10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa Bali

Kalau kamu menetap di Bali perlu belajar sih

Alam ini hidup beragam jenis hewan yang dapat mengancam manusia maupun tidak. Biasanya hewan yang tidak berbahaya dijadikan sebagai piaraan. Namun ada juga yang memelihara hewan liar dan berpotensi membahayakan manusia.

Yuk, mengenal nama hewan-hewan hewan dalam Bahasa Bali.

Baca Juga: Cara Menyebut Silsilah Hubungan Keluarga dalam Bahasa Bali

1. Kalajengking adalah hewan yang memiliki bisa atau racun di bagian ekornya. Ekornya merupakan senjata mematikan. Dalam Bahasa Bali, kalajengking disebut dengan nama celedu

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliKalajengking. (unsplash.com/Sina Katirachi)

Baca Juga: 10 Bahasa Bali Kuno, Terdengar Indah Namun Maknanya Negatif

2. Hewan bertubuh pipih dan memiliki segmen seperti cacing ini diberi nama Kelabang. Gigitannya beracun karena memiliki enzim metaloprotease yang dapat merusak jaringan kulit. Dalam Bahasa Bali, kelabang disebut dengan nama lipan

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliKelabang. (pixabay.com/mildcracked)

3. Tidak semua jenis ular memiliki bisa yang mematikan. Namun yang perlu diwaspadai adalah ular kobra, ular derik, ular hijau, dan lainnya. Ular Bahasa Balinya adalah lipi atau lelipi

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliUlar. (unsplash.com/Hendrik Schlott)

4. Ikan buntal memiliki bentuk yang sangat unik. Badannya akan menggembung seperti balon ketika merasa terancam. Ikan ini mengandung racun yang bernama tetrodotoksin dan sangat mematikan. Orang-orang di Bali sering menyebutnya dengan nama be balon

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliIkan buntal. (unsplash.com/Stelio Puccinelli)

5. Lebah adalah jenis serangga yang memiliki senjata di bagian ekornya. Biasanya digunakan untuk menyengat ketika terancam. Kalau sengatannya terkena tubuh manusia, dapat menyebabkan bengkak, rasa sakit, gatal, dan panas. Lebah dalam Bahasa Bali disebut dengan nama tabuan

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliLebah. (unsplash.com/Michael Milverton)

6. Ular laut termasuk hewan di laut yang memiliki bisa mematikan. Jadi kalau melihat ada ular dengan ciri khas berwarna hitam putih (poleng) seperti di foto, sebaiknya segera menjauh. Ular laut disebut lipi pasih dalam Bahasa Balinya

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliUlar laut. (unsplash.com/Jong Marshes)

7. Ikan scorpion fish atau lion fish adalah ikan hias yang sangat indah. Namun jangan memegangnya secara langsung ya, karena ikan ini memiliki racun di bagian duri-durinya. Walaupun tidak berbahaya, bisanya menyebabkan pusing-pusing dan sakit dalam jangka waktu yang lama. Ikan ini sering disebut dengan nama be barong oleh orang-orang pesisir pantai di Bali

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliScorpion fish. (unsplash.com/David Clode)

8. Ikan hiu termasuk predator yang perlu diwaspadai selama berenang di tengah lautan. Ikan ini sangat agresif dalam memburu calon mangsanya. Dalam Bahasa Bali, ikan hiu disebut dengan nama be kakia

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliIkan hiu. (unsplash.com/Laura College)

9. Sama seperti ular, tidak semua laba-laba berbahaya. Namun beberapa jenis laba-laba yang perlu diwaspadai karena memiliki racun adalah tarantula, black widow, laba-laba punggung merah, dan laba-laba jaring corong. Laba-laba disebut kawa-kawa dalam Bahasa Bali

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliLaba-laba jenis tarantula. (unsplash.com/Julian Schultz)

10. Nyamuk juga begitu. Ada yang berbahaya maupun tidak. Namun nyamuk bisa menjadi perantara virus berbahaya seperti demam berdarah, cikungunya, dan malaria. Dalam Bahasa Bali, nyamuk disebut dengan nama legu

10 Nama Hewan Berbahaya dalam Bahasa BaliNyamuk. (unsplash.com/Cameron Webb)

Nah, sekarang kamu sudah mengenal nama hewan-hewan dalam Bahasa Bali. Jadi seandainya kamu menetap di Bali langsung tahu jika ada masyarakat lokal menyebut beberapa nama di atas. Artinya, kamu bisa waspada ada hewan berbahaya di sekitarmu.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya