui bagaimana virus ganas seperti influenza dan SARS (Severe acute respiratory syndrome) atau sakit saluran pernapasan, dapat tersebar dengan luas.

Seringnya muncul data mengenai persebaran virus tersebut di penerbangan pesawat komersial, membuat para ilmuwan ingin lebih jauh menyelidikinya. Selama simulasi komputer, untuk menjamin autentikasi data dan hasil yang dikeluarkan, oleh sebab itu ilmuwan hanya menggunakan data dari survey 10 penerbangan sebelumnya.

Hasil survei memperlihatkan, bahwa virus yang sering muncul adalah flu dan batuk biasa. Sehingga mereka hanya menggunakan hasil data itu untuk disimulasikan. Menurut Profesor Vicki Hertzberg yang merupakan salah satu ilmuwan yang meneliti, "apa yang telah kami tunjukkan diluar batas ini kemungkinan terjadinya infeksi di pesawat masih sangat minim."

Ia juga menambahkan, "kalian tidak perlu khawatir apabila ada orang batuk yang duduk 5 baris dibelakang mu."

Karl Gading S. Photo Community Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya