5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer Dunia

Semoga pandemik berakhir dan kamu bisa nyaman pergi ke Bali

Seperti halnya daerah lain di Bali, Kabupaten Klungkung memiliki banyak kebudayaan maupun tradisi yang unik dan menarik. Bahkan selalu ditunggutunggu setiap tahunnya oleh wisatawan hingga fotografer dari penjuru dunia.

Berikut deretan tradisi unik di Klungkung, yang bisa kamu saksikan apabila pandemik sudah berakhir.

Baca Juga: Salut! Ini 5 Tradisi Unik di Karangasem yang Masih Dipegang Teguh

1. Dewa Masraman

5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer DuniaDok.IDN Times/Istimewa

Tradisi ini digelar ketika ada piodalan di Pura Dadia Banjar Timrah, Desa Paksebali, Klungkung. Tradisi ini digelar dua kali dalam setahun, yakni pada Hari Raya Kuningan.

Tradisi ini selalu menarik ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebelum pandemik, ribuan pengunjung rela berjejal demi menyaksikan dan mengabadikan langsung tradisi Dewa Masraman. Tidak sedikit dari mereka hingga rela naik ke atas tembok dan pohon kamboja untuk menyaksikan serta memotretnya.

Puncak dari ritual Dewa Masraman adalah ketika memasukkan joli (Sebuah simbol) ke jeroan (Area utama pura) melewati pemedal (Gapura utama). Karena sebagian besar dalam kondisi kerauhan (Kerasukan), para pengusung joli saling berebutan dan berdesak, bahkan ada yang sampai terjatuh. Kejadian itu sampai ada yang membuat pengunjungnya mengalami cedera atau musibah.

Ritual Dewa Masraman hanya berlangsung selama satu jam sekitar pukul 18.30 sampai 19.30 Wita.

2. Tari Sanghyang Jaran

5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer DuniaDok.IDN Times/Istimewa

Desa Jungut Batu di Pulau Lembongan tidak hanya memiliki panorama pantai yang indah saja. Tetapi juga kaya akan seni dan budaya. Satu di antaranya tarian Sang Hyang Jaran yang selama ini menjadi maskot di Pulau Lembongan.

Dalam pelaksanaannya, penari Sanghyang Jaran di Lembongan mengenakan pakaian merah dan putih dengan udeng terbalik. Mereka juga menunggangi properti menyerupai kuda yang dilengkapi lonceng.

Tarian ini benar-benar terasa sakral ketika dipertunjukkan. Masyarakat meyakini, para penari mengalami kesurupan (Trange) sepanjang pertunjukan. Biasanya para penari Sang Hyang Jaran juga akan menginjak serabut kelapa yang dibakar. Meskipun tidak memakai alas kaki, para penari tersebut tampak sama sekali tidak merasakan panas. Mereka terus menginjak dan menendang bara api sembari mengikuti alunan kidung.

Tarian Sang Hyang Jaran biasanya ditarikan pada saat-saat tertentu seperti piodalan di pura, atau digelar sebagai bentuk sesangi (Rasa syukur). Sampai sekarang Sang Hyang Jaran menjadi tari ikonik dari Pulau Nusa Lembongan.

3. Tradisi Nyagaang

5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer DuniaDok.IDN Times/Istimewa

Warga Banjar Jelantik Kuribatu dan di wilayah Pakraman Gelgel memiliki tradisi Nyagaang ketika Hari Raya Kuningan. Tradisi ini dipercaya sebagai wujud sambutan pihak keluarga kepada Sang Pitara (Roh leluhur).

Tokoh atau Penglingsir Pura Dalem Pemuteran Banjar Jelantik Kuribatu, Jero Mangku Made Mujana, menjelaskan biasanya setiap keluarga di lingkungan Banjar Krama Kuribatu atau Pakraman Gelgel menjalankan tradisi Nyagaang sebelum pukul 11.30 Wita, atau pada saat Saniscara Kliwon Wuku Kuningan.

Waktu itu dipilih karena dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk mengantar roh leluhur kembali ke Nirwana. Ini adalah kepercayaan yang mereka yakini secara turun temurun.

4. Pengabenan massal di Desa Batumulapan, Nusa Penida

5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer DuniaDok.IDN Times/Istimewa

Upacara pengabenan massal di Desa Batumulapan, Nusa Penida digelar setiap lima tahun sekali. Biasanya antara bulan Agustus hingga September. Ada hal yang unik dalam pelaksanaan pengabenan di Desa Batumulapan ini. Yaitu masyarakat mengarak bade dan petulangan diarak sampai ke pesisir laut.

Tradisi unik ini mengundang daya tarik wisatawan. Bahkan fotografer dari berbagai penjuru dunia sengaja datang ke Nusa Penida hanya untuk menantikan dan mengabadikan tradisi ini.

Itulah deretan tradisi unik di Klungkung yang sangat ikonik. Semoga pandemik segera berakhir, biar kamu bisa kembali ke Bali untuk menyaksikan tradisi-tradisi unik tersebut.

5. Tarian Baris Jangkang

5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer DuniaIDN Times/Wayan Antara

Tarian Baris Jangkang merupakan tarian sakral yang dipentaskan oleh sekelompok pria dewasa di Dusun Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Tidak hanya disakralkan, tarian ini juga dipercaya memiliki energi magis. Melambangkan tentang tentara kuno dari daerah-daerah terpencil di Bali.

Para penari bergerak seperti tentara dalam koreografi militer di alam. Pada satu titik, mereka memanfaatkan tombak untuk membentuk sebuah garis pertahanan. Tarian ini dipentaskan ketika ada wabah penyakit di desa tersebut. Masyarakat percaya, bahwa hal itu dapat menangkal setiap wabah atau kekuatan-kekuatan jahat di desa.

Lakon dari Baris Jangkang adalah Goak Maling Taluh, dan Buyung Masugi. Untuk melestarikan Baris Jangkang ini, biasanya pada setiap event besar dipentaskan Baris Jangkang seperti Pesta Kesenian Bali, Festival Nusa Penida, dan Festival Semarapura.

Tahun 2019 lalu, Tari Baris Jangkang Pelilit ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh UNESCO.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya