Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada Dunia

Dari keamanan hingga patriotisme, 9/11 jadi pelajaran

Pada 11 September 2001, dunia dikejutkan oleh empat serangan pesawat penumpang. Dua pesawat menabrak gedung kembar World Trade Center (WTC), New York, dan satu menabrak markas Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon. Untungnya, satu pesawat yang mengarah ke Washington D.C. digagalkan dan mendarat darurat di Pennsylvania.

Pesawat-pesawat bunuh diri tersebut ternyata dibajak oleh anggota organisasi terorisme Afghanistan besutan Osama bin Laden, Al-Qaeda. Bencana kemanusiaan tersebut melahap 2.977 nyawa, melukai lebih dari 25.000 orang dan merugikan AS 10 miliar dolar. Proses evakuasinya pun merenggut nyawa 343 pemadam kebakaran dan 72 polisi.

Sudah hampir dua dekade berlalu sejak terjadinya kejadian yang disebut "9/11" tersebut. Namun, kejadian tersebut masih menyisakan trauma di hati AS hingga hari ini. Mengenang 9/11 yang sudah berjalan 19 tahun, inilah 10 dampak yang dihasilkan insiden 9/11 bagi dunia, dari segi keamanan hingga sentimen antar agama.

1. Perang AS - Afghanistan, tekanan militer AS terhadap organisasi teroris global yang dikenal sebagai "War on Terror"

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaAngkatan Bersenjata AS di Afghanistan. nytimes.com

Dikarenakan bukti yang mengarahkan serangan 4 pesawat 9/11 kepada organisasi terorisme dari Afganistan, Al-Qaeda, maka Presiden AS saat itu, George W. Bush, tidak segan-segan menurunkan personil militernya untuk memburu Taliban dan bin Laden, serta membombardir daerah Afganistan mulai dari Oktober 2001.

Meskipun bin Laden telah tewas pada 2011, hingga saat ini, perang antara Afghanistan dan AS masih berlangsung. Per Juni 2020, jumlah tentara AS di Afghanistan adalah sudah berkurang hingga sekitar 8 ribu dari 13 ribu pada Oktober 2019.

Negosiasi perdamaian antara AS dan Afghanistan berjalan alot, dikarenakan agresi organisasi Taliban dan ISIS. Pada November 2020, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, merencanakan untuk mengurangi militer AS hingga di bawah 5.000, menandakan awal dari akhir perang yang berjalan hampir 2 dekade.

2. Berdirinya Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, kementerian anti-terorisme yang juga mengurusi keamanan siber, imigrasi, dan mitigasi bencana di AS

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaKementerian Keamanan Dalam Negeri AS. dhs.gov

Sebelas hari setelah kejadian 9/11, Presiden Bush menyatakan berdirinya Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS). DHS adalah kementerian yang bertugas untuk mengawasi strategi dan keamanan nasional AS untuk mencegah serangan teroris dengan investigasi dan pengumpulan informasi melalui intelijen.

Sebagai kementerian anti-terorisme, DHS kemudian mencapai status level kabinet setelah disahkannya UU Keamanan Dalam Negeri pada 25 November 2002 oleh Kongres AS ke-107 dan memulai operasinya sejak 2003. Mempekerjakan lebih dari 240.000 orang, DHS menjadi kementerian terbesar ke-3 dan termuda di AS.

3. Pengecekan di bandara semakin ketat, dari pengecekan barang hingga penempatan personel pengaman bersenjata di pesawat penumpang

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaPemeriksaan di bandara oleh TSA. nbcnews.com

Sebelum 9/11, antrian lama yang menunggu pengecekan bandara sebelum check-in belum ada. Namun, setelah 9/11, dunia penerbangan menyadari perlunya cek keamanan di bandara, sehingga terciptalah Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) lewat disahkannya UU Keamanan Penerbangan dan Transportasi pada 19 November 2001.

Sudah hampir dua dekade sejak berdirinya TSA, terorisme pada penerbangan AS ditekan serendah-rendahnya. Hal tersebut dikarenakan TSA tidak hanya mengamankan bandara lewat tim k-9 dan penjinak bom, melainkan juga menempatkan satu anggota pengaman bersenjata di pesawat.

Selain itu, TSA juga menerapkan teknologi pemeriksaan termutakhir dalam keamanannya dan pengecekan latar belakang penumpang untuk menghindari niat dan motif yang mengarah ke terorisme. Akan tetapi, pengecekan riwayat dan latar belakang tersebut menerima kritik yang berpotensi mengarah pada stereotip terhadap ras tertentu. 

4. Tidak hanya di dalam bandara, pengamanan di gedung perkantoran hingga sekolah pun diperketat

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaKartu akses masuk. cpicardgroup.com

Sebelum 9/11, akses ke gedung terlalu mudah. Cukup mengisi data, lalu menunggu. Selain bandara, tempat-tempat lain, terutama gedung perkantoran, pun juga menjadi sadar akan perlunya pengamanan ekstra demi menangkal terorisme yang terjadi pada WTC. Dari pusat perbelanjaan hingga sekolah, terdapat pintu otomatis dan pemindai sidik jari.

Pengunjung diharuskan mendaftarkan diri ke meja resepsionis, menukar identitas dirinya dengan kartu atau tanda pengenal sebagai akses masuk. Selain itu, gerbang masuk kendaraan pun sudah dilengkapi dengan palang dan pembatas untuk mencegah kendaraan yang mencurigakan.

5. Pandangan negatif dan sentimen terhadap etnis Timur Tengah dan kaum Muslim dikarenakan Al-Qaeda

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaMuslim di AS. cnn.com

Sayangnya, 9/11 yang didalangi oleh Al-Qaeda menyisakan trauma di hati dunia terhadap kaum Islam di seluruh dunia, terlepas dari pelaku sesungguhnya. Menurut riset oleh Pew Research Center (PRC) pada 2017, sudah 15 tahun berlalu sejak 9/11 dan sedikitnya terdapat kenaikan 50 persen pada kasus aniaya kaum Muslim dan etnis Timur Tengah di AS.

Sebelumnya, pada Juli 2017, PRC pun mencatat keluhan 75% kaum Muslim AS yang mengatakan adanya diskriminasi yang nyata terhadap mereka. Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa "hidup di negeri Paman Sam sebagai seorang Muslim tidaklah mudah".

Baca Juga: Legendaris! 6 Penemuan dari Perang Dunia I Ini Dipakai hingga Kini

6. Frekuensi deportasi, baik imigran biasa atau kriminal, yang meningkat pesat setelah 9/11

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaDeportasi dari AS. time.com

Setelah insiden 9/11, pemerintahan Bush benar-benar menggalakkan deportasi dan mengetatkan imigrasi untuk mencegah terorisme dan kriminalitas. Melansir ABC News pada 2012, angka deportasi bertambah dua kali lipat dalam satu dekade terakhir semenjak 9/11.

Sementara, untuk deportasi kriminal, angkanya jauh melonjak dibandingkan deportasi biasa. Transactional Records Access Clearinghouse (TRAC) di Syracuse University mencatat lonjakan 400 persen dalam deportasi kriminal dari AS selama 2001 - 2012, dari Bush hingga Obama. Tetapi, apakah mereka benar-benar didakwa atas kejahatannya?

Untuk sebagian kasus deportasi tersebut, jawabannya "tidak". Sementara kasus kejahatan yang benar-benar terjadi bersifat ringan, kasus yang lain bersifat fiktif, dan hanya dijadikan alasan untuk deportasi semata!

7. 9/11 menghasilkan frasa baru dalam Bahasa Inggris yang mayoritas adalah kampanye peringatan

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaKampanye "Never Forget" di AS untuk mengenang 9/11. cruz.senate.gov

Selain keamanan dan stigmatisasi, 9/11 juga menghasilkan frasa-frasa baru dalam Bahasa Inggris yang sebelumnya tidak pernah ada. Situs Ranker mencatat beberapa frasa seperti "Never forget," "War on Terror, "Homeland Security," "The Axis of Evil," dan "Orange Alert" sebagai frasa yang berakar dari insiden 9/11.

Pernah dengar frasa-frasa ini? Kalau iya, apa saja artinya?

  • Never forget: Kampanye yang ditujukan agar warga AS terus menjadikan 9/11 sebagai peringatan akan terorisme yang pernah melanda negeri Paman Sam.
  • War on Terror: Kampanye Bush setelah insiden 9/11 untuk membasmi organisasi terorisme di dunia (bukan hanya AS), di mulai dengan Al-Qaeda dan Taliban.
  • Homeland Security: Kementerian yang didirikan AS (mengacu pada DHS pada poin ke-2) secara sah pada 2002 sebagai respons atas terorisme 9/11.
  • Axis of Evil: Pidato Bush pada 2002 menyebut Axis of Evil (Poros Jahat) yang mencakup Irak, Iran, dan Korea Utara.
  • Orange alert: Sistem peringatan baru DHS terhadap keamanan AS, dari hijau (aman) hingga merah (parah). Klasifikasi oranye sebagai tingkat terorisme tinggi ke-4, dijadikan metonimia sistem tersebut.

8. UU Patriot, mata pemerintah AS yang ditempatkan di segala sudut. Di manakah privasi?

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaUU Patriot membuat masyarakat AS seolah-olah kehilangan privasi. vox.com

Sekitar 45 hari setelah insiden 9/11, Kongres AS ke-107 kembali mengesahkan UU USA PATRIOT (Uniting and Strengthening America by Providing Appropriate Tools Required to Intercept and Obstruct Terrorism) pada 26 Oktober 2001.

UU Patriot tersebut mengizinkan pemerintah AS untuk mengecek sarana komunikasi masyarakat, dari HP hingga surat elektronik (surel) yang juga dibantu oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) lewat National Security Letter (NSL) atau sneak-and-peek (surat penggeledahan tanpa perlu izin dari tuan rumah).

Dari 2003 - 2005, dari 143.074 NSL, tidak ada satupun yang mengarah pada terorisme, dan dari 3.970 penggeledahan sneak-and-peek di 2010, ditemukan 1 yang mengarah ke terorisme. Dengan kata lain, kurang dari 1 persen! Namun, di manakah privasi warga AS? Mirip seperti dunia distopia "1984" karya George Orwell.

9. Berita internasional dan penyensoran, perubahan dunia berita karena 9/11

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada DuniaControl room stasiun televisi. wikipedia.org

Sebelum 9/11, dunia berita tidak ingin repot memberitakan berita dan kondisi mancanegara. Namun, setelah insiden tersebut, PRC pada 2006 menyatakan bahwa semakin banyak perusahaan berita yang menjadi rajin memberitakan berita mancanegara.

Insiden 9/11 juga mengubah pemrosesan dan penayangan berita agar lebih ramah penonton segala umur. Hal tersebut bermula David Westin, presiden ABC News periode 1997 - 2010 (sekarang pembawa berita di Bloomberg), melarang ABC memperlihatkan adegan pesawat yang menabrak WTC agar tidak menimbulkan trauma bagi anak-anak.

10. Bertambahnya rasa patriotisme dan bela negara

Mengingat Insiden 9/11, 10 Dampak Serangan WTC dan Pentagon pada Duniawisegeek.com

Untungnya, 9/11 tidak membuat rakyat AS kecil hati. Malah, dengan insiden tersebut, hati mereka merasa terpanggil untuk membela negara mereka. Setelah kejadian 9/11, warga AS berbondong-bondong mendaftar ke Angkatan Bersenjata AS. Yang tidak terlibat secara militer, mendonorkan darah mereka ramai-ramai.

Beberapa mengkhawatirkan hal tersebut akan membuat warga AS menjadi rasis dan menanamkan paham nasionalisme (bukan patriotisme) dalam diri mereka. Namun, nyatanya, patriotisme dan persatuan yang hadir dalam diri orang AS yang bangkit setelah 9/11 adalah hal yang patut dicontoh.

Itulah hal-hal yang berubah sejak terjadinya insiden 9/11, insiden terorisme paling mematikan dalam sejarah AS yang meluluhlantakkan WTC dan Pentagon di AS. Baik perubahan positif dan negatif, intinya, terorisme atas dasar apapun hanya menyisakan luka dan trauma mendalam bagi satu negara.

Baca Juga: Terlihat Biasa, 10 Kapal Perang Rahasia Ini Punya Misi Sampingan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya