Sedih, Kura-kura Leher Ular dari Pulau Rote Telah Punah

Anak-anak kita sudah tidak bisa melihat satwa ini lagi

NTT, IDN Times - Kura-kura leher ular atau chelonida mccordi, satwa ikonik-endemik Pulau Rotes, Kabupaten Rote Ndao telah punah. Kura-kura ini sudah dapat ditemukan lagi di daerah itu.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kura-kura leher ular habibatnya sudah habis, kata kepala BKSDA NTT, Timbul Batubara, dikutip IDN Times dari Antaranews, Selasa (17/8/2020).

Berikut fakta singkat tentang kura-kura leher ular:

1. Pulangkan beberapa ekor kura-kura leher ular dari Singapura

Sedih, Kura-kura Leher Ular dari Pulau Rote Telah Punahbbksdajatim.org

Untuk mengembalikan populasinya, pihak BKSDA NTT segera memulangkan beberapa ekor kura-kura leher ular dari Singapura, untuk dilepasliarkan ke Rote Ndao. Tujuannya tentu supaya populasinya bisa ada lagi di daerah tersebut.

Sebelum dilepasliarkan, kura-kura dari Singapura itu lebih dulu dipelihara selama tiga bulan di Kupang untuk adaptasi.

2. Kura-kura leher ular di Rote ini termasuk satu dari 25 spesies kura-kura yang terancam punah di dunia

Sedih, Kura-kura Leher Ular dari Pulau Rote Telah Punahiucnredlist.org

Kura-kura leher ular termasuk dalam keluarga cheloniidae ini merupakan satu dari 25 spesies kura-kura yang terancam punah di dunia. Karena itu, status keterancamannya masuk kategori CR (PEW) atau Possibly Extinct in the Wild. Sejak tahun 2018, kura-kura leher ular Rote dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.2/12/2018.

3. Lehernya bisa panjang mencapai 25 centimeter

Sedih, Kura-kura Leher Ular dari Pulau Rote Telah Punahgreeners.co

Dikutip dari profauna.net, kura-kura leher ular termasuk satwa terlangka di dunia. Namun keberadaannya sempat terancam punah karena perdagangan untuk peliharaan. Sesuai namanya, kura-kura ini memiliki beberapa ciri-ciri

  • Lehernya panjang seperti ular. Panjang leher sama panjangnya dengan tempurung
  • Lehernya bisa mencapai panjang 25 centimeter
  • Tempurungnya berwarna cokelat dan berbentuk oval
  • Bagian perut berwarna putih.

4. Populasinya terancam punah sejak ada eksploitasi perdagangan yang masif dari tahun 1980-1990an

Sedih, Kura-kura Leher Ular dari Pulau Rote Telah Punahbbksdantt.menlhk.go.id

Dilansir dari bbksdantt.menlhk.go.id, kura-kura leher ular telah dimasukkan ke dalam daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) sebagai Appendix II (Perdagangan dengan pembatasan kuota) sejak tahun 2005 dan penetapan perdagangan nol kuota untuk spesimen dari alam sejak tahun 2013.

Keberadaannya sangat penting bagi ekosistem. Karena fungsinya untuk menjaga kesehatan perairan dan danau dengan memakan hewan mati di perairan, menyuburkan dan menambah kandungan nutrisi tanah melalui bekas sarang bertelur atau telur yang gagal menetas, mengontrol populasi serangga agar vegetasi danau terjaga sehingga mengurangi penguapan air danau, serta mengontrol populasi katak dengan memakan kecebong.

Populasinya dinyatakan punah di alam liar karena eksploitasi perdagangan yang masif dari tahun 1980-1990an, serta adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian. Habibatnya berada di tiga danau. Yaitu Danau Ledulu, Danau Lendoen, dan Danau Peto.

Baca Juga: 11 Ilmuwan Hebat Indonesia yang Temuannya Diakui Dunia

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya