Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak 

Coba dicermati baik-baik ya

Biasanya seseorang menghindari kata-kata kasar sebab hal itu terdengar sangat menyakitkan. Selain itu juga bisa menimbulkan kesan yang tidak baik. Apalagi jika sampai disaksikan atau didengarkan oleh anak-anak. Selama ini kita dididik untuk menyampaikan sesuatu dengan sopan dan teratur. 

Apakah benar berkata-kata kasar itu sepenuhnya berdampak negatif? Adakah efek positif yang bisa ditimbulkan untuk tubuh dan otak ketika seseorang melontarkan kata-kata kasar itu? Untuk menemukan jawabannya, kamu bisa simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya:

Baca Juga: 5 Alasan Ilmiah Mengapa Seseorang Lebih Suka Menjomblo

1. Menyampaikan sesuatu dengan lebih jujur dan apa adanya

Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak ilustrasi orang berdebat (pexels.com/Liza Summer)

Seseorang yang sering mengumpat, biasanya lebih jujur dan terbuka. Hasil tes dengan skala kebohongan mereka ternyata lebih rendah dibandingkan orang yang menggunakan bahasa netral. Hal itu merupakan hasil sebuah studi sebagaimana dilansir dari Science Insider

Pekerja pabrik sabun di Selandia Baru menggunakan umpatan untuk bercengkerama satu sama lain. Diyakini bahwa umpatan-umpatan tersebut dapat mencairkan suasana dan menunjukkan keakraban dan kedekatan satu sama lain. Ada yang merasa lebih bebas dan apa adanya dengan melontarkan kata-kata kasar. 

Tapi perlu diingat juga, apabila keseringan mengeluarkan kata-kata kasar, tentu tidak baik juga untuk kesehatan tubuh dan otak. 

2. Berkata kasar dapat mengurasi potensi kekerasan fisik

Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak ilustrasi orang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada istilah untuk menjelaskan perasaan tenang dan lega ketika menggunakan bahasa yang kasar. Istilah ini disebut sebagai lalochezia (dibaca lalokizia). Ketika kamu merasakan lega setelah mengumpat, lepas dari stres atau rasa sakit, inilah saat terjadinya momen lalochezia.

Dipercaya juga bahwa dengan mengumpat, seseorang dapat melampiaskan emosinya sehingga perasaan menjadi lebih lega dan lepas bebas. Selain itu, dengan melampiaskannya lewat kata-kata, hal itu juga membantu untuk menghindari terjadinya kekerasan fisik. 

3. Dapat meredakan dampak emosional

Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak pexels.com/Keira Burton

Ketika kamu jatuh atau tersandung, secara refleks kata-kata kasar keluar dari mulut. Peneliti dari Universitas Keele mengatakan bahwa seseorang dapat menahan rasa sakit dan mati rasa ketika mencelupkan tangan ke wadah berisi air dan es batu sambil mengumpat dibandingkan berbicara dengan bahasa yang netral.

Mengumpat ketika mengalami peristiwa yang menyakitkan dapat menimbulkan respons emosional, respons ‘melawan atau lari’ pada tubuh, dan lonjakan adrenalin. Hal itu diungkapkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada The Journal of Pain, tahun 2011.

“Mengumpat adalah bentuk bahasa yang sangat emosional, dan penemuan kami mengusulkan bahwa kata kasar bisa meredakan dampak emosional,” ujar Dr. Richard Stevens, seorang dosen senior jurusan Psikologi di Universitas Keele.

4. Berkata kasar juga bisa menjadi coping mechanism

Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak Ilustrasi perdebatan sengit (pexels.com/Vera Arsic)

Mengumpat adalah bentuk coping mechanism untuk mengatasi situasi sulit yang sedang dialami. Hal itu disampaikan oleh Psikolog Konseling, Dr. Raffaello Antonino, dilansir dari Healthline. Antonino juga mengatakan mengumpat bisa membantu agar semakin kuat mengatasi kesulitan yang dialami.

Sementara terapis pasangan Dr. Kyle Zrenchik, PhD mengatakan keuntungan lain dari mengumpat adalah dapat membantu mengekspresikan kreativitas, membangun hubungan, atau meningkatkan harmonisme.

5. Hasil kerja sama beberapa bagian dari otak

Tak Selamanya Negatif, Ini 5 Dampak Berkata Kasar Pada Tubuh dan Otak Ilustrasi bersikap kasar(pexels.com/Keira Burton)

Melansir dari BrainFacts, bagian-bagian otak bekerja sama untuk mengolah kejadian yang dialami dan respons yang akan dikeluarkan. Bagian yang mengatur pilihan kata-kata yang keluar ketika mengumpat adalah korteks serebral, yaitu sebuah lapisan yang membungkus bagian otak besar (serebrum). 

Bagian-bagian otak memiliki tugasnya sendiri. Contohnya, otak bagian kanan mengolah bagian linguistik, salah satunya adalah umpatan. Sementara itu, bagian otak kiri bertugas untuk memecah hal-hal yang kompleks menjadi beberapa bagian sehingga dapat diproses dengan lebih mudah. Umpatan ini diatur secara insting dan konteks.

Nah itu beberapa dampak berkata-kata kasar pada tubuh dan otak. Bagaimana menurut kamu?

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya