6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy Prabowo

Ada hadiah anniversary hingga mobil untuk sekretaris pribadi

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kembali menggelar sidang dugaan kasus suap ekspor benih bening lobster alias benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang melibatkan mantan Menteri Edhy Prabowo. Sidang ini berlangsung pada Rabu, 17 Maret 2020.

Dalam sidang kali ini, sejumlah saksi dihadirkan di dalam persidangan termasuk Edhy dan istrinya, Iis Rosita Dewi dan sejumlah pihak lainnya. Mereka hadir untuk dimintai keterangan bagi Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama Suharjito selaku terdakwa.

Ada sejumlah fakta baru yang muncul dalam persidangan itu. Apa saja?

Baca Juga: Daftar Kebijakan Susi yang Dicabut Edhy Prabowo, Ada Benih Lobster

1. Edhy Prabowo dan Suharjito saling mengenal di DPR

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoEdhy Prabowo memegang lobster yang dihasilkan dari tambak di Teluk Jukung - Lombok Timur, NTB. Instagram.com/edhy.prabowo

Edhy Prabowo mengaku mengenal Suharjito saat ia masih menjadi Ketua Komisi IV DPR. Saat itu, Suharjito datang ke rumah dinas Edhy di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan untuk meminta izin untuk memfasilitasi kapalnya.

Setelah itu, mereka kembali bertemu pada pertengahan 2020. Saat itu, Suharjito tidak berbicara mengenai usaha benur yang ia miliki. Namun, hanya membicarakan izin kapal.

2. Edhy tunjuk staf karena balas Budi dan pernah jadi timses Jokowi

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoAndreau Pribadi Misanta, stafsus Menteri KKP (Instagram.com/andreau_pribadi)

Edhy mengatakan bahwa ada faktor balas budi dan politis dalam memilih staf khususnya. Pengakuan itu bermula ketika jaksa penuntut menanyakan mekanisme penunjukan staf ahli. Edhy mengatakan ia sendiri yang menunjuk langsung orang-orang untuk menjadi staf ahlinya.

Awalnya, Edhy menunjuk Safri Muis, Putri Catur, dan TB Yanuar untuk menjadi staf ahli. Sebab, mereka berjasa pada Edhy saat menjadi Ketua Komisi IV DPR.

Sementara itu, mantan politikus Partai Gerindra ini mengaku punya alasan berbeda ketika menujuk Andreau Pribadi sebagai stafnya. Edhy mengatakan Andreau merupakan tim sukses Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada pemilu presiden. 

Penunjukan itu untuk menghilangkan kesan bahwa ia--yang berasal dari partai kubu seberang--menguasai Kementerian Kelautan dan Perikanan usai dipilih Jokowi. Namun, kini Edhy dan Andreau menjadi tersangka dugaan suap ekspor benur.

Baca Juga: Kronologi Kejanggalan Ekspor Benih Lobster Berujung Penangkapan Edhy

3. Edhy menuding kebijakan Menteri Susi merugikan banyak orang

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoMenteri KKP Edhy Prabowo bersama Susi Pudjiastuti (Dok. KKP)

Edhy juga mengungkapkan alasan dirinya membuka keran ekspor benur. Menurutnya, ia mendapat banyak aduan warga mengenai kerugian sejak ekspor benur tak diizinkan. 

Pada saat saya Ketua Komisi IV, saya sebagai mitra KKP, Ibu Susi, banyak masukan masyarakat di pesisir selatan Jawa, kemudian daerah Lombok, Bali, dan Indonesia timur, hingga Sulawesi. Dan mereka merasa kehilangan pekerjaan dengan terbitnya aturan KKP (yang melarang ekspor benih lobster)," kata Edhy dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (17/3/2021). 

4. Sang istri dapat jam Rolex sebagai hadiah anniversary

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoMenteri KKP Edhy Prabowo bersama Istrinya Iis Rosita Dewi (Instagram.com/iisedhyprabowo)

Dalam persidangan kali itu juga terungkap bahwa istri Edhy, Iis Rosita Dewi sempat diberi hadiah barang mewah. Hal itu terungkap dari keterangan Iis yang menjadi salah satu saksi di persidangan tersebut.

Iis mengakui bahwa dia mendapat jam tangan Rolex dari Edhy. Selain itu, Iis juga sempat membeli syal di toko Hermes seharga 2.400 dolar AS.

5. Edhy Prabowo juga berikan apartemen dan mobil buat sekretaris pribadinya

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoMantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/12/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Tak hanya sang istri yang mendapatkan barang mewah, sekretaris pribadi Edhy yang juga bersaksi di persidangan mengaku mendapatkan fasilitas dari si bos. 

Edhy disebut menggelontorkan uang untuk sekretaris pribadinya Anggia Tesalonika Kloer. Perempuan 22 tahun itu mengaku disewakan apartemen dan juga diberi mobil merek Honda HRV.

6. Ada kode 'Paus' dan 'Daun untuk si Kuning'

6 Fakta Baru Kasus Dugaan Suap Izin Ekspor Benur Edhy PrabowoMenteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11/2020) dini hari (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Di persidangan itu, salah seorang pegawai Negeri Sipil (PNS) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Andika Anjaresta, turut bersaksi. Dia mengatakan ada sejumlah kode yang dipakai saat berkomunikasi dengan sekretaris pribadi mantan Menteri KP Edhy Prabowo, Amiril Mukminin.

Kode itu adalah 'Paus' dan 'Daun untuk Si Kuning'. Dua kode itu digunakan ketika Andhika dan Amiril membahas pembelian jam mewah merek Rolex. 'Paus' yang dimaksud adalah Edhy Prabowo dan 'daun untuk si Kuning' berarti jam rolex yang dipesan sudah tersedia.

Baca Juga: Profil Edhy Prabowo, Tangan Kanan Prabowo Subianto yang Ditangkap KPK

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya