4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di Kintamani

Pura ini dikaitkan dengan kisah Arjuna dalam Mahabharata

Pura merupakan tempat persembahyangan umat Hindu di Bali, yang memiliki daya tarik tersendiri. Makanya tak heran kalau pulau ini terkenal dengan julukan Seribu Pura. Kalau memang sebagai tempat ibadah, lantas apa sih keistimewaan pura? Mungkin kamu perlu sedikit tahu tentang Pura Bukit Indrakila atau disebut juga dengan nama Pura Indrakila ini.

Puranya terletak di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Lokasinya berada di dataran tinggi dengan pemandangan yang sangat indah. Berikut ini keistimewaan Pura Indrakila, dikutip dari Jurnal Maha Widya Bhuwana berjudul Kajian Ideologi Pura Bukit Indrakila di Desa Dausa Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli (Perspektif Etnopedagogi).

Baca Juga: Sejarah Patung Catur Muka, Ikonnya Kota Denpasar

Baca Juga: 5 Pura Bali yang Berada di Atas Bukit, Pemandangannya Indah

1. Pura Indrakila disungsung oleh kelompok Gebog Satak

4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di KintamaniPura Bukit Indrakila. (YouTube.com/Paguyuban DBM)

Setiap pura di Bali memiliki penyungsung atau warga yang bertanggung jawab terhadap sebuah pura. Maka, Pura Indrakila ini disungsung oleh kelompok masyarakat atau banua yang disebut dengan nama Gebog Satak. Gebog Satak terdiri dari sembilan banjar adat yang berada di bawah Desa Dausa dan Desa Satra.

Sebelum pura ini berdiri, Desa Dausa dan Desa Satra termasuk dalam kelompok Gebog Domas yang menyungsung Pura Puncak Penulisan di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Sebuah prasasti di Desa Cenigayan menyebutkan, bahwa masyarakat Desa Cenigayan memohon kepada Sang Prabu Anak Wungsu agar Desa Pacenigayan tidak ikut menyungsung Ida Bhatara Mandul Sang Lina di Sukawana. Melainkan, hanya menyungsung Ida Bhatara di Bukit Humintang (Bukit Indrakila). Permintaan ini kemudian disetujui oleh raja yang bertahta pada tahun Saka 983.

Desa Satra juga terdapat prasasti karya Raja Jaya Sakti yang berkuasa pada tahun Saka 1046, untuk menyinggung keberadaan Pura Hyang Api atau Pura Indrakila. Berdasarkan prasasti tersebut, kedua desa yakni Desa Dausa dan Desa Satra, sepakat untuk membangun kembali Pura Bukit Indrakila serta membentuk kelompok Gebog Satak.

2. Pura Bukit Indrakila memiliki empat mandala

4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di KintamaniPura Bukit Indrakila. (YouTube.com/HAP JalanJalan)

Pura Bukit Indrakila memiliki keunikan tersendiri. Umumnya, pura di Bali memiliki mandala (area di dalam pura) berjumlah tiga. Yakni Nista Mandala (Jaba Mandala), Madya Mandala, dan Utama Mandala. Namun, Pura Bukit Indrakila memiliki empat mandala. Yaitu tiga mandala seperti pura pada umumnya, dan satu mandala lagi disebut dengan nama Utamaning Utama Mandala.

Utamaning Utama Mandala disebut juga dengan istilah Payogan Agung. Sebab mandala keempat ini menjadi tempat beryoganya para mpu, pendeta sakti, dan para raja Bali Kuno. Hal inilah yang membedakan Pura Indrakila dengan pura lainnya di Bali.

3. Terdapat Lingga Yoni di Utamaning Utama Mandala

4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di KintamaniPura Bukit Indrakila. (YouTube.com/HAP JalanJalan)

Keunikan lainnya selain memiliki empat mandala, Pura Bukit Indrakila terdapat Lingga Yoni di area Utamaning Utama Mandala. Lingga Yoni ini berada di sebuah bangunan suci bernama Meru Betel. Bangunan ini memiliki atap bertumpang tujuh atau meru tumpang pitu yang terbuat dari batu.

Meru Betel ini dikelilingi oleh Arca Dewata Nawa Sanga (Dewa sebagai penguasa sembilan arah mata angin) yang menjadi lambang kemakmuran dan perlindungan alam (pengider bhuwana). Pada area Utamaning Utama Mandala ini juga terdapat Lingga berukuran lebih kecil yang berjumlah 33 buah, dan ditempatkan di sebuah bangunan suci. Tujuaannya sebagai simbol untuk menjaga kestabilan jagat raya atau penegteg jagat. Pura Bukit Indrakila juga terdapat beberapa benda-benda purbakala seperti prasasti yang terbuat dari lempengan tembaga.

4. Pura Bukit Indrakila dikatakan sebagai replika Gunung Indrakila

4 Keistimewaan Pura Bukit Indrakilla di KintamaniPura Bukit Indrakila. (YouTube.com/HAP JalanJalan)

Gunung Indrakila adalah sebuah gunung yang ada dalam kisah Mahabharata, tepatnya dalam kisah Arjuna Wiwaha. Gunung ini menjadi tempat Arjuna ketika mengalami pengasingan. Arjuna kemudian bertapa untuk memohon kepada Dewa Siwa agar mendapatkan anugerah. Dewa Siwa lalu menganugerahkan sebuah panah sakti bernama Pasupati.

Pura Bukit Indrakila kemudian dikatakan sebagai replika dari Gunung Indrakila. Inspirasi pemberian nama Pura Bukit Indrakila ini, lalu dikaitkan dengan tempat pertapaannya para raja Bali kuno.

Pujawali atau piodalan (perayaan hari lahirnya pura) di Pura Bukit Indrakila jatuh setiap Purnama Sasih Kapat (bulan keempat dalam kalender Bali). Selain memiliki aura spiritual yang tinggi, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah saat berada di pura ini.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya