Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang Pahlawan

Mengenal sosok kakek Mas Menteri Nadiem, Hamid Algadri

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengaku terkejut lantaran komitmennya terhadap sejarah dipertanyakan usai beredarnya isu penghapusan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum baru oleh Kemendikbud.

“Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945,” ujar Mendikbud dalam video klarifikasi yang ditayangkan di seluruh kanal media sosial Kemendikbud, Minggu (20/9/2020).

Mas Menteri, begitu Nadiem akrab disapa, diketahui punya darah pahlawan dalam dirinya. Yuk, kita coba kenali sosok Hamid Algadri, kakek Mas Menteri yang merupakan perintis perjuangan untuk Indonesia.

1. Hamid Algadri, ayah dari ibunda Nadiem Makarim

Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang PahlawanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam wawancara khusus dengan IDN Times (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Hamid Algadri merupakan salah satu sosok perintis perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Hamid lahir di Pasuruan, 10 Juli 1912 dan wafat di Jakarta pada 25 Januari 1998 di usia 85 tahun.

Hamid menikah dengan perempuan asal Jakarta, Zena binti Husei Alatas. Pasangan ini memiliki empat orang buah hati di antaranya Atika Algadri, Maher Algadri, Adila Suwarno Soepeno, dan Sadik Algadri.

Atika Algadri sendiri merupakan ibunda Nadiem Makarim yang menikan dengan Nono Anwar Makarim.

2. Sumbangsih Hamid Agadri dalam Kemerdekaan Indonesia

Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang PahlawanIlustrasi Sejarah Indonesia (Youtube.com/AL-BUTON)

Hamid menjadi salah satu pahlawan keturunan Arab yang berjasa dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Dia bahkan sudah turut berjuang sejak pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan.

Di masa pra-kemerdekaan, Hamid bergabung dengan organisasi Persatuan Arab Indonesia (PAI) dan bertugas menyatukan golongan Arab demi persatuan Indonesia. Pada masa kemerdekaan, bersama dengan adiknya, Ali Algadri, Hamid berada di Pasuruan dan turut mengumumkan Kemerdekaan Indonesia di tanah Pasuruan.

Hamid yang bergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI) dipercaya untuk mengibarkan sang Merah Putih di Pasuruan. Dia pun diangkat menjadi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

Pada masa pasca-kemerdekaan, Hamid masih terus berperan aktif. Dia diketahui masuk dalam BP-KNIP, Pegawai Tinggi Kementerian Luar Negri, Pegawai Tinggi Sekertariat Perdana Menteri, Sekertaris Menteri Penerangan, Anggota DPR-RIS, sekjen Panitia Pembantu Perjuangan Kemerdekaan Tunisia dan Aljazair. Tak hanya itu, Hamid Algadri juga turut dalam perjajian Linggarjati, Renville, dan Konferensi Meja Bundar (KMB).

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim: Pelajaran Sejarah Tak Dihapus dari Kurikulum

3. Hamid bersekolah di sekolah Belanda dan bergelar MR

Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang PahlawanIlustrasi Sejarah Indonesia (Youtube.com/AL-BUTON)

Hamid sendiri menimba ilmu di Eerste Europhesche Lagere Scholl (ELS) dan melanjutkan pendidikannya di Mer Uitgebreid Lager Onder Wijs (MULO) Praban, Surabaya.

Setelahnya, Hamid melanjutkan pendidikan ke Algemene Middelbare School (AMS) Yogyakarta, sebuah sekolah khusus untuk bahasa barat. Setelah lulus dari AMS, Hamid lanjut kuliah di Batavia, di Pendidikan Tinggi Hukum atau yang kala itu disebut Rechts Hoege School (RHS) dan mendapat gelas Meester in den Rechten atau disebut MR.

4. Keturunan Arab yang menempuh pendidikan umum

Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang PahlawanIlustrasi Sejarah Indonesia (Youtube.com/AL-BUTON)

Berbeda dengan keluarga di komunitas Arab kala itu yang banyak menyekolahkan anaknya di madrasah, Hamid menimba ilmu di pendidikan umum. Namun, dia tetap tumbuh dalam keluarga yang memegang erat ilmu agama.

Ketika masih bersekolah, orangtua Hamid mendatangkan guru agama untuknya guna mengisi kekosongan ilmu agama di sekolah umum yang diikutinya. Sepulang sekolah umum, Hamid lanjut mengikuti pendidikan ilmu agama.

5. Dikenal karyanya melalui beberapa buku

Inilah Hamid Algadri, Kakek Mas Menteri Nadiem yang Seorang PahlawanKakek Mendikbud Nadiem Makariem, Hamid Algadri (Youtube.com/AL-BUTON)

Hamid dikenal aktif menulis. Dia kerap menulis di majalah Aliran Baroe dan Insjaf terkait dengan topik situasi hukum dan Indonesia.

Hamid juga diketahui menerbitkan empat buku. Keempat buku tersebut yakni “C. Snouck Hurgronje, Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab", “Islam dan Keturunan Arab dalam Pemberontakan Melawan Belanda”, “Suka Duka Masa Revolusi” dan “ Mengarungi Indonesia Memoar Perintis Kemerdekaan”.

Baca Juga: Komitmen pada Sejarah Diragukan, Nadiem Makarim: Kakek Saya Pejuang!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya