Ada COVID-19, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 Persen

Menko PMK sebelumnya menyebut ada warga "miskin kagetan"

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia diprediksi semakin meningkat hingga 12 persen. Dia mengungkapkan, kenaikan tersebut lantaran masyarakat banyak yang terkena dampak pandemik virus corona atau COVID-19.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga menyampaikan akibat COVID-19, jumlah yang miskin mendadak semakin banyak dan mereka akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

1. Angka kemiskinan diprediksi meningkat hingga 10-12 persen

Ada COVID-19, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 PersenMensos Juliari P. Batubara salurkan bansos pada warga (Dok. Kemensos)

Meski tak bisa memastikan jumlah pastinya berapa angka kemiskinan saat ini, Juliari menuturkan kenaikannya diprediksi hingga 10 sampai 12 persen. Kementerian Sosial (Kemensos), kata Juliari, masih akan mendata masyarakat yang masuk kategori miskin tersebut.

"Kami antisipasi jumlah keluarga miskin pasca-COVID akan bertambah, ada beberapa lembaga survei jadi 10 sekian persen atau bahkan ada yang ekstrem 12 persen, kami belum bisa memberikan angka pasti, kami antisipasi meningkat jumlahnya," kata Juliari dalam keterangan persnya melalui video conference, Jumat (8/5).

Baca Juga: Menko PMK: Melihat Jumlah Penduduk, Angka COVID-19 di RI Gak Istimewa

2. Data masyarakat miskin akan diverifikasi di RT/RW

Ada COVID-19, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 PersenMensos Juliari P. Batubara salurkan bansos pada warga (Dok. Kemensos)

Sementaraitu, Muhadjir mengatakan, untuk data kemiskinan masih diverifikasi. Ia menerangkan, data-data tersebut masih dihimpun di RT atau RW.

"Kita akan olah untuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), makanya dalam bantuan sosial yang dilakukan lewat Mensos dan Mendes ada yang dari DTKS dan non-DTKS yang dihimpun di RT/RW," ucap Muhadjir.

3. Karena dampak COVID-19, banyak masyarakat yang masuk kategori miskin mendadak

Ada COVID-19, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 PersenPaket sembako sebagai bansos untuk warga miskin di Palembang. (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebelumnya, Muhadjir mengatakan, di luar data Kementerian Sosial (Kemensos) ternyata banyak masyarakat yang dikategorikan jatuh miskin akibat pandemik COVID-19. Menurut dia, mereka awalnya memang tidak dimasukkan data karena tak masuk kategori miskin.

"Mereka ini warga negara, penduduk kita yang semula tidak terkategori tidak mampu atau tidak miskin, tapi sekarang menjadi jatuh miskin akibat dari COVID-19 ini. Atau kalau saya boleh menyebut miskin kagetan," ujar Muhadjir dalam keterangan persnya melalui video conference, Jumat (8/5).

Oleh karena itu, kategori baru tersebut masih akan diverifikasi pemerintah datanya, sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan sosial.

"Semula tidak miskin, kemudian jatuh miskin akibat dampak dari COVID-19. Ini tentu saja perlu ada pencarian data, verifikasi data dan kemudian baru dipastikan mereka harus mendapatkan bantuan," lanjut dia.

Baca Juga: Menko PMK: Karena COVID-19, Banyak Warga yang Mendadak Miskin

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya