Polisi Korban Tsunami Pernah Diantar Pulang, Namun Tak Ada Keluarganya

Abrip Asep diantar ke RSJ sejak tahun 2009

Banda Aceh, IDN Times -  Ajun Brigadir Polisi Anumerta Asep, seorang anggota Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor yang ditugaskan dalam pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Kepolisian Daerah Aceh, sempat dinyatakan hilang dan meninggal dunia dalam peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.

Belakangan, keberadaan personel lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000, diketahui berada di Rumah Sakit Jiwa Aceh, di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Seorang pasien pria yang sedang menjalani perawatan psikis di rumah sakit tersebut diduga adalah Asep. Pasukan yang kala itu masih Bhayangkara Muda dan ditugaskan di Poskotis Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, pada 2004 silam.

1. Sudah berada di rumah sakit jiwa sejak 2009

Polisi Korban Tsunami Pernah Diantar Pulang, Namun Tak Ada Keluarganyacastleofchaos.com

Kebaradaan pasien pria yang masih menjalani perawatan psikis di rumah sakit jiwa dikatakan Makhrozal selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, sudah ada sejak 2009 silam.

Saat itu, pasien yang diketahui tidak memiliki keluarga diantar oleh seseorang ke keuchik (kepala desa) dari daerah Kabupaten Aceh Jaya.

“Karena sebelumnya pasien mondar-mandir di sana, dia termenung-menung sehingga kemudian dia diantar kemari, ke rumah sakit jiwa,” kata Makhrozal, saat dikonfirmasi, pada Kamis (18/3/2021).

Secara klinis, pasien dikatakan Makhrozal, telah sembuh. Bahkan pihak rumah sakit jiwa telah beberapa kali coba memulangkannya ke daerah Kabupaten Aceh Jaya selaku pihak yang mengantarkannya kala itu.

“Pernah dipulangkan beberapa kali ke sana tetapi tidak ada keluarga katanya sehingga kami bawa kembali ke rumah sakit jiwa,” ungkapnya.

Baca Juga: Viral, Polisi Ini Hilang saat Tsunami Aceh 2004, Ternyata di RSJ

2. Karena tidak diketahui nama aslinya, pasien kerap dipanggil Zainal Abidin

Polisi Korban Tsunami Pernah Diantar Pulang, Namun Tak Ada KeluarganyaAbripda Asep, Polisi yang hilang saat Tsunami Aceh telah ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (Instagram.com/ndorobeii)

Pria yang masih menjalani perawatan psikis di rumah sakit jiwa dan diduga Ajun Brigadir Polisi Anumerta Asep, seorang anggota Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor itu hingga kini belum diketahui siapa nama aslinya.

Selama di rumah sakit, direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh mengatakan, jika pihaknya kerap memanggil pasien pria tersebut dengan nama Zainal Abidin.

“Di rumah sakit jiwa karena kami tidak tahu namanya, sudah dinamakan Zainal Abidin di sini,” kata Makhrozal.

3. Kondisi kejiwaan pasien belum stabil sehingga tidak bisa diajak untuk berkomunikasi

Polisi Korban Tsunami Pernah Diantar Pulang, Namun Tak Ada KeluarganyaAbripda Asep, Polisi yang hilang saat Tsunami Aceh telah ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (Instagram.com/ndorobeii)

Zainal Abidin atau yang diduga sebagai Asep, sebelumnya sempat dinyatakan hilang dan meninggal dunia dalam peristiwa gempa dan tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu ketika dirinya ditugaskan dalam pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh.

Meski begitu, pihak rumah sakit jiwa belum bisa memastikan informasi tersebut. Mengingat kondisi kejiwaan pasien hingga saat ini belum stabil sepenuhnya sehingga tidak bisa untuk dimintai keterangan.

“Pasiennya juga belum bisa berbicara dengan jelas, mungkin karena trauma akibat tsunami atau karena hal lain,” katanya.

4. Pihak RSJ menyelidiki kebenaran identitas pasien

Polisi Korban Tsunami Pernah Diantar Pulang, Namun Tak Ada KeluarganyaTangkap layar unggahan foto Abrip Asep di Instagram (Istimewa)

Usai viral di sosial media, pasien pria yang dikenal dengan nama Zainal Abidin itu sejak Rabu (17/3/2021) mulai dikunjungi oleh sejumlah personel Kepolisian Daerah Aceh selaku kerabat sesama personel kepolisian.

Walau pasien diakui sebagai Ajun Brigadir Polisi Asep, namun belum bisa dipastikan secara ilmiah. Oleh karena itu, pihak Kepolisian Daerah Aceh telah melakukan pengambilan beberapa sampel dari pasien guna dilakukan uji.

“Tadi juga sudah dilakukan pengambilan sampel sidik jari kemudian juga sudah diambil sampel darah untuk DNA. Mungkin nanti menunggu hasil dari dokter kesehatan Polda nanti akhirnya,” imbuh Makhrozal.

Baca Juga: Langgar Syariat Islam, 19 Perempuan di Banda Aceh Ditangkap Malam Hari

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya