18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai Kehidupan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mahabharata merupakan karya sastra kuno yang sangat populer, karangan Bhagawan atau Rsi Wyasa. Epos ini mengangkat cerita tentang konflik dua keluarga, yaitu antara Pandawa dan Korawa terkait hak pemerintahan di Kerajaan Astina. Mahabharata terdiri dari 18 bagian atau yang disebut dengan Astadasa Parwa.
Masing-masing bagian ini memiliki cerita tersendiri, namun saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah 18 Parwa dalam Mahabharata yang dikutip dari Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, kelas IX.
1. Adiparwa
Adiparwa sebagai bagian pertama menjelaskan tentang kisah-kisah awal dari keluarga Bharata. Bagian ini juga menceritakan tentang kisah kelahiran Bhagawan Byasa, masa kecil Pandawa dan Korawa, hingga kisah Arjuna yang mengasingkan diri ke hutan. Bisa dikatakan, Adiparwa berisi rangkuman dari Astadasa Parwa.
2. Sabhaparwa
Bagian ini menceritakan kisah saat Pandawa melakukan judi dengan Korawa. Atas bantuan Sengkuni, paman Duryodana, Pandawa mengalami kekalahan. Tak hanya kerajaan yang diserahkan, tetapi juga Drupadi ditelanjangi oleh Korawa. Namun usaha itu tidak berhasil, karena Shri Kresna membantu Drupadi. Akibat kekalahan tersebut, Pandawa kemudian harus meninggalkan Kerajaan Astina Pura.
3. Wanaparwa
Wanaparwa menceritakan saat Pandawa bersama Drupadi hidup di hutan. Mereka kemudian bertemu dengan Bhagawan Byasa yang mengajarkan Pandawa tentang ajaran-ajaran Hindu. Wanaparwa juga menceritakan perjalanan Arjuna bertapa ke Gunung Indrakila untuk mendapatkan senjata sakti.
4. Wirataparwa
Bagian keempat ini bercerita tentang penyamaran Pandawa dan Drupadi di Kerajaan Wirata. Mereka menyamar menjadi berbagai pekerjaan. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bima sebagai juru masak, Arjuna sebagai pengajar tari, Nakula sebagai penjaga kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Drupadi sebagai penata rias.
5. Udyogaparwa
Bagian kelima ini menceritakan saat Pandawa telah selesai menjalani masa pengasingan diri. Namun, Duryudana menolak untuk menyerahkan kekuasaan kepada Pandawa. Pandawa mengirimkan utusan perdamaian, namun ditolak oleh Korawa. Hal ini yang menyebabkan kedua keluarga melakukan peperangan Bharatayudha.
6. Bhismaparwa
Bagian Bhismaparwa bercerita tentang akan dimulainya perang antara Pandawa dan Korawa. Lokasi yang dipilih adalah daratan luas yang diberi nama Kurukshetra. Pandawa dipimpin oleh Drestajumena, dan Korawa oleh Bhisma. Bhismaparwa juga menceritakan kegelisahan Arjuna yang harus berperang melawan saudaranya sendiri.
7. Dronaparwa
Dronaparwa bercerita tentang majunya Bagawan Drona menjadi Panglima Perang Korawa. Hal ini terjadi setelah Bhisma gugur di tangan Pandawa. Bagian ini juga bercerita tentang gugurnya Drona, Abimanyu, dan Gatotkaca.
8. Karnaparwa
Karnaparwa bercerita tentang diangkatnya Karna menjadi Panglima Perang Korawa. Bima berhasil membunuh Dursasana, dan menepati janjinya untuk meminum darah Dursasana. Karnaparwa juga bercerita tentang kematian Karna oleh Arjuna. Ia terkena panah Arjuna, saat Karna sedang lengah karena roda keretanya amblas ke tanah.
9. Salyaparwa
Salyaparwa bercerita tentang Salya yang menjadi Panglima Perang Korawa. Namun tidak berapa lama, ia dibunuh oleh Yudistira. Salyaparwa juga menceritakan kekalahan Duryodana dari Bima melalui sebuah pertarungan sengit.
10. Sauptikaparwa
Bagian ini menceritakan tentang penyerbuan tiga satria Korawa: Aswatama, Krepa, dan Kritwarma ke pasukan Pandawa. Aswatama berhasil membunuh anak Pandawa atau Pancawala. Ia kemudian meminta perlindungan kepada Bhawagan Byasa ke tengah hutan.
Pandawa mengejar Aswatama, namun berhasil dihentikan oleh Kresna dan Bahagawan Byasa. Aswatama kemudian melucuti seluruh senjata miliknya. Ia memilih mengasingkan diri ke hutan menjadi seorang pertapa.
11. Striparwa
Bagian kesebelas ini menceritakan tentang kesedihan istri-istri prajurit atau ksatria yang telah gugur. Striparwa juga menceritakan bahwa Kunti mengungkap latar belakang Karna yang selama ini ia rahasiakan. Yudistira melaksanakan upacara pembakaran jenazah atau ritual Sraddha bagi prajurit yang gugur dalam Perang Bharatayudha.
12. Shantiparwa
Shantiparwa menceritakan tentang berkumpulnya Drestarastra, Gandari, Pandawa, dan Kresna di Kurukshetra. Mereka menyesali terjadinya Perang Bharatayudha. Bagian kedua belas ini juga menceritakan kesedihan Yudistira yang merasa berdosa telah membunuh saudara dan gurunya.
13. Anusasanaparwa
Bagian ketiga belas ini bercerita tentang sosok Bhisma yang sakti mangkat ke surga dengan tenang. Sebelum ia mangkat, terlebih dahulu memberikan wejangan-wejangan kepada Yudistira. Seperti tentang kepemimpinan, pemerintahan, ajaran Hindu, dan sebagainya.
14. Aswamedhikaparwa
Bagian ini menceritakan tentang kelahiran Parikesit, yang sebelumnya tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama. Krisna membantu untuk menghidupkan kembali Parikasit. Yudistira melaksanakan Upacara Aswamedha untuk melakukan hal tersebut.
15. Asmaraparwa
Asmaraparwa merupakan bagian kelima belas yang menceritakan kisah Drestarata, Gandari, Widura, dan Sanjaya yang menyerahkan sepenuhnya kerajaan kepada Yudistira. Drestarata, Gandara, dan Kunti kemudian memilih untuk bertapa ke tengah hutan. Suatu ketika, tempat mereka bertapa terbakar oleh api suci. Hal ini membuat mereka meninggal dan langsung menuju surga.
16. Mausalaparwa
Mausalaparwa menceritakan tentang musnahnya Bangsa Wresni, tempat Kresna memerintah. Bagiak ke-16 ini juga menceritakan wafatnya Kresna dan saudaranya, Baladewa. Pada bagian ini juga menceritakan nasihat Bhagawan Byasa kepada Pandawa. Ia meminta Pandawa untuk meninggalkan keduniawian dengan menjadi pertapa.
17. Mahaprashthanikaparwa
Bagian ke-17 ini bercerita tentang Pandawa dan Drupadi yang memilih untuk pergi sebagai pertapa. Mereka menyerahkan pemerintahan kepada Parikesit, satu-satunya keturunan Pandawa yang selamat dari Perang Bharatayudha. Dalam perjalanan menuju Gunung Himalaya, satu per satu anggota Pandawa meninggal.
Terakhir, hanya tersisa Yudistira. Ia saat itu ditemani oleh seekor anjing. Anjing ini diketahui sebagai penjelmaan Dewa Dharma. Yudistira kemudian masuk surga, tetapi tidak menemukan saudara-saudaranya dan Drupadi.
18. Swargarohanaparwa
Bagian terakhir ini menceritakan tentang Yudistira yang berada di surga, namun saudaranya yang lain dan Drupadi berada di neraka. Ia kemudian memilih untuk tinggal di neraka bersama saudaranya dan Drupadi. Saat Yudistira berada di neraka untuk menemui saudaranya dan Drupadi, mendadak suasana neraka berubah menjadi seperti sedang berada di surga.
Mahabharata menjadi epos besar yang memiliki nilai-nilai kehidupan dan masih relevan digunakan hingga saat ini. Nilai-nilai kehidupan dan wejangan-wejangan dalam kisah Mahabharata sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.