Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas Bali

Banyak petuah-petuah bijak yang relevan

Bali memiliki beberapa tembang tradisional yang sering disebut dengan istilah pupuh. Pupuh ini biasanya dinyanyikan pada saat upacara adat atau kadang juga dinyanyikan saat beraktivitas sehari-hari.

Beberapa pupuh yang ada di Bali di antaranya Pupuh Sinom, Pupuh Ginada, Pupuh Maskumambang, Pupuh Mijil, Pupuh Pangkur, Pupuh Durma, dan lainnya.

Kali ini membahas Pupuh Ginada yang sarat akan petuah-petuah bijak sebagai bekal menjalankan hidup.

Baca Juga: 10 Ucapan Belasungkawa Bahasa Bali Beserta Maknanya

1. Makna Pupuh Ginada

Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas BaliIlustrasi sedang menembangkan pupuh ginada. (YouTube.com/CRAKEN TINGKEB)

Dalam suatu pupuh terdapat istilah padalingsa, yang merupakan aturan dalam penulisan lirik. Padalingsa mengatur jumlah suku kata atau baris, dan vokal terakhir dalam suatu baris.

Pupuh Ginada mempunyai padalingsa 7 baris yang tersusun dari 8a, 8i, 8a, 8u, 8a, 4i, dan 8a. Maksud dari padalingsa adalah baris pertama terdapat 8 suku kata dan huruf vokal terakhirnya adalah a, baris kedua terdapat 8 suku kata dengan vokal terakhirnya adalah u, dan seterusnya. Pupuh Ginada ini termasuk dalam kategori sekar alit.

Apa saja contoh Pupuh Ginada? Berikut ini contoh Pupuh Ginada beserta artinya.

Baca Juga: Makna Simbol Nawa Sanga di MV Wonderland Indonesia 2

2. Eda ngaden awak bisa 

Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas BaliSeorang anak sedang menembangkan pupuh ginada. (YouTube.com/BALIHAN BAHASA BALI Dede Wira Kusuma)

Pupuh Ginada yang paling populer adalah berjudul "Eda ngaden awak bisa", berisi petuah-petuah yang masih relevan hingga saat ini. Berikut ini isi Pupuh Ginada "Eda ngaden awak bisa".

Eda ngaden awak bisa,
Depang anake ngadanin,
Geginane buka nyampat,
Anak sai tumbuh luu,
Ilang luu ebuke katah,
Wiadin ririh,
Enu liu pelajahin.

Artinya:

Jangan mengira diri sendiri sudah pintar,
Biarkan orang lain yang memberi nama,
Seperti kegiatan menyapu,
Setiap hari selalu ada sampah,
Hilang sampah maka debu yang datang,
Walaupun sudah pintar,
Masih banyak yang harus dipelajari.

3. Melajah matembang Bali

Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas BaliAnak-anak sedang menyanyikan lagu Bali. (youtube.com/Urmil CH)

Mai timpale makejang,
Melajah matembang Bali,
Tembang Bali ne budaya,
Warisan para leluhur,
Patut raga lestariang,
Tembang Bali,
Ento patut keajegang.

Artinya:

Mari ke sini teman-teman semua,
Belajar bernyanyi Bali,
Lagu Bali adalah budaya,
Warisan dari para leluhur,
Patut kita lestarikan,
Lagu Bali,
Itu patut dijaga kelestariannya.

4. Karma laksana

Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas BaliIlustrasi berbuat baik. (unsplash.com/J W)

Ene madan karma laksana,
Sajeroning kantun maurip,
Jele melah pengelaksana,
Ento neket diraga tuhu,
Bekelan kayang kawekas,
Bin numadi,
Pangde nemu kesengsaran.

Artinya:

Ini adalah hasil perbuatan,
Semasa hidup,
Buruk atau baik yang diperbuat,
Itu yang akan kita dapatkan,
Menjadi bekal saat kembali,
Terlahir kembali,
Agar tidak menemui kesengsaraan.

5. Melajah ngaet tipat

Mengenal Pupuh Ginada, Tembang Tradisional Khas BaliBelajar membuat ketupat. (YouTube.com/ngEXPLORE BALI)

Titiang melajah ngae tipat,
Ngantos titiang ngulangunin,
Kewehe mekudang-kudang,
Besik dua nganti telu,
Meme bapa ketakonang,
Keweh gati,
Ento patut kaplajahang.

Artinya:

Saya belajar membuat ketupat,
Sampai membuat saya tertarik,
Susahnya tidak bisa dibilang,
satu, dua, sampai tiga,
Ibu bapak ditanya,
Katanya susah sekali,
Itu perlu dipelajari.

Pupuh Ginada ini sudah diajarkan kelas IV Sekolah Dasar (SD) dalam mata pelajaran Bahasa Bali. Pengenalan sejak dini ini harus dilakukan, agar anak-anak melestarikan seni dan budaya Bali hingga mereka dewasa. Semoga kamu ikut melestarikannya juga ya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya