Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip Mal

Kamu kapan terakhir kali main ke sini?

Pasar Sukawati adalah pasar seni legendaris yang berada di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Sebelum menjamurnya pusat oleh-oleh di Bali, pasar seni inilah yang menjadi destinasi utama para wisatawan untuk mencari buah tangan.

Pasar seni ini telah direvitalisasi, bangunan dan fasilitasnya lebih modern. Pasar Seni Sukawati telah diresmikan oleh Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya bersama rombongan, Rabu (1/2/2023). Bagaimanakah kisah Pasar Seni Sukawati hingga berdiri seperti sekarang? Berikut ini sejarah berdirinya Pasar Sukawati.

Baca Juga: Asal Mula Berdirinya Patung Bayi Sakah di Gianyar

Baca Juga: 5 Fakta Lulut Emas, Koloni Ulat Dianggap Pertanda Tidak Baik

1. Sejarah berdirinya Pasar Sukawati

Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip MalFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Berdirinya Pasar Sukawati tidak lepas dari kisah pedagang kerajinan patung dari Sukawati. Menurut jurnal berjudul "Karakteristik dan Motivasi Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Pasar Seni Sukawati Gianya Bali", yang ditulis oleh Agung Sri Sulistyawati SST Par MPar, pada tahun 1983 beberapa pedagang kerajinan patung asal Sukawati yang tidak punya lapak berjualan keliling di Banjar Baluan, Kota Denpasar. Namun mereka sering ditertibkan oleh petugas ketertiban daerah setempat. Mereka lalu menghimpun diri untuk menyampaikan hal ini kepada pihak desa dan Kecamatan Sukawati.

Hasilnya ada kesepakatan, bahwa pihak desa dan kecamatan menyetujui untuk meminjamkan tempat di Banjar Tebuana dan Banjar Tangluk, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Tempat ini statusnya milik Desa Adat Sukawati, dan para pedagang boleh menggunakannya untuk berjualan namun bersifat sementara.

2. Pasar sementara dipindahkan ke lokasi saat ini

Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip MalPasar Seni Sukawati Gianyar, Bali yang diresmikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Rabu, (1/2/2023). (www.instagram.com/@jokowi)

Pada pertengahan tahun 1983, Pemerintah Daerah (Pemda) Gianyar memprakarsai pembebasan tanah di lokasi pasar saat ini (Blok B). Kemudian di lokasi tersebut dibangun satu unit bangunan sebagai gedung Pasar Seni Sukawati.

Pada tanggal 25 Mei 1985, gedung ini diresmikan oleh Gubernur Bali kala itu, Prof Dr Ida Bagus Mantra. Para pedagang berjualan di tempat ini dan mulai dikenal oleh para wisatawan yang datang ke Bali pada saat itu.

3. Pasar Sukawati terdiri dari tiga blok

Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip MalPasar Seni Sukawati (instagram.com/xiongofstyle)

Setelah Pasar Seni Sukawati mulai dikenal dan sering dikunjungi wisatawan, para pengrajin di Sukawati juga mulai banyak yang tertarik untuk berjualan di tempat ini. Karena itu pada awal tahun 1990, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar melakukan pembangunan di Pasar Seni Sukawati.

Saat itu Pemkab Gianyar membangun 2 blok bangunan pasar, yaitu Blok A dan C. Sehingga Pasar Seni Sukawati total terdiri dari tiga blok gedung yaitu Blok A, B, dan C hingga sekarang. Kedua blo, bangunan baru ini efektif beroperasi pada tahun 1991. Pedagang menyewa kios-kios dengan sistem hak guna pakai kepada Pemkab Gianyar.

4. Pemerintah merevitalisasi Pasar Seni Sukawati

Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip MalPasar Seni Sukawati. (YouTube.com/Bli Keliling)

Dikutip dari situs Pu.go.id, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang bersih, nyaman, aman, tertata, dan tidak kumuh. Selain itu, revitalisasi ini untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemik COVID-19.

Pembangungan dilakukan secara bertahap di tahun yang berbeda. Revitalisasi Blok A dan B yang memakai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp81,1 miliar ini dimulai November 2019, dan selesai pada Desember 2020. Kemudian pada November 2020, revitalisasi Blok C dilanjutkan dan selesai pada 20 Desember 2021 dengan biaya APBN sebesar Rp87,3 miliar. Pada Februari tahun 2022, Kementerian PUPR telah melakukan serah terima pengelolaan Pasar Seni Sukawati Blok C kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.

5. Pasar Seni Sukawati memiliki fasilitas layaknya mal

Sejarah Berdirinya Pasar Sukawati, Direvitalisasi Mirip MalPasar Seni Sukawati. (YouTube.com/Bli Keliling)

Bangunan Pasar Seni Sukawati Blok A dan Blok B seluas 9.493 meter persegi ini didesain bertingkat. Blok A terdiri dari 4 lantai, dan Blok B ada 3 lantai. Sedangkan Blok C memiliki luas 10.206,95 meter persegi, terdiri dari 4 lantai, dan 2 lantai basemen.

Blok A dan Blok B terdiri dari 24 kios dan 779 los kering. Sedangkan Blok C terdiri dari 529 unit los dan 64 unit kios. Masing-masing blok memiliki basemen sebagai tempat parkir kendaraan dan sudah terintegrasi antara satu dengan lainnya.

Fasilitas yang ada di Pasar Seni Sukawati mirip seperti mal yaitu toilet, ruang menyusui, ruang bermain anak, dan ruang kesehatan. Pasar seni ini juga dilengkapi oleh lift untuk mempermudah akses pedagang dan pembeli.

Itulah sejarah berdirinya Pasar Seni Sukawati. Kini bangunannya megah dan menyediakan fasilitas lengkap. Tentu saja hal ini akan semakin menarik minat pengunjung untuk datang ke pasar seni paling legenda ini. Ataukah, akan seperti pasar di Pusat Kota Gianyar, sepi pengunjung setelah direvitalisasi menjadi pasar yang megah? Harapannya sih semoga tidak sampai terjadi ya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya