19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan Mamuju

Sebanyak 81 orang meninggal akibat gempa di Sulbar

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin (18/1/2021) pukul 08.00 WIB, sebanyak 19.435 orang mengungsi pasca-gempa magnitudo 6,2 yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

“Rinciannya adalah 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: Viral Video Penjarahan Bantuan Gempa Majene, Risma: Itu Kelaparan

1. Ada 81 orang meninggal dunia akibat gempa di Majene dan Mamuju

19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan MamujuTangkapan layar video gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat/Istimewa

Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.

“Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju,” ujar Raditya.

2. Sebanyak 253 luka berat dan 679 luka ringan akibat gempa bumi di Majene dan Mamuju

19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan MamujuKondisi pusat perbelanjaan pascagempa bermagnitudo 6,2 SR yang melanda Majene-Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehingga total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

“Saat ini tim personil BNPB masih melakukan assestment untuk wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene,” tutur Raditya.

3. BNPB sediakan tes cepat antigen di tempat pengungsian

19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan MamujuWarga korban gempa Mamuju - Majene mengungsi di tenda darurat (IDN Times/Hilmansyah)

Raditya menambahkan, untuk mencegah potensi penularan COVID-19, Kepala BNPB Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sudah memberikan alat tes cepat antigen untuk melakukan pemeriksaan di tempat pengungsian.

Selain itu, Doni juga meminta penanganan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Sulawesi Barat (Sulbar) agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda guna mencegah penularan, dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran COVID-19 di tempat pengungsian.

“Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat,” kata Raditya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pada Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 06.32 WIB, gempa bumi susulan kembali terjadi dengan magnitudo 5,0 di Kabupaten Majene. 

BMKG juga memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan. 

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Sulbar Jadi 81 Orang, Terbanyak di Mamuju

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya