5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik Bali

Seni arja kini mulai jarang dipentaskan

Bali memiliki beragam seni pertunjukan. Satu di antara yang sangat populer di era tahun 80 hingga 90-an adalah seni arja klasik. Kepopulerannya muncul ketika kelompok arja mengisi acara rutin di Radio Republik Indonesia, Kota Denpasar.

Seperti dikutip dari buku "Ensiklopedia Tari Bali" karya I Made Bandem pada tahun 1983, kata arja diyakini sebagai Bahasa Sanskerta yaitu reja yang mendapat awalan "a" menjadi "areja". Kemudian areja berubah menjadi arja, bermakna sesuatu yang indah. Seperti halnya seni pertunjukan di Bali, dalam arja terdapat beberapa tokoh penting dalam pementasannya. Berikut ini deretan tokoh penting di pementasan arja klasik.

Baca Juga: 5 Pedoman Berperilaku dalam Ajaran Hindu, Biar Hidup Tenang

Baca Juga: Makna Tari Rejang Renteng, Videonya Viral di Bali

1. Mantri Manis

5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik BaliPementasan arja klasik. (YouTube.com/Made Akira)

Dikutip dari Jurnal Segara Widya berjudul "Karakter Mantri Manis dalam Pertunjukan Dramatari Arja" yang ditulis oleh Made Ayu Desiari dan Ni Wayan Suratni, dari Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2022, Mantri Manis adalah tokoh sentral dalam pertunjukan arja klasik. Hal ini karena seluruh adegannya berkaitan dengan Mantri Manis. Karakter Mantri Manis menggambarkan seorang putra yang halus atau manis.

Tokoh Mantri Manis menggunakan gerak seni tradisi yaitu agem, tandang, tangkis, dan tangkep. Untuk mempertegas garis wajah penari, maka menggunakan tata rias putra halus. Tembang yang digunakan adalah pupuh Sinom, Ginada, Dandang Gula, dan Durma.

2. Mantri Buduh

5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik BaliPementasan arja klasik. (YouTube.com/Made Akira)

Dikutip dari jurnal berjudul "Analisis Gerak dan Karakter Mantri Buduh Dalama Arja" karya Pande Ketut Ayu Windasari, Program Studi Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar, Mantri Buduh memiliki arti raja gila. Namun bukan berarti gila, melainkan sebagai gambaran sosok raja yang sombong, keras, dan angkuh. Sebagai tokoh penting, biasanya didampingi oleh tokoh Penasar Buduh dan Wijil yang berperan sebagai abdi serta mantri.

Karakteristik tokoh Mantri Buduh adalah berwatak keras, suka melakukan tindakan kekerasan, sifatnya kurang jujur, sok tahu, egois, dan berpenampilan eksentrik. Namun tokoh ini tidak selalu berperan jahat, menyesuaikan dengan lakon yang dimainkan.

Mantri Buduh adalah tokoh yang dapat mencairkan suasana karena terdapat lelucon-lelucon dari abdi maupun mantrinya. Warna kostum yang digunakan biasanya dominan ungu.

3. Condong

5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik BaliPementasan arja klasik. (YouTube.com/Made Akira)

Condong adalah dayang atau abdi bagi tokoh Galuh. Dalam pementasan arja, tokoh inilah yang paling pertama kali keluar menyapa penonton.

Condong terkadang tampil sebagai sosok yang lucu. Namun sebenarnya kalah lucu dengan tokoh Desak Rai, yang merupakan abdi dari Liku. Uniknya dari beberapa pentas, tokoh Condong diperankan oleh orang yang sama dengan tokoh Liku. Hal ini sebagai simbol dua hal yang berbeda dapat disatukan dalam keharmonisan di atas pentas.

4. Galuh dan Liku

5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik BaliPementasan arja klasik. (YouTube.com/Made Akira)

Galuh termasuk tokoh sentral dari pertunjukan arja, selain Mantri Manis. Galuh adalah seorang putri raja yang memiliki sifat lemah lembut, anggun, baik hati, dan berparas menarik. Biasanya menggunakan tata rias putri halus yang menggambarkan sifat-sifatnya.

Galuh memiliki saudari yang bernama Liku. Walaupun bersaudara, sifat Liku digambarkan bertolak belakang dengan Galuh. Ia memiliki watak yang keras dan angkuh, sehingga sering disebut sebagai putri buduh.

Dalam pementasan, tokoh ini sangat ditunggu-tunggu karena penampilannya yang norak dan kelakuan lucu. Liku akan menghibur penonton dengan banyolan-banyolan khas penarinya.

5. Desak Rai

5 Tokoh Penting di Pementasan Arja Klasik BaliPementasan arja klasik. (YouTube.com/Made Akira)

Tokoh Desak Rai adalah abdi dari Liku. Karakternya lucu dan selalu menimpali Liku ketika melontarkan banyolan-banyolan segar. Tokoh Desak Rai memiliki karakter yang lincah pada saat menari di panggung.

Desak Rai dan Liku adalah dua tokoh yang paling dinanti-nantikan kemunculannya oleh penonton. Tidak jarang tokoh Desak Rai diperankan oleh laki-laki atau sering disebut dengan nama arja muani (laki-laki). Hal ini karena laki-laki dinilai lebih lincah selama membawakan tokoh Desak Rai.

Seni arja kini mulai jarang dipentaskan. Selain itu, minimnya anak-anak muda yang mau belajar arja membuat kesenian ini lambat laun akan punah keberadaannya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya