10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya Nyepi

Sketsanya keren-keren. Jadi bikin penasaran bentuknya nanti

Umat Hindu akan merayakan Tahun Baru Saka 1946 atau Hari Raya Nyepi pada 11 Maret 2024. Sudah menjadi tradisi, warga di Bali membuat ogoh-ogoh untuk menyambut perayaan ini. Saat ini, muda-mudi banjar yang tergabung dalam sekaa teruna teruni telah mulai mempersiapkan ogoh-ogoh mereka.

Perancang ogoh-ogoh biasanya akan membuat sketsa dulu. Sketsa ini nantinya menjadi acuan dalam pembuatan ogoh-ogoh. Seperti apa ya sketsa para seniman ogoh-ogoh ini?

Baca Juga: Makna Melasti di Bali, Rangkaian Hari Raya Nyepi

Baca Juga: 5 Tradisi Sebelum Nyepi di Bali Selain Ogoh-Ogoh

1. Brangkti, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Gaduh, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Brangkti. (Instagram.com/st.ekalaksana)

Ogoh-ogoh ini mengambil tema tentang eksploitasi alam oleh manusia. Seharusnya alam dan manusia hidup harmonis berdampingan. Namun saat manusia mulai serakah, kekuatan alam yang marah mulai bangkit untuk mengganggu umat manusia.

2. Tri Mala Paksa, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Alangkajeng Menak, Pemecutan, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Tri Mala Paksa. (Instagram.com/st.satriayowana)

Tri Mala Paksa adalah tiga kekuatan negatif yang ada di alam dan diri manusia yaitu Durgha, Kala, dan Bhuta. Untuk menetralisir kekuatan negatif ini, umat Hiindu menghaturkan sesajen atau sarana upacara yang disebut segehan. Ketiga kekuatan ini digambarkan dalam tiga ogoh-ogoh raksasa yang memiliki penampakan menyeramkan.

3. Ni Garu, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Penyaitan, Pemecutan, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Ni Garu. (Instagram.com/st.tritunggal)

Ni Garu adalah sosok perempuan yang berhasil menguasai ilmu kewisesaan tingkat tertinggi bernama Aras Ijomaya. Ia mempelajari ilmu ini karena pernah disakiti oleh orang sakti bernama I Gede Basur. Ni Garu awalnya adalah orang biasa dan lugu. Namun karena Ni Garu memiliki ketekunan, kesabaran, dan ketahanan, ia mampu menguasai ilmu ini untuk menghadapi I Gede Basur.

4. Parasurama, sketsa ogoh-ogoh Banjar Jayagiri, Dangin Puri Kelod, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Parasurama. (Instagram.com/st.ekayowanagiri)

Ogoh-ogoh ini mengangkat kisah pertempuran Bhisma dan Parashurama. Parashurama merupakan guru dari Bhisma. Bhisma berhasil mengalahkan Parashurama dalam pertempuran hebat yang berlangsung dalam waktu lama. Dewa Siwa kemudian datang untuk menghentikan pertempuran kedua orang sakti ini.

5. Nyi Rimbit, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Pengubengan Kangin, Desa Kerobokan, Kabupaten Badung

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Nyi Rimbit. (Instagram.com/stsenper)

Nyi Rimbit adalah perempuan tua yang memiliki kesaktian ilmu hitam sangat tinggi. Warga sangat takut kepada Nyi Rimbit. Warga desa terserang wabah penyakit beberapa kali. Warga menganggap wabah ini sebagai ulah Nyi Rimbit yang tidak menyukai desanya.

6. Memedi, sketsa ogoh-ogoh Banjar Pemalukan, Kelurahan Peguyangan, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Memedi. (Instagram.com/st.santhi_dharma)

Memedi adalah makhluk gaib dari Bali. Makhluk gaib atau wong samar ini memiliki tempat tinggal di area hutan bambu, atau pohon-pohon besar yang ada di hutan. Memedi dikatakan sering menculik orang untuk dibawa ke alam gaib, tempatnya tinggal.

7. I Kala Sunya, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Tatag Wirasantu, Desa Seminyak, Kabupaten Badung

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh I Kala Sunya. (Instagram.com/sekateruna_mekarsari)

I Kala Sunya adalah raksasa yang memiliki kekuatan sakti, sehingga membuatnya sulit dikalahkan. Bahkan para Dewa kesulitan untuk mengalahkan raksasa yang sering membuat ulah ini. I Kala Sunya digambarkan sebagai sosok raksasa yang memiliki banyak tangan dan kepala.

8. Titi Ugal-Agil, sketsa ogoh-ogoh dari Banjar Pengukuh, Kelurahan Antasura, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Titi Ugal-agil. (Instagram.com/stt.pengukuh)

Ogoh-ogoh ini bercerita tentang perjalanan roh (atma) yang sedang berjalan di Titi Ugal-Agil, sebuah jembatan dari tali bergoyang. Titi Ugal-Agil terletak di atas api yang sedang berkobar, sebagai tempat hukuman bagi roh manusia berdosa. Jika roh atau atma tersebut tidak bisa menjaga keseimbangan, maka ia akan jatuh ke dalam api yang sangat panas.

9. Sang Hyang Rudra, sketsa ogoh-ogoh Banjar Sambian Pondok, Desa Timpah, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Sang Hyang Rudra. (Instagram.com/stt_eka_karya)

Sang Hyang Rudra atau Dewa Angkara adalah sosok dewa yang memiliki sifat keras hati, cepat marah, dan serakah. Ia diceritakan menikahi raksasa. Sehingga beberapa raksasa di dunia raksasa memiliki kesaktian tiada tanding, anugerah dari Sang Hyang Rudra. Lalu di kalangan Dewa, Sang Hyang Rudra dicap sebagai pembuat onar, biang dari segala kejahatan.

10. Abdi Sang Pertiwi, sketsa ogoh-ogoh Banjar Pempatan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

10 Potret Sketsa Ogoh-Ogoh 2024, Menyambut Hari Raya NyepiSketsa ogoh-ogoh Abdi Sang Pertiwi. (Instagram.com/st.widyakarya)

Ogoh-ogoh ini menggambarkan unsur-unsur yang ada di alam. Bentuknya mirip seperti pohon dengan tubuh seorang perempuan bersayap, menyeramkan dengan lidah panjang dan jari kuku yang panjang.

Menarik untuk ditunggu, bagaimana wujudnya berdasarkan sketsa-sketsa ogoh-ogoh 2024 di atas. Apakah mirip dengan sketsanya, atau bahkan jauh lebih bagus? Pastikan kamu melihatnya di bulan Maret 2024 nanti!

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya