Australia Tarik Duta Besar dari Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19

Hal yang sangat jarang dilakukan oleh pemerintah Australia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia mengambil langkah tegas untuk menarik utusan diplomatiknya yang ada di Jakarta di tengah kasus virus corona jenis baru, COVID-19 yang terus meningkat di Indonesia. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO akan meninggalkan Jakarta pada hari Sabtu (11/4).

Dalam keterangan yang disampaikan kepada IDN Times, Kedutaan Besar Australia menyatakan Gary diperintahkan pulang sebagai tindakan pencegahan di tengah pandemik virus corona. Berdasarkan saran medis, Duta Besar Quinlan, untuk sementara dipindahkan ke Australia. Dia akan terus mengawasi kegiatan Kedutaan Besar dari Australia.

"Ini murni tindakan pencegahan, terkait dengan pemahaman kerentanan akan COVID-19," tulis keterangan resmi Kedutaan Besar Australia.

Kedutaan Besar dan Konsulat Australia di Indonesia menyatakan akan terus melayani kepentingan Australia, termasuk memberikan dukungan konsuler kepada warga Australia pada saat yang penuh tantangan ini.

1. Sudah 6 minggu Kedutaan Australia menerapkan sistem bekerja dari rumah

Australia Tarik Duta Besar dari Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19Australian Embassy Jakarta

Keputusan itu diambil setelah Kedutaan Australia di Indonesia memberlakukan sistem bekerja dari rumah lebih dari enam minggu untuk melindungi utusannya dari penularan COVID-19. Langkah lebih tegas kali ini diambil pemerintah negeri Kanguru dengan segera menarik staf kembali ke Australia.

Berdasarkan data yang ada, jumlah korban meninggal dunia di Indonesia karena pandemi ini adalah yang tertinggi di Asia Tenggara tetapi jumlah infeksi (kasus positif) relatif rendah. Ini dinilai mencerminkan rendahnya jumlah tes yang telah dilakukan dan standar sistem perawatan kesehatan negara.

Baca Juga: Peneliti Australia Uji Coba Vaksin TBC untuk Tangkal COVID-19

2. Australia punya satu kedutaan dan 3 konsulat di Indonesia

Australia Tarik Duta Besar dari Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain di Jakarta, Australia juga memiliki tiga konsulat lain yaitu di Bali, Surabaya dan Makassar. Sekitar dua per tiga dari 180 warga Australia di Indonesia merupakan bagian dari staf kedutaan di empat pos tersebut. Sebagian besar di antaranya berada di Jakarta.

Kini mereka telah meninggalkan Indonesia. Ratusan staf lokal juga telah bekerja dari rumah. Sedangkan Wakil Dubes Australia, Allaster Cox bersama staf Departemen Luar Negeri tetap berada di Indonesia.

Mereka yang bekerja dari jarak jauh di Australia, akan terus bekerja untuk membantu warga Australia yang ingin meninggalkan Indonesia. Mereka berharap evakuasi terhadap warga Australia dengan menggunakan maskapai penerbangan dapat dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.

Kedutaan Australia mencatat, ada sekitar 3.000 pengunjung dan wisatawan Australia yang masih berada di Indonesia, serta 7.000 warga yang menetap. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia biasanya sekitar 100.000 orang per bulan, dan sebagian besar dari mereka mengunjungi Bali.

3. Menarik duta besar adalah tindakan yang sangat jarang dilakukan pemerintah Australia

Australia Tarik Duta Besar dari Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19Australian Embassy Jakarta

The Sydney Morning Herald juga menulis pemerintah Australia jarang sekali seorang duta besar meninggalkan jabatannya dengan alasan apa pun. Kedutaan Besar Australia menyatakan keputusan untuk menarik pulang duta besar itu diambil sebagai langkah pencegahan. Gary pun akan tetap menjadi duta besar dengan bekerja jarak jauh.

Gary yang berusia 69 tahun itu telah menjabat sebagai Duta Besar untuk Indonesia selama lebih dari dua tahun. Dia telah menjalani karierya sebagai diplomat lebih dari 40 tahun, termasuk dalam tugas sebagai duta besar untuk Singapura dan untuk PBB.

Baca Juga: Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera Pulang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya