Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih Foto

Artikel ini untuk meningkatkan kewaspadaan

Percaya atau tidak, ilmu hitam maupun santet termasuk ilmu spiritual yang keberadaannya tidak diragukan lagi. Ilmu ini justru digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, misalnya membuat seseorang jatuh sakit bahkan meninggal dunia.

Ilmu santet ini biasanya dikirim oleh penekun spiritual yang menguasai ilmu hitam, atas permintaan seseorang kepada korban. Pengirimannya tidak sembarangan, karena memerlukan proses dan sarana khusus. Yuk, mengenal ilmu hitam di Bali. Baca sampai habis ya!

Baca Juga: Mengaku Balian Ilmu Hitam Bisa Dipenjara, Gimana Caranya?

1. Mengenal ilmu hitam di Bali 

Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih FotoFoto hanya ilustrasi. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Bali terdapat ilmu spiritual bernama pengeleakan, yang terdiri dari ilmu pengiwa (aliran kiri) dan penengen (aliran kanan). Namun jangan salah, pengeleakan bukanlah ilmu hitam.

Menurut Jro Putu Agus Panca Saputra, seorang penekun spiritual muda asal Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng ini, seseorang ada yang memanfaatkan pengeleakan untuk keburukan, hingga hal itu menjadi ilmu hitam.

"Oknum tersebut menggunakan ilmu pengeleakan yang ia pelajari untuk berbuat kurang baik orang lain, sehingga menyebabkan penderitaan bagi orang tersebut. Ilmu inilah yang bisa dikatakan sebagai ilmu hitam," tutur Jro Panca, begitu biasa disapa.

Kalau di Bali, ilmu hitam yang mirip santet di antaranya bernama teluh (guna-guna), desti (ilmu hitam agar seseorang jatuh sakit), dan trangjana (kemampuan melihat jarak jauh, dan dapat membunuh dengan cara melihat). Pengirimannya memerlukan proses dan sarana tersendiri.

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

2. Menggunakan sarana foto

Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih FotoIlustrasi foto. (unsplash.com/Kirk Cameron)

Satu sarana yang digunakan untuk ilmu hitam adalah foto calon korban. Foto termasuk sarana yang paling ampuh. Namun foto yang digunakan bukan sembarangan ya, guys.

"Penggunaan sarana foto yang paling bagus adalah foto yang diberikan oleh korban secara ikhlas, bukan foto jepretan sendiri secara diam-diam, atau bahkan foto yang diunduh secara online," ungkap Jro Panca ketika dihubungi melalui saluran telepon, Minggu (24/7/2022).

Foto yang diberikan secara ikhlas dapat mempercepat proses masuknya ilmu hitam ke tubuh korban. Jadi harus hati-hati ya memberikan foto kepada orang lain.

3. Menggunakan anggota tubuh

Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih FotoIlustrasi rambut. (unsplash.com/bruce mars)

Penggunaan sarana dari anggota tubuh calon korban juga bisa dilakukan. Misalnya rambut, tapak atau bekas pijakan kaki, maupun benda yang menempel di tubuh calon korban seperti pakaian.

Namun yang paling sering digunakan adalah rambut, karena lebih mudah didapatkan. Sarana rambut diyakini ampuh untuk mengirim ilmu hitam ke calon korban.

4. Menggunakan tanah kuburan dan tanah pekarangan calon korban

Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih FotoIlustrasi kuburan. (unsplash.com/Waldemar Brandt)

Sarana lain yang memiliki energi cukup besar adalah tanah kuburan. Biasanya mengambil dari kuburan di desa setempat dalam jumlah yang tidak banyak. Meskipun begitu, penggunaan tanah kuburan ini tidak sembarangan. Ada proses tertentu yang harus dijalankan supaya bisa menarik energi negatif di area kuburan, yang tanahnya diambil. Setelah melewati proses tertentu, tanah kuburan tersebut kemudian ditaburkan ke pekarangan korban.

Selain tanah kuburan, penekun ilmu hitam juga juga menggunakan sarana tanah pekarangan calon korban. Tanah ini akan digunakan untuk menghubungkan ke rumah calon korban.

"Kemudian si penekun ilmu hitam akan memasukkan atau menaruh suatu benda yang telah diberi mantra ke pekarangan korban dari jarak jauh," jelas pemilik kanal YouTube Taksu Poleng ini.

Jadi jangan heran ya kalau tiba-tiba ada benda-benda misterius atau gaib di pekarangan rumah.

"Si penekun ilmu hitam ini tidak perlu secara langsung menaruh benda gaib tersebut ke rumah korban. Cukup dengan kesaktiannya (jnana) dan bantuan tanah pekarangan korban, ia sudah bisa menaruh benda tersebut dari jarak jauh," ungkap pengusadha Bali ini.

5. Jangan umbar hari lahir 

Mengenal Ilmu Hitam di Bali, Jangan Ikhlas Ngasih FotoFoto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/Pexels)

Satu sarana penting yang bisa digunakan untuk mengirim ilmu hitam adalah hari lahir. Menurut Jro Panca, penekun ilmu hitam akan mencari tahu hari lahir calon korban. Ia dapat menemukan kelemahan-kelemahan calon korban berdasarkan perhitungan hari lahirnya. Termasuk juga hari apesnya, yang nantinya bisa digunakan sebagai acuan waktu untuk mengirimkan ilmu hitam kepada calon korban. Jro Panca menyarankan, sebaiknya tidak mencantumkan hari lahir yang sebenarnya di media sosial.

"Para praktisi spiritual jarang yang mengumbar hari kelahirannya secara benar," ujarnya.

Tidak semua orang bisa menggunakan sarana-sarana di atas. Ia harus menguasai ilmu hitam dengan baik. Selain itu, setiap sarana memiliki proses dan tata cara pengiriman yang berbeda. Semoga artikel ini menambah kewaspadaan kamu ya, karena sangat berisiko dimanfaatkan untuk keburukan.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya