Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival Bali

Buat yang lagi liburan di Bali, boleh kok main ke sini

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Taman Festival Bali yang terletak di pesisir Pantai Padanggalak, Kota Denpasar, Provinsi Bali dulunya adalah sebuah taman atraksi mewah dengan berbagai wahana yang sangat menarik. Namun karena imbas krisis moneter 1998, wahana ini akhirnya ditinggal oleh pengelola pada tahun 1999. Tempat ini menjadi tak bertuan sampai sekarang. Menurut kepercayaan masyarakat, tempat ini banyak dihuni oleh makhluk gaib.

Hal tersebut membuat Taman Festival termasuk tempat yang paling angker di Bali, dan menjadi lokasi favorit untuk penelusuran gaib. Tetapi siapa sangka, di tengah Taman Festival Bali terdapat sebuah pura bernama Pura Melanting Jambe Pole.

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliPintu masuk Pura Melanting Jambe Pole di Padang Galak. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Pura ini cukup dikenal di kalangan penekun spiritual, tidak hanya di Bali tetapi sampai ke luar Bali. Community writer pernah mengunjungi lokasi ini tanggal 21 Agustus 2021 lalu. Berikut hasil kunjungannya.

Baca Juga: 5 Pura di Bali yang Dipercaya Untuk Membersihkan Ilmu Hitam

1. Pura direnovasi oleh pengelola Taman Festival Bali

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliAreal Pura Melanting Jambe Pole. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Menurut Pengempon Pura Melanting Jambe Pole, I Nengah Arimbawa, pura ini telah ada jauh sebelum berdirinya Taman Festival Bali. Namun, kala itu kondisi pura tidak terawat karena tidak ada pengempon yang merawatnya.

Pada saat Taman Festival berdiri, barulah pura tersebut direnovasi oleh pihak pengelola hingga menjadi seperti sekarang.

"Namun setelah Taman Festival Bali mangkrak, pura ini ikut terlantar. Saya bersama beberapa teman mencoba untuk merawat pura ini. Sehingga masih bisa digunakan untuk tempat bersembahyang," ungkap Arimbawa atau yang akrab disapa Jro Rudra Agni.

2. Pura ini dijaga oleh sosok naga yang berstana di pohon pole

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliPohon pole di tengah areal utma Pura Melanting Jambe Pole. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Ketika menuju lokasi akan terasa aura-aura mistis dan suasana angker. Karena melewati beberapa bangunan mangkrak dan pohon-pohon yang menjulang tinggi, sehingga membuatnya seolah-olah berada di tengah hutan. Ida Sesuhunan yang dipuja di sini adalah Ida Bhatari Melanting dan Ida Ratu Niang Sakti.

Selain itu, terdapat juga pemujaan untuk Ida Bhatara Sakti Ratu Gede Mas Mecaling, Ratu Ayu Mas Manik Maketel, dan Ida Ratu Ngurah Ketut Malumut. Pada areal utama pura terdapat pohon pole yang menjulang tinggi, di mana dipercaya dihuni oleh sosok gaib (Rencangan) penjaga pura berwujud naga.

3. Pura ini sebagai tempat untuk melukat, membersihkan diri menggunakan media air

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliLokasi melukat di Pura Melanting Jambe Pole. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Pura terletak persis di pinggir aliran Sungai Ayung yang menuju ke laut. Jro Rudra Agni menyebutkan, pura ini juga sebagai tempat melukat lokasinya berada di sebelah timur pura. Air untuk melukat bersumber dari mata air atau sering disebut dengan kelebutan.

Melukat di pura ini diyakini akan membersihkan badan secara spiritual, dan juga membersihkan badan dari penyakit-penyakit gaib.

"Untuk melukat membawa sarana kelapa kuning (Bungkak nyuh gading) dan pras pejati. Pertama, melukat di tempat melukat ini. Kemudian sebelum sembahyang di areal utama pura, melukat di depan areal utama pura," ungkapnya.

4. Tempat memohon kesembuhan dan kelancaran usaha

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliPintu masuk ke areal utama Pura Melanting Jambe Pole. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Menurut Jro Rudra Agni, Ida Sesuhunan di pura ini sangat pemurah. Sehingga banyak masyarakat datang untuk memohon kelancaran usaha, dan penyembuhan sakit yang diakibatkan oleh ilmu hitam.

"Yang penting niat kita tulus, permohonan pasti dikabulkan. Ini terbukti banyak masyarakat yang datang memohon kesembuhan karena terkena ilmu hitam, setelah bersembahyang, secara bertahap menjadi sembuh," ujar Jro Rudra Agni.

Sarana yang harus dibawa cukup membawa pras pejati bagi yang pertama kali sembahyang ke pura, atau cukup canang saja kalau sudah pernah sembahyang di sini sebelumnya.

5. Terdapat patung pemujaan penguasa makhluk gaib

Menelusuri Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival BaliPatung pemujaan Kundala Kundili. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Selain dijaga oleh sosok naga, pura ini juga dijaga oleh ribuan pasukan makhluk gaib atau wong samar. Jro Rudra Agni mengungkapkan, wong samar ini dipimpin oleh sosok makhluk gaib bernama Kundala dan Kundili.

Kundala Kundili dibuatkan tempat pemujaan di depan pintu masuk utama pura yang berwujud patung kecil di sebelah patung Ganesha.

"Kundala Kundili beserta pasukannya akan menjaga area pura ini dari orang-orang yang berusaha untuk merusak kesucian pura, dan areal sekitarnya. Mereka sering menampakkan wujudnya kepada orang-orang tersebut. Jadi jangan sekali-sekali berbuat yang tidak baik di areal pura ini," ujar Jro Rudra Agni mengingatkan.

Pura Melanting Jambe Pole belum ada pemangkunya. Jadi untuk masyarakat yang akan bersembahyang atau melukat, bisa langsung datang saja ke areal pura.

"Tidak perlu mantra-mantra khusus. Cukup ucapkan dengan bahasa yang sederhana saja. Beliau sudah mengerti," katanya.

Masyarakat bisa memilih hari untuk sembahyang atau melukat kapan saja sesuai keinginan. Sedangkan masyarakat yang mau tangkil ke pura untuk mengikuti upacara piodalan di Pura Melanting Jambe Pole, bisa datang setiap rahinan Purnama Jyestha atau bulan kesebelas dalam kalender Bali.

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

https://www.youtube.com/embed/lE190AU1fkM

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya