Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya Sendiri

Katanya suka nongkrong di Nusa Dua dan bayarin minum

Badung, IDN Times - Pelaku pariwisata di Bali baru-baru ini mengeluhkan mulai maraknya guide ilegal asal Rusia. Khawatirnya, jika tak segera ditangani akan merugikan pariwisata Bali itu sendiri. Seperti apa modusnya?

1. Sudah dilaporkan namun tidak ada tindak lanjut dari stakeholder

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya SendiriPexels.com/rawpixel.com

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPP HPI) Bali, mengatakan telah berulang kali melaporkan kasus ini ke pihak terkait. Namun sepertinya hingga kini tidak ada tindak lanjutnya.

"Tetapi, stakeholder yang punya kewenangan itu tidak pernah melakukan hal-hal yang sifatnya konkrit, eksekusi ke lapangan. Terkait dengan laporan yang kami sampaikan," katanya kepada IDN Times, belum lama ini.

2. Dibayarin minum sambil tawarkan produk

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya Sendiriunsplash.com/Steven Lewis

Ia menjelaskan cara kerja guide ilegal ini yaitu mendatangi tempat wisatawan Rusia yang sedang berkumpul. Mereka kemudian menawarkan paket pemandu wisata di Bali. Meski tak menyebut kapan mulai maraknya, namun sudah terjadi selama setahun terakhir.

Modus menjemput tamu semacam itu terbilang baru. Sebelumnya mereka masuk melalui travel agent asing yang mudah dideteksi.

"Kalau sekarang modus operandinya karena lewat travel agent-nya gampang dia deteksi maka dia melakukan kegiatan mandiri dia. Jadi contoh begini, setiap malam dia nongkrong di Nusa Dua ketemu sama tamu Rusia diajak minum dibayarin. Sambil dia menjual produknya," ujarnya.

3. Sebelumnya mereka beroperasi ilegal di Thailand

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya SendiriIDN Times/Imam Rosidin

Para guide ilegal ini disebut sebelumnya beroperasi di Thailand. Namun karena pemerintah Thailand serius untuk menindaknya, mereka pindah beroperasi ke Indonesia, khususnya di Bali. Dipilihnya Indonesia menurutnya karena pengawasan di lapangan masih minim.

"Karena di Thailand sekarang kan melakukan betul-betul dia penegakan hukum yang keras dan tegas di sana," ungkapnya.

4. Paket tur dijual terlalu tinggi hingga terlalu murah harganya. Sehingga bisa merusak pariwisata

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya SendiriPexels.com/rawpixel.com

Hal semacam ini dikhawatirkan akan membuat pariwisata jadi buruk. Pasalnya mereka menjual paketnya kadang terlalu tinggi dan kadang terlalu murah. Selain itu, juga akan merusak tatanan niaga paket Rusia. Kedua, dia tidak membayar pajak, dan ketiga adalah kesempatan kerja diambil oleh mereka.

"Dia menjual produk itu tidak sama dengan travel agent yang formal. Dia menjual produk semaunya mereka. Ada yang lebih mahal tergantung turnya ada yang lebih murah sekali. Untuk paket normal ke Kintamani misalnya adalah 65 dolar Amerika Serikat," ujar dia.

5. Dispar janji akan mengumpulkan semua pihak

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya SendiriDok.IDN Times/Istimewa

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, mengatakan akan mengumpulkan semua pihak untuk membahas permasalahan ini. Di antaranya HPI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Imigrasi. Kemudian akan dicari permasalahan dan penuntasannya.

"Nanti kita akan rapat terlebih dahulu pada Senin. Kita duduk bersama untuk menyikapi persoalan itu. Ini yang kita dorong adalah peranan Satpol PP untuk menegakkan. Kalau betul-betul jadi pramuwisata harus mengikuti aturan yang berlaku," katanya saat dihubungi.

"Kami ingin menyamakan persepsi dan mengambil tindakan terhadap kegiatan guide ilegal ini. Ini adalah tugas bersama tak bisa ditangani satu institusi saja. Kita cek dulu," ujarnya.

6. Belum ada laporan di Imigrasi

Muncul Guide Ilegal asal Rusia, Tawarkan Tur ke Bali Semaunya SendiriIDN Times/Ayu Wulandari

Pihak Imigrasi sendiri mengaku hingga kini belum menerima laporan terkait adanya guide Rusia yang ilegal di Bali. Terkait pengawasan, pihaknya juga menunggu adanya laporan dari masyarakat, dan berjanji akan melakukan pengawasan yang lebih intensif.

"Saya update dulu mengenai pengaduan dan segala macamnya. Saya sendiri belum ada data mengenai adanya tenaga kerja asing yang beroperasional (Warga Rusia)," kata Setyo Budiwardoyo, Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Kamis (4/7).

Baca Juga: Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya