Arti Gempa Menurut Teks Bali, Banyak Orang yang Mengalami Kesusahan

Semoga seluruh manusia selalu dalam perlindungan

Gempa bumi merupakan sifat alami dari alam semesta. Secara sains, gempa bumi umumnya disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Nah, selain memahami secara sains, ada teks Bali yang menyebut bahwa gempa yang terjadi pada waktu tertentu bisa jadi adalah suatu pertanda. Namun ini boleh dipercaya, boleh juga tidak ya. Sebab rahasia kehidupan hanya diketahi Tuhan Yang Maha Esa.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda gempa dan artinya menurut teks Bali:

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

1. Gempa menurut Pancawara (Berdasarkan pasaran)

Arti Gempa Menurut Teks Bali, Banyak Orang yang Mengalami KesusahanIlustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
  • Jika gempa terjadi pada Umanis: Banyak orang yang mengalami kesusahan
  • Jika gempa terjadi pada Pahing: Para pedagang mengalami kesusahan
  • Jika gempa terjadi pada Pon: Pandita di gunung dan kota mengalami kesusahan
  • Jika gempa terjadi pada Wage: Orang yang baik-baik mengalami kesusahan
  • Jika gempa terjadi pada Kliwon: Banyak orang mengalami kesusahan.

2. Gempa menurut Saptawara (Berdasarkan hari)

Arti Gempa Menurut Teks Bali, Banyak Orang yang Mengalami KesusahanIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)
  • Jika gempa terjadi pada hari Minggu: Bayi menderita dan timbul kesulitan
  • Jika gempa terjadi hari Senin: Padi gagal panen, lalu menjadi mahal. Banyak pandita (Orang suci) wafat
  • Jika gempa terjadi hari Selasa: Negeri susah, dan banyak pencuri
  • Jika gempa terjadi hari Rabu: Banyak pedagang yang susah dan binatang juga banyak yang sakit
  • Jika gempa terjadi hari Kamis: Banyak pegawai menengah yang sakit, para perempuan sedih
  • Jika gempa terjadi hari Jumat: Istri raja ada yang meninggal dunia
  • Jika gempa terjadi hari Sabtu: Banyak pencuri dan banyak orang sakit.

Baca Juga: Doa Pengampun Dosa Menurut Hindu Bali

3. Gempa menurut Sasih (Berdasarkan bulan)

Arti Gempa Menurut Teks Bali, Banyak Orang yang Mengalami KesusahanIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Kalender Saka Bali mengenal nama-nama bulan seperti Kasa (bulan ke-1), Karo (2), Katiga (3), Kapat (4), Kalima (5), Kanem (6), Kapitu (7), Kawulu (8), Kesanga (9), Kedasa (10), Jiyestha (11), Sadha (12).

Biasanya awal tahun (Januari) dalam masehi masuk sebagai Sasih Kapitu (7), dan akhir tahun berakhir dengan Sasih Kanem (6) dalam Kalender Saka Bali. Berikut ini makna gempa yang terjadi di bulan tertentu:

  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kapitu (Antara Desember-Januari): Krisis pangan, banyak penyakit. Banyak orang bingung, dan menimbulkan keributan
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kawulu (Antara Januari-Februari): Rakyat berduka cita, Negeri tidak aman, orang desa banyak bertengkar, dan banyak pindah tempat
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kesanga (Antara Februari-Maret): Banyak orang desa bertengkar, kesusahan, dan pemerintah ditentang
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kedasa (Antara Maret-April): Buah-buahan melimpah, dunia tidak aman, banyak orang dikutuk orangtuanya, orang-orang besar saling bertentangan, banyak orang yang melupakan orangtuanya, banyak orang mati, dan banyak pengungsi
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Jiyestha (Antara April-Mei): Dunia rusak, dagang-dagang susah, ada sesuatu meletus, orang berduka cita, dan banyak hujan
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Sadha (Antara Mei-Juli): Dunia ribut, tanaman tidak berhasil, jual-beli sepi, banyak penyakit, dan orang berduka cita
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kasa (Antara Juli-Agustus): Dunia tenteram, banyak orang berpindah tempat, banyak orang senang, dan ternak tidak kekurangan makanan
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Karo (Antara Agustus-September): Hujan lebat diiringi angin, pohon semua tumbuh, dan banyak orang yang memfitnah
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Ketiga (Antara September-Oktober): Banyak hujan, tanaman subur, orang desa banyak bertengkar, dan banyak bahaya
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kapat (Antara Oktober-November): Jarang hujan, dunia tak aman, orang desa bertengkar, memfitnah dan kecurigaan, pala gantung rusak, serta panas terik
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kelima (Antara November-Desember): Pikiran orang bimbang, banyak orang sakit, banyak orang berbuat tidak baik, tidak tenteram hatinya
  • Jika gempa terjadi pada Sasih Kanem (Antara Desember-Januari): Ramalannya banyak orang akan merasa susah, jatuh sakit dan tak tertolong, hasil bumi rusak, banyak pencuri di desa, dan banyak berpindah tempat.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya