18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai Kehidupan

Nilai-nilai kehidupannya masih digunakan hingga sekarang

Mahabharata merupakan karya sastra kuno yang sangat populer, karangan Bhagawan atau Rsi Wyasa. Epos ini mengangkat cerita tentang konflik dua keluarga, yaitu antara Pandawa dan Korawa terkait hak pemerintahan di Kerajaan Astina. Mahabharata terdiri dari 18 bagian atau yang disebut dengan Astadasa Parwa.

Masing-masing bagian ini memiliki cerita tersendiri, namun saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah 18 Parwa dalam Mahabharata yang dikutip dari Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, kelas IX.

Baca Juga: 5 Tari Bali yang Mengambil Kisah Mahabharata

1. Adiparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Adiparwa sebagai bagian pertama menjelaskan tentang kisah-kisah awal dari keluarga Bharata. Bagian ini juga menceritakan tentang kisah kelahiran Bhagawan Byasa, masa kecil Pandawa dan Korawa, hingga kisah Arjuna yang mengasingkan diri ke hutan. Bisa dikatakan, Adiparwa berisi rangkuman dari Astadasa Parwa.

2. Sabhaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi judi dadu. (Pixabay.com/955169)

Bagian ini menceritakan kisah saat Pandawa melakukan judi dengan Korawa. Atas bantuan Sengkuni, paman Duryodana, Pandawa mengalami kekalahan. Tak hanya kerajaan yang diserahkan, tetapi juga Drupadi ditelanjangi oleh Korawa. Namun usaha itu tidak berhasil, karena Shri Kresna membantu Drupadi. Akibat kekalahan tersebut, Pandawa kemudian harus meninggalkan Kerajaan Astina Pura.

3. Wanaparwa

https://www.youtube.com/embed/fguApy1W1vc

Wanaparwa menceritakan saat Pandawa bersama Drupadi hidup di hutan. Mereka kemudian bertemu dengan Bhagawan Byasa yang mengajarkan Pandawa tentang ajaran-ajaran Hindu. Wanaparwa juga menceritakan perjalanan Arjuna bertapa ke Gunung Indrakila untuk mendapatkan senjata sakti.

4. Wirataparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanPertunjukan tari Legong Kreasi. (Indonesia.go.id)

Bagian keempat ini bercerita tentang penyamaran Pandawa dan Drupadi di Kerajaan Wirata. Mereka menyamar menjadi berbagai pekerjaan. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bima sebagai juru masak, Arjuna sebagai pengajar tari, Nakula sebagai penjaga kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Drupadi sebagai penata rias.

5. Udyogaparwa

https://www.youtube.com/embed/dYLwwvFpx74

Bagian kelima ini menceritakan saat Pandawa telah selesai menjalani masa pengasingan diri. Namun, Duryudana menolak untuk menyerahkan kekuasaan kepada Pandawa. Pandawa mengirimkan utusan perdamaian, namun ditolak oleh Korawa. Hal ini yang menyebabkan kedua keluarga melakukan peperangan Bharatayudha.

6. Bhismaparwa

https://www.youtube.com/embed/b64Jqach2mU

Bagian Bhismaparwa bercerita tentang akan dimulainya perang antara Pandawa dan Korawa. Lokasi yang dipilih adalah daratan luas yang diberi nama Kurukshetra. Pandawa dipimpin oleh Drestajumena, dan Korawa oleh Bhisma. Bhismaparwa juga menceritakan kegelisahan Arjuna yang harus berperang melawan saudaranya sendiri.

7. Dronaparwa

https://www.youtube.com/embed/4Aqsl10G6FQ

Dronaparwa bercerita tentang majunya Bagawan Drona menjadi Panglima Perang Korawa. Hal ini terjadi setelah Bhisma gugur di tangan Pandawa. Bagian ini juga bercerita tentang gugurnya Drona, Abimanyu, dan Gatotkaca.

8. Karnaparwa

https://www.youtube.com/embed/Qv1AnpyLFdg

Karnaparwa bercerita tentang diangkatnya Karna menjadi Panglima Perang Korawa. Bima berhasil membunuh Dursasana, dan menepati janjinya untuk meminum darah Dursasana. Karnaparwa juga bercerita tentang kematian Karna oleh Arjuna. Ia terkena panah Arjuna, saat Karna sedang lengah karena roda keretanya amblas ke tanah.

9. Salyaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Salyaparwa bercerita tentang Salya yang menjadi Panglima Perang Korawa. Namun tidak berapa lama, ia dibunuh oleh Yudistira. Salyaparwa juga menceritakan kekalahan Duryodana dari Bima melalui sebuah pertarungan sengit.

10. Sauptikaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Bagian ini menceritakan tentang penyerbuan tiga satria Korawa: Aswatama, Krepa, dan Kritwarma ke pasukan Pandawa. Aswatama berhasil membunuh anak Pandawa atau Pancawala. Ia kemudian meminta perlindungan kepada Bhawagan Byasa ke tengah hutan.

Pandawa mengejar Aswatama, namun berhasil dihentikan oleh Kresna dan Bahagawan Byasa. Aswatama kemudian melucuti seluruh senjata miliknya. Ia memilih mengasingkan diri ke hutan menjadi seorang pertapa.

11. Striparwa

https://www.youtube.com/embed/UwunOuib3gk

Bagian kesebelas ini menceritakan tentang kesedihan istri-istri prajurit atau ksatria yang telah gugur. Striparwa juga menceritakan bahwa Kunti mengungkap latar belakang Karna yang selama ini ia rahasiakan. Yudistira melaksanakan upacara pembakaran jenazah atau ritual Sraddha bagi prajurit yang gugur dalam Perang Bharatayudha.

12. Shantiparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi perang. (unsplash.com/Birmingham Museums Trust)

Shantiparwa menceritakan tentang berkumpulnya Drestarastra, Gandari, Pandawa, dan Kresna di Kurukshetra. Mereka menyesali terjadinya Perang Bharatayudha. Bagian kedua belas ini juga menceritakan kesedihan Yudistira yang merasa berdosa telah membunuh saudara dan gurunya.

13. Anusasanaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Bagian ketiga belas ini bercerita tentang sosok Bhisma yang sakti mangkat ke surga dengan tenang. Sebelum ia mangkat, terlebih dahulu memberikan wejangan-wejangan kepada Yudistira. Seperti tentang kepemimpinan, pemerintahan, ajaran Hindu, dan sebagainya.

14. Aswamedhikaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Bagian ini menceritakan tentang kelahiran Parikesit, yang sebelumnya tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama. Krisna membantu untuk menghidupkan kembali Parikasit. Yudistira melaksanakan Upacara Aswamedha untuk melakukan hal tersebut.

15. Asmaraparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi kisah Mahabharata. (YouTube.com/StarPlus)

Asmaraparwa merupakan bagian kelima belas yang menceritakan kisah Drestarata, Gandari, Widura, dan Sanjaya yang menyerahkan sepenuhnya kerajaan kepada Yudistira. Drestarata, Gandara, dan Kunti kemudian memilih untuk bertapa ke tengah hutan. Suatu ketika, tempat mereka bertapa terbakar oleh api suci. Hal ini membuat mereka meninggal dan langsung menuju surga.

16. Mausalaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi Kresna Awatara. (unsplash.com/Parag Gaikwad)

Mausalaparwa menceritakan tentang musnahnya Bangsa Wresni, tempat Kresna memerintah. Bagiak ke-16 ini juga menceritakan wafatnya Kresna dan saudaranya, Baladewa. Pada bagian ini juga menceritakan nasihat Bhagawan Byasa kepada Pandawa. Ia meminta Pandawa untuk meninggalkan keduniawian dengan menjadi pertapa.

17. Mahaprashthanikaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi Gunung Himalaya. (Pixabay.com/pehrlich)

Bagian ke-17 ini bercerita tentang Pandawa dan Drupadi yang memilih untuk pergi sebagai pertapa. Mereka menyerahkan pemerintahan kepada Parikesit, satu-satunya keturunan Pandawa yang selamat dari Perang Bharatayudha. Dalam perjalanan menuju Gunung Himalaya, satu per satu anggota Pandawa meninggal.

Terakhir, hanya tersisa Yudistira. Ia saat itu ditemani oleh seekor anjing. Anjing ini diketahui sebagai penjelmaan Dewa Dharma. Yudistira kemudian masuk surga, tetapi tidak menemukan saudara-saudaranya dan Drupadi.

18. Swargarohanaparwa

18 Parwa dalam Mahabharata, Banyak Nilai KehidupanIlustrasi surga. (Pixabay.com/PopcornSusanN)

Bagian terakhir ini menceritakan tentang Yudistira yang berada di surga, namun saudaranya yang lain dan Drupadi berada di neraka. Ia kemudian memilih untuk tinggal di neraka bersama saudaranya dan Drupadi. Saat Yudistira berada di neraka untuk menemui saudaranya dan Drupadi, mendadak suasana neraka berubah menjadi seperti sedang berada di surga.

Mahabharata menjadi epos besar yang memiliki nilai-nilai kehidupan dan masih relevan digunakan hingga saat ini. Nilai-nilai kehidupan dan wejangan-wejangan dalam kisah Mahabharata sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya