Jalan Akhirnya Diaspal, Warga Nusa Penida Persembahkan Tarian Sakral

Warga Desa Kutampi bertahun-tahun keluhkan jalan rusak

Klungkung, IDN Times- Warga Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mempersembahkan tarian Gandrung saat peresmian jalan di desa setempat.

Ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat di Desa Kutampi, setelah jalan di wilayah mereka rusak selama bertahun-tahun.

Tarian Gandrung selama ini merupakan tarian yang sangat disakralkan oleh masyarakat di Desa Kutampi. Biasanya tarian ini hanya dipersembahkan saat upacara keagamaan, dan kegiatan penting di Desa Kutampi.

1. Warga Desa Kutampi sebelumnya bertahun-tahun mengeluhkan jalan rusak

Jalan Akhirnya Diaspal, Warga Nusa Penida Persembahkan Tarian SakralPlt Bupati Klungkung Made Kasta saat meninjau jalan rusak di Nusa Penida(Dok.IDNTimes/istimewa)

Perbekel Desa Kutampi I Wayan Mustika mengatakan, sebelumnya warga di desa yang ia pimpin kerap mengeluhkan jalan rusak. Khususnya jalan dari jalur Ponjok - Jurang Batu.

Jalan sepanjang 9 kilometer itu, rusak selama bertahun-tahun dan tidak mendapatkan penanganan.

Padahal jalan tersebut merupakan akses penting warga, karena menghubungkan Desa Kutampi dan Desa Suana.

"Sebelumnya kondisi jalan di Ponjok - Jurang Batu ini rusak selama bertahun-tahun. Akhirnya tahun ini, jalan ini telah rampung diaspal dan layak dilalui kendaraan," ujar Wayan Mustika, Kamis (23/11/2023).

2. Persembahkan tarian sakral, sebagai wujud syukur jalan telah diaspal

Jalan Akhirnya Diaspal, Warga Nusa Penida Persembahkan Tarian SakralTarian sakral yang dipersembahkan warga di Desa Kutampi karena jalan telah diaspal. (Dok.IDNTimes/istimewa)

Sebagai wujud syukur, warga Desa Kutampi mempersembahkan tarian sakral Gandrung setelah jalan Ponjok - Jurang Batu rampung diaspal.

Wayan Mustika mengatakan, Tari Gandrung merupakan tarian sakral dari Desa Batukandik. Biasanya tarian ini hanya dipentaskan untuk kegiatan upacara agama. 

Tarian yang dibawakan oleh dua orang anak lakil-aki ini, dipentaskan di atas jalan aspal dengan diiringi oleh gamelan.

Namun sebelum ditarikan, diawali dengan ritual yang dipimpin oleh pemuka adat setempat.

Tarian Gandrung di Desa Kutampi ini sangat unik dari gerakan dibandingkan Tari Gandrung di wilayah lain di Bali. Gerakan tarian ini sederhana dan terkesan sangat klasik. 

Bahkan Dinas Kebudayaan Klungkung, tahun ini rencananya mengusulkan tarian ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda dari Nusa Penida

"Pementasan Tari Gandrung kali ini merupakan bentuk rasa syukur karena fasilitas umum berupa jalan di desa kami akhirnya mendapatkan pengaspalan," ungkap Wayan Mustika, Kamis (23/11/2023).

3. Perbaikan jalan Ponjok - Jurang Batu menelan anggaran Rp10,4 Miliar

Jalan Akhirnya Diaspal, Warga Nusa Penida Persembahkan Tarian SakralPlt Bupati Klungkung Made Kasta saat meninjau jalan rusak di Nusa Penida(Dok.IDNTimes/istimewa)

Perbaikan jalan Ponjok - Jurang Batu ini dianggarkan sekitar Rp10,4 miliar. Jalan ini menjadi akses penting bagi warga, karena merupakan penghubung wilayah Desa Kutampi ke Desa Suana, Nusa Penida.

"Selamat, karena jalan ini akhirnya bisa tuntas diaspal. Jalannya sudah sangat bagus dengan pemandangan yang sangat indah. Namun saya mengingatkan agar masyarakat pengguna jalan harus tetap hati-hati dalam berkendara," ujar Plt Bupati Klungkung I Made Kasta ikut menyaksikan langsung pementasan Tari Gandrung tersebut.

Tahun 2023 ini, perbaikan jalan masif dilakukan di Kecamatan Nusa Penida untuk mendukung pariwisata.

Pemkab Klungkung menganggarkan Rp22 Miliar untuk perbaikan beberapa ruas jalan, yang sumber pendanaan dari APBD Klungkung dan BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Provinsi Bali.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya