Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di Bali

Bali merayakan hari yang unik nih, yaitu memuliakan uang

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Bali memiliki segudang tradisi dan budaya yang unik. Contohnya Hari Buda Cemeng Klawu yang jatuh pada Rabu Wage, wuku Klawu. Buda Cemeng Klawu biasanya dirayakan pada 4 hari setelah Hari Raya Tumpek Wayang. Hari suci ini diperingati setiap 210 hari sekali.

Tradisi ini berkaitan dengan masyarakat Hindu di Bali yang menjalankan usaha atau bisnis. Sebab Tuhan Yang Maha Esa memberikan kemakmuran dan kekayaan kepada umatnya. Berikut ini fakta menarik Hari Buda Cemeng Klawu di Bali.

Baca Juga: Makna Ngaben di Bali Menurut Lontar Yama Purwana Tattwa

1. Pemujaan kepada Bhatara Rambut Sedana

Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di Baliilustrasi Bhatara Rambut Sedana (Instagram.com/kamasanbali)

Dalam Agama Hindu, Bhatara Rambut Sedana atau Hyang Rambut Sedana dipuja sebagai Dewi Kemakmuran atau Kesejahteraan. Ia sebagai sinar suci Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah menurunkan kemakmuran, rezeki, welas asih, dan kesejahteraan.

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Buda Waga, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksema pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara Mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.

Artinya:

Buda Waga, atau disebut Buda Cemeng, artinya adalah mewujudkan inti hakikat kesucian pikiran, yakni putusnya sifat-sifat kenafsuan, itulah yoga dari Bhatari Manik Galih,
dengan jalan menurunkan Sang Hyang Ongkara Mertha (Inti hakikat kehidupan) di luar ruang lingkup dunia sekala, maka patut melakukan upacara dengan sarana wangi-wangi, memuja di sanggar dan di atas tempat tidur serta menghaturkan kepada Sang Hyang Sri,
lalu melakukan renungan suci pada malam harinya.

Umat Hindu di Bali melakukan pemujaan di Hari Buda Cemeng Klawu agar senantiasa mendapatkan anugerah dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga: 5 Fakta Batu Rambut Sedana, Diburu Pebisnis Untuk Rejeki

2. Upacara dilakukan di tempat usaha, terutama bank

Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di BaliSuasana piodalan di sebuah BPR saat Buda Cemeng Klawu. (Instagram.com/bprtridarmaputri)

Bhatara Rambut Sedana sering juga dikaitkan dengan masyarakat yang menjalankan usaha atau bisnis. Ia dikaitkan dengan kekayaan seperti uang, emas dan lainnya. Makanya umat Hindu Bali yang membuka usaha atau bisnis melakukan pemujaan kepada Bhatara Rambut Sedana di Hari Buda Cemeng Klawu, agar berjalan lancar serta penuh berkah.

Bahkan setiap bank di Bali mengadakan upacara khusus atau piodalan pada Hari Buda Cemeng Klawu.

Baca Juga: Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Positif Versi Bali

3. Tidak boleh membayar utang atau berbelanja

Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di Baliilustrasi uang Rupiah (IDN Times/Shemi)

Dalam kepercayaan yang didapat secara turun temurun dari tetua terdahulu, umat Hindu di Bali tidak boleh melakukan transaksi dengan uang misalnya membayar utang, menagih utang, berbelanja, hingga menabung pada Hari Buda Cemeng Klawu. Apakah kepercayaan ini masih dilakukan sampai sekarang?

Jawabannya tentu saja tidak, mengingat perkembangan zaman yang sudah berubah. Namun makna yang terkandung di dalam kepercayaan ini adalah uang bukanlah segala-galanya. Sebagai manusia harus mampu mengatur atau mengelola uang tersebut, mengendalikan diri, dan hawa nafsu.

4. Sarana upacara yang digunakan

Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di Baliilustrasi sarana upacara di Bali (instagram.com/kamasanbali)

Tidak terdapat sarana upacara khusus selama Hari Buda Cemeng Klawu. Hal ini tergantung dari kebiasaan masyarakat di masing-masing desa (Desa kala patra).

Namun sarana umum yang biasa digunakan adalah canang, banten pejati, tumpeng pitu, dan sebagainya. Sarana upacara tersebut dihaturkan di pelinggih Bhatara Rambut Sedana (Jika memiliki) atau biasanya di tempat penyimpanan uang seperti brankas.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Negatif Versi Bali

5. Piodalan di Pura Penataran Ped Nusa Penida diyakini membawa berkah

Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di BaliPemangku di Pura Penataran Ped Nusa Penida. (Dok.Pribadi/Ari Budiadnyana)

Beberapa pura di Bali, piodalannya (Upacara besa di desa adat) jatuh tepat di Hari Buda Cemeng Klawu. Satu di antara Pura Penataran Ped Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Pura ini sering menjadi tujuan Tirta Yatra bagi umat Hindu di Pulau Nusa Penida.

Walaupun dalam suasana pandemik, piodalan tetap dilangsungkan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Selama piodalan ini akan membawa berkah bagi pengusaha speedboat atau kapal cepat, karena ramai pamedek (Sebutan untuk umat Hindu Bali) tangkil atau bersembahyang ke pura yang erat kaitannya dengan keberadaan Ratu Gede Sakti Nusa atau Ratu Gede Mecaling ini.

Hari Buda Cemeng Klawu jatuh pada tanggal 9 Maret 2022 dan 5 Oktober 2022. Semoga di hari suci ini, umat selalu diberkahi rejeki dan kesejahteraan di masa pandemik.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya